Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Pria di Video Ini Joget Setelah Mendagri Terpapar Virus Corona

Infromasi yang menyebut orang berpeci berjoget setelah mengetahui Mendagri India, Amit Shahji terpapar virus corona adalah salah.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video sudah ditonton ribuan kali di media sosial Facebook dan Twitter. Disebutkan kalau ada seorang pria menari setelah mendengar kabar Menteri Dalam Negeri (Mendagri) India, Amit Shahji positif virus corona.

Dengan data dari CrowdTangle, fitur insight publik yang dimiliki dan dioperasikan oleh Facebook, Tim Cek Fakta Liputan6.com menemukan dua akun di Twitter yang menyebut seorang pria menari setelah mendengar kabar Menteri Dalam Negeri India, Amit Shahji positif virus corona. Dua akun itu adalah @poonam_didi dan @Someshsingh194.

Berikut narasi yang dibuat keduanya, yang hampir mirip:

 

"Lihatlah mentalitas orang-orang ini. Mereka berjoget untuk meyarakan Amit Shahji yang dinyatakan positif virus corona."

Benarkah video berdurasi 26 detik itu menggambarkan orang yang berjoget merayakan Amit Shahji terpapar virus corona?

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Tim Cek Fakta Liputan6.com menemukan artikel AFP dengan judul: "This video shows a mock funeral procession during an anti-citizenship law protest in India in 2019". Dalam artikel tersebut dijelaskan kalau Amit Shahji terpapar virus corona pada 2 Agustus 2020.

Sementara video yang beredar di Facebook dan Twitter sudah beredar sejak Desember 2019, delapan bulan sebelum Amit Shah mengumumkan kalau dirinya positif virus corona.

Video yang beredar itu menggambarkan kelompok Muslim yang protes anti-kewarganegaraan di India tahun 2019. Mereka memprotes Undang-Undang Amandemen Kewarganegaraan baru yang memberikan kegarganegaraan kepada imigran non-Muslim dari Afghanistan, Bangladesh, dan Pakistan.

Undang-Undang tersebut memicu protes kekerasan selama beberapa bulan di beberapa kota di India pada akhir 2019. Para kritikus berpendapat kalau aturan tersebut anti-Muslim.

Tim juga menemukan artikel di kanal Health Liputan6.com dengan judul: "Baru Sembuh dari COVID-19, Mendagri India Amit Shah Kembali Masuk RS". Artikel itu tayang pada 19 Agustus 2020.

Artikel itu menjelaskan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) India, Amit Shah, kembali menjalani perawatan di All India Institute of Medical Sciences (AIIMS) pada Selasa, 18 Agustus 2020, setelah sembuh dari COVID-19.

Direktur AIIMS, Randeep Guleria, mengatakan, Amit Shah dilarikan ke rumah sakit setelah mengeluh kesulitan bernapas dan sakit di sekujur tubuh.

"Dia dirawat di AIIMS untuk perawatan pasca COVID-19. Dia merasa nyaman dan akan melanjutkan pekerjannya dari rumah sakit," kata Randep dikutip dari situs India pada Rabu, 19 Agustus 2020.

Kondisi tidak mengenakkan terjadi sehari setelah Amit Shah keluar dari Rumah Sakit Medanta, Gurugram, pada Jumat, 14 Agustus 2020 setelah dinyatakan negatif COVID-19. Melalui akun Twitter pribadinya, Amit Shah mengatakan akan menjalani isolasi mandiri di rumah selama beberapa haris atas saran dokter.

Namun, kondisinya kembali memburuk dan beberapa hari kemudian harus kembali masuk rumah sakit.

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Infromasi yang menyebut orang berpeci berjoget setelah mengetahui Mendagri India, Amit Shahji terpapar virus corona adalah salah. Faktanya, orang itu memprotes Undang-Undang Amandemen Kewarganegaraan baru yang memberikan kegarganegaraan kepada imigran non-Muslim dari Afghanistan, Bangladesh, dan Pakistan pada Desember 2019.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini