Sukses

6 Informasi Hoaks Sepekan, dari Trump Meninggal hingga Pernyataan Dokter Eropa Covid-19 Tak Berbahaya

Berikut 6 informasi hoaks hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta Cek Fakta Liputan6.com telah menelusuri sejumlah informasi yang beredar di media sosial, informasi tersebut beragam bentuknya seperti foto tulisan, foto dan video.

Informasi yang beredar di dunia maya tersebut seputar kematian Presiden Amerika Serikat akibat Covid-19 hingga pendapat para dokter Eropa tentang Covid-19 tidak bahaya.

Namun, setelah Cek Fakta Liputan6.com menelusurinya, menghasilkan kesimpulan informasi tersebut tidak benar.

Berikut 6 informasi hoaks hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com:

1. Buruh Demo Tolak Omnibus Law Cipta Kerja Tutup Tol Cikampek

Gambar Tangkapan Layar Video Ratusan Buruh Demo Menutup Jalan Tol (sumber: Facebook)

 

Kabar tentang buruh berunjuk rasa menolak Omnibus Law Cipta Kerja dengan menutup tol Cikampek beredar di media sosial. Kabar ini beredar lewat video yang diunggah akun Facebook Siti Elizah pada 6 Oktober 2020.

Dalam video berdurasi 45 detik itu, ratusan buruh terlihat masuk ke jalan tol lewat sebuah pintu tol. Di pintu tol tersebut terdapat plang bertuliskan Cikampek.

Video tersebut dikaitkan dengan aksi buruh menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja hingga mereka menutup ruas tol Cikampek.

"tol cikampek di blokir buruh menuju jakarta jam 08.00 tolak omnibus law yg sengsarakan rakyat untungkan cukong cukong

*#TolakOmnibusLaw*

*#TolakRuuHIPKomunis*," tulis akun Facebook Siti Elizhah.

 

Hasil kesimpulan Cek Fakta Liputan6.com kabar tentang buruh berunjuk rasa menolak Omnibus Law Cipta Kerja dengan menutup tol Cikampek ternyata tidak benar.

Video ratusan buruh yang menutup ruas tol tidak berkaitan dengan demo menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja. Video tersebut merupakan aksi protes terhadap UMK Kabupaten Bekasi senilai Rp 1,491 juta per bulan pada 2012 silam.

 

2. Donald Trump Meninggal Dunia karena Virus Corona Covid-19

Media sosial, Twitter dihebohkan dengan kicauan yang menyebut Presiden Amerika Serikat, Donald Trump sudah tutup usia. Disebutkan dia meninggal karena virus corona covid-19.

Adalah akun Twitter atas nama Fox Newes yang membuat kabar Donald Trump meninggal dunia di usia 74 tahun. Begini narasi yang dia buat.

"Due To COVID-19, President Donald Trump Passes Away at 74."

Bila diartikan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi:

"Karena covid-19, Presiden Donald Trump meninggal dunia pada usia 74".

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, informasi yang menyebut Donald Trump meninggal dunia karena covid-19 adalah hoaks. Faktanya, dia masih aktif di media sosial Twitter.

Donald Trump juga sudah dinyatakan pulih dari covid-19 usai meninggalkan Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed, pada 5 Oktober 2020.

 

3. Tidak Ada Pendemo yang Terpapar Covid-19

Melalui pencarian CrowdTangle, Cek Fakta Liputan6.com menemukan unggahan yang menyebut tidak ada pendemo yang terpapar virus corona covid-19.

Salah satu akun Facebook yang membicarakan tidak ada pendemo terpapar covid-19 adalah Aulia Putri. Begini narasi yang dia buat:

"HAMPIR 1 TAHUN KITA BERDAMPINGAN DENGAN CORONA ...

TERNYATA PENDEMO tidak ada yang kena COVID 19".

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, informasi yang menyebut tidak ada pendemo yang positif covid-19 adalah salah. Faktanya, Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, ada 21 dari 253 demonstran yang telah diamankan kepolisian berstatus reaktif di Sumatra Utara. Kemudian ada 34 dari 1.192 demonstran reaktif di DKI Jakarta.

 

4. Foto Anies Baswedan Tidur di Dalam Peti 

 

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim foto Anies Baswedan tidur di dalam peti

Cek Fakta Liputan6.com mendapati foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidur di dalam peti menggunakan rompi oranye. Foto Anies Baswedan terbaring di dalam peti diunggah akun Facebook Nani Meilani, pada 8 September 2020.

Foto yang diunggah menampilkan Anies Baswedan sedang tidur di dalam peti berwarna coklat mengenakan rompi oranye.

Foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"INI FOTO REAL APA FAKE SIH ?....🙄

KALO FAKE,..ISENG BENER YG NGEDIT....KALO REAL...KNP GAK LANGSUNG DITUTUP TUH PETI?...DOUBLE

PAKU,...PERMANEN...!!!🤭😂🤣😂...."

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim foto Anies Baswedan tidur di dalam peti tidak benar.

Foto tersebut merupakan warga Kelurahan Pasar Rebo, Jakarta Timur, yang kedapatan keluar rumah tidak menggunakan masker harus rela masuk ke dalam peti mati selama satu menit.

5. Program Prakerja Dapat Kartu Bahan Bakar Shell Indonesia

Di WhatsApp Grup beredar informasi yang menyebutkan adanya program pendaftaran prakerja. Kali ini, ada iming-iming mendapatkan kartu bahan bakar dari perusahaan minyak, Shell.

Disebutkan pendaftar yang sudah mengisi data pribadi bisa langsung mendapatkan kartu bahan bakar dari Shell. Begini narasi yang beredar:

"Rencana pengalaman pengisian bahan bakar

Kami mengundang Anda untuk merasakan pengalaman terbaik dari bahan bakar kelas dunia kami di SPBU Shell terdekat.

Selama program ini, Anda bisa mendapatkan kualifikasi pengalaman kartu gas 600.000 rupiah

Langkah untuk mendaftar Prakerja

👉Kunjungi situs web di bawah ini

👉Isi formulir data diri

👉Anda akan mendapatkan pemberitahuan melalui email/nomor hp

👉Bantuan akan dikirim melalui rekening bank

harap bagikan pesan ini kepada kerabat yang membutuhkan

https://(Link diedit)/"

Informasi yang menyebut program prakerja yang menjanjikan kartu bahan bakar Shell sebanyak Rp 600 ribu dipastikan hoaks. Faktanya, PT Shell Indonesia tidak memberikan janji atau iming-iming pemberian kartu bahan bakar Shell bernominal tertentu untuk pendaftaran program prakerja.

 

 

6. Penyataan Perkumpulan Dokter Eropa Covid-19 Tak Berbahaya

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi perkumpulan dokter Eropa mengeluarkan pernyataan virus Corona baru (Covid-19) tidak memiliki efek berbahaya.

Informasi tersebut tersebar berantai pada aplikasi percakapan WhatsApp, berikut informasi pernyataan perkumpulan dokter Eropa tentang Covid-19 tidak memiliki efek berbahaya:

"Para kumpulan dokter ahli, ilmuwan dan pengacara di Eropa 10 october 2020 mengeluarkan statement perihal Covid 19,,bahwa hasil penyelidikan mereka selama ini,Covid19 adalah penuh kebohongan, rekayasa dan membuat orang punya rasa takut,kehilangan pekerjaan , usaha dan dukungan keungan,,,ini adalah karya setan,,hasil penyilidikan mereka selama ini Covid 19 tdk seperti yg di beritakan hangat di media saat ini, mereka akan tuntut dan investigasi orang yg bekerja sama membuat kekacauan dan situasi ekonomi yg buruk saat ini dan minta tdk ada lagi istilah new normal,,krn Covid 19 tdk memiliki efek yg berbahaya seperti di beritakan selama ini,,mereka minta pemerintah hrs mengembalikan kedaan seperti kedaan semula, tidak ada lagi istilah new normal dan pengunaan masker, jaga jarak dan hal lain yg berhub dengan situasi Covid saat ini,,ini statement dan Videonya,,

Watch Censored WORLD DOCTORS ALLIANCE Announce Lawsuit Against COVID-19 Global LockdownWatch Censored WORLD DOCTORS ALLIANCE Announce Lawsuit Against COVID-19 Global LockdownOriginal Link https://www.youtube.com/watch?v=DZitDEI7EgM A meeting hosted by Heiko Schöning to introduce the World Doctors Alliance (WDA) in Berlin, Germany on 10th October 2020. Speakers in order of appearance are: HEIKO SCHÖNING, M.D. Doctor an"

Informasi tersebut dilengkapi dengan sebuah tautan YouTube, namun tautan tersebut sudah tidak aktif.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, pernyataan perkumpulan dokter Eropa tentang virus Covid-19 tidak memiliki efek berbahaya tidak benar.

Faktanya, covid-19 lebih mematikan daripada flu musiman, dan beberapa negara Eropa sedang memerangi gelombang kedua kasus tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.