Sukses

Kumpulan Hoaks Terkait Masker Selama Pandemi Virus Corona Covid-19

Sayangnya masih banyak hoaks yang beredar soal covid-19 di masyarakat. Hoaks ini menyebar melalui media sosial dan juga aplikasi percakapan.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi virus corona covid-19 masih terjadi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Hingga kini belum ada obat maupun vaksin yang benar-benar bisa menghilangkan virus tersebut.

Itu sebabnya satu-satunya jalan untuk mencegah penularan covid-19 yang lebih luas adalah dengan menerapkan protokol kesehatan. Memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan wajib dijalankan setiap anggota masyarakat.

Sayangnya masih banyak hoaks yang beredar soal covid-19 di masyarakat. Hoaks ini menyebar melalui media sosial dan juga aplikasi percakapan.

Lalu apa saja hoaks yang menyangkut masker di kala pandemi virus corona covid-19. Berikut beberapa diantaranya:

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Cek Fakta: Tidak Benar Memakai Masker Dalam Waktu Lama Berakibat Hipoksia

Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi yang mengklaim menggunakan masker dalam waktu lama akan berakibat hipoksia.

klaim menggunakan masker dalam waktu lama akan berakibat hipoksia diunggah akun Facebook Dwi Astina Nurmansyah, pada 23 September 2020.

Akun tersebut mengunggah sejumla foto terkait penggunaan masker, kemudian diberi keterangan sebagai berikut:

"It''s not about safety. It's about Control.Hiposksia adalah kondisi tubuh yang kadar oksigen nya terlalu rendah, hingga beresiko kematian.

Alih-alih takut virus malah kena hipoksia akibat terlalu lama memakai masker yang mengakibatkan kurangnya asupan oksigen ke tubuh dan menghirup kembali Co2.

Mereka berhasil mengelabui banyak manusia bahwa imun manusia itu tak berguna, dan berhasil mempengaruhi banyak manusia bahwa yang menyelamatkan dari virus hanya masker. Padahal fakta dilapangan justru orang2 yang taat menggunakan masker banyak yang tumbang dan sakit bahkan meninggal. Karena alat tes yang tidak akurat akhirnya di klaim Covid. Justru ilmuan dan para dokter ahli paru membuktikan bahwa masker tidak berfungsi memfilter virus dan menghindari penyakit. Justru hasil riset membuktikan bahwa masker dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, salah satunya adalah Hipoksia.

Waspada boleh, paranoid jangan. Cerdas harus, dibodohi pilihan."

Benarkah klaim menggunakan masker dalam waktu lama akan berakibat hipoksia? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam artikel berikut ini...

3 dari 6 halaman

2. Cek Fakta: Hoaks Gambar Bakteri pada Masker Usai Dipakai 20 Menit

Beredar sebuah postingan di media sosial gambar masker yang penuh bakteri setelah dipakai. Postingan ini ramai dibagikan sejak akhir bulan lalu.

Salah satu akun yang membagikannya adalah Mary Spry Beals. Dia mempostingnya pada 1 Oktober 2020 lalu.

Dalam postingannya terdapat gambar masker dengan tulisan "masks are dead". Lalu disertai narasi, "here is bacteria froma a mask worn for 20 minutes and then cultured in a petri dish."

Yang artinya, "masker sudah mati" dan "Ini bakteri dari masker yang dipakai selama 20 menit dan kemudian dibiakkan dalam cawan petri."

Lalu benarkah ada bakteri dan kotoran pada masker setelah dipakai selama 20 menit? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam artikel berikut ini...

4 dari 6 halaman

3. Cek Fakta: Tidak Benar Penggunaan Masker Wajah Terlalu Lama Bisa Timbulkan Infeksi Paru-Paru

Sebuah akun Facebook No Jab No Pay No Way - Freedom of Choice menggunggah informasi mengejutkan. Akun itu menyebut penggunakan masker wajah terlalu lama bisa menimbulkan infeksi paru-paru.

Akun Facebook itu mengunggah informasi mengenai penggunakan masker wajah terlalu lama bisa menimbulkan infeksi paru-paru pada 8 Juli 2020. Diketahui, dia berbasis di Australia dan memiliki pengikut yang banyak, lebih dari 14 ribu.

Berikut narasinya:

"Orang-orang mulai masuk UGD dengan infeksi paru-paru jarmur karena menggunakan masker. Istirahatlah dari topeng Anda!!"

Akun itu juga menaruh link berita dengan judul: 'Neurosurgeon: Face Masks Pose Serious Risks To Healthy Individuals'. Bila diartikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi: 'Ahli Bedah Saraf: Masker Wajah punya Risiko Serius Bagi Orang Sehat'.

Tentunya hal ini menjadi polemik karena unggahan tersebut muncul di tengah pandemi virus corona. Lalu, benarkah penggunaan masker bisa menimbulkan infeksi paru-paru? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam artikel berikut ini...

5 dari 6 halaman

4. Cek Fakta: Tidak Benar Ada Antena 5G di Masker Sekali Pakai

Facebook kembali digemparkan dengan postingan mengenai masker. Pengguna dengan akun Catherine Scarborough menybeut di dalam masker ada antena 5G.

Begini narasinya:

"Ya Tuhan!! Antena 5G di masker wajah Anda. Ini lebih dari kejahatan, tolong sadar, ada bayaya lebih besar di tangan Anda."

Itu merupakan postingan Catherine Scarborough yang diunggah pada 9 Juli lalu. Antena 5G ini memang sempat ramai dibicarakan karena bisa merusak kekebalan tubuh.

Lalu, benarkah ada antena 5G di masker yang biasa digunakan hanya untuk sekali pakai? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam artikel berikut ini...

6 dari 6 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini