Sukses

4 Infodemi terkait Covid-19 yang Masih Menempel di Masyarakat

Studi dari American Journal of Tropical Medicine and Hygiene menyebut 800 orang tewas karena hoaks terkait pandemi virus corona covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi virus corona covid-19 masih terjadi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Itu sebabnya protokol kesehatan harus dijalankan dengan disiplin agar virus tersebut tak semakin meluas.

Sayangnya di tengah pandemi virus corona covid-19, kabar hoaks juga merajela. Hoaks soal covid-19 sangat beragam mulai penyebab, penyembuhan, hingga obat atau vaksinnya.

Studi dari American Journal of Tropical Medicine and Hygiene menyebut 800 orang tewas karena hoaks terkait pandemi virus corona covid-19.

Kematian tersebut terjadi pada tiga bulan pertama tahun 2020. Hasil studi menunjukkan korban tewas disebabkan karena meminum alkohol berkadar tinggi dan meminum disinfektan karena hoaks dua bahan tersebut bisa mencegah covid-19.

Sementara ada 5.900 orang lain harus mendapat perawatan di rumah sakit karena mengonsumsi methanol. Dari jumlah tersebut 60 orang akhirnya menjadi buta.

Di Indonesia, kasus virus corona covid-19 per Rabu (27/8/2020) mencapai 160.165. Jumlah sembuh mencapai 115.409 dan jumlah meninggal dunia mencapai 6.944 orang seperti dilansir covid19.go.id.

Lalu apa saja hoaks covid-19 yang masih ada saat ini? Berikut penjelasan dari dr. Vito A Damay, SpaJP(K), Mkes, FIHA, FICA, FAsCC dalam acara "Membasmi Hoaks Covid-19" yang disiarkan Rabu (26/8/2020) dari Kantor Graha BNPB.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Covid-19 hanya menyerang orang usia lanjut

Faktanya dilansir dari situs covid-19.go.id, usia 31 hingga 45 tahun menjadi yang terbanyak terinfeksi virus corona covid-19.

Dari jumlah kasus terkonfirmasi, rentang usia tersebut mencapai 31,4 persen. Sementara usia 46 sampai 59 tahun persentasenya mencapai 24,7 persen.

Sedangkan kelompok umur lebih dari 60 tahun persentase kasusnya mencapai 11,2 persen. Sehingga tidak benar virus corona covid-19 hanya menyerang orang usia lanjut.

Cek Fakta Covid-19

3 dari 6 halaman

2. Masker tak efektif mencegah virus corona covid-19

Menurut dr. Vito A Damay, SpaJP(K), Mkes, FIHA, FICA, FAsCC, masker tak efektif untuk mencegah virus corona covid-19 saat tidak digunakan dengan benar.

"Masker tak efektif jika hidung atau mulut masih terlihat. Selain itu banyak juga orang yang memperbaiki posisi masker dengan tangan yang kotor dari depan, bukan lewat samping," ujar Vito.

"Jadi masker efektif saat digunakan dengan benar. Saat memakai atau membuka masker juga harus dengan tangan yang bersih. Banyak yang terinfeksi walau pakai masker karena lupa dengan hal seperti ini," katanya menambahkan.

4 dari 6 halaman

3. Cuaca hangat bisa menurunkan kasus covid-19

Banyak yang menyebut virus covid-19 hanya menyerang negara bercuaca dingin. Faktanya di seluruh dunia yang negaranya beriklim tropis seperti Indonesia juga mengalami pandemi virus corona covid-19.

"Cuaca hangat tidak menurunkan jumlah kasus, tetapi bagaimana kita mempertahankan protokol kesehatan yang benar. Negara tetangga kita di Asia Tenggara juga punya cuaca yang mirip dengan Indonesia tetapi jumlah kasus mereka menurun karena disiplin menerapkan protokol kesehatan," ujar Vito.

5 dari 6 halaman

4. Covid-19 hanya bisa tertular dari orang yang bergejala

Faktanya, banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya sudah terinfeksi virus corona covid-19. Sehingga tanpa disadari dia bisa menularkan pada orang lain meskipun gejalanya sangat ringan.

"Banyak pasien yang tidak tahu bahwa dirinya sedang bergejala covid-19, meskipun sangat ringan. Beberapa juga tak merasakan gejala karena minum obat," kata Vito.

"Intinya kita harus benar-benar menjaga diri dan orang lain. Pemakaian masker dan menjaga jarak menjadi kunci memerangi pandemi ini," ujar Vito.

6 dari 6 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini