Sukses

Cek Fakta: Benarkah Tisu Basah Aman Digunakan untuk Masker? Simak Faktanya

Viral video tutorial penggunaan tisu basah menjadi masker di jejaring sosial WhatsApp, amankah untuk kesehatan?

Liputan6.com, Jakarta - Viral video tutorial penggunaan tisu basah menjadi masker di aplikasi percakapan WhatsApp. Video berdurasi 1 menit 7 detik tersebut menampilkan seorang perempuan yang sedang mempraktikkan penggunaan tisu basah sebagai pengganti masker untuk mencegah penularan Virus Corona (Covid-19).

Dalam video yang beredar, perempuan yang mengenakan baju hijau mengambil satu helai tisu basah kemudian melipat sisi pinggir tisu dan mengguntingnya untuk membuat lubang yang akan dikaitkan di telinga.

Berikut narasi dalam video tutorial penggunaan tisu basah menjadi masker.

"Oke contoh tisu basah yang antiseptik Detol ya. Ini tisu basah lalu dilipat ya dilipat.

Udah itu, ini digunting buat lubang agar bisa dicantol di telinga ya.

Kalau udah nggak dapat beli itu, ini dilipat digunting biar ada lubang, setelah itu kan ada lubang langsung pasang ke hidung kan tertutup rapat. kalau sangsi dua lapis bagus kan sudah, seandainya tidak ada masker pakai ini aja nggak usah sangsi"

Benarkah tisu basah aman digunakan sebagai pengganti masker? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri keamanan tisu basah digunakan sebagai pengganti masker, menggunakan Google Search dengan kata kunci 'tutorial masker dari tisu basah'. Pencarian tersebut mengarah pada artikel berjudul "Viral Tutorial Masker dari Tisu Basah untuk Cegah Virus Corona, Efektif atau Bahaya?" yang dimuat situs liputan6.com, pada 3 Maret 2020.

Berikut isinya:

"Liputan6.com, Jakarta Sebuah video yang menampilkan seorang ibu paruh baya membuat masker dari tisu basah untuk mencegah virus corona cukup menarik perhatian publik. Diduga ini adalah langkah alternatif kalau seandainya masyarakat kesulitan mendapatkan masker bedah ataupun hand sanitizer.

Namun, ternyata hal ini ditentang sejumlah kalangan. Seperti disampaikan Dr.Charles Gerba, profesor mikrobiologi dan imunologi di University of Arizona, tisu basah memang ampuh membersihkan bakteri, tapi jangan disalahgunakan.

"Ada klaim tisu basah bisa membunuh virus hingga 99,9%. Namun ini hanya membersihkan di permukaan saja. Bakteri bisa saja masih menempel di tisu dan jika digunakan lagi (apalagi terhirup) dan dijadikan masker, bakterinya akan pindah lagi ke lokasi baru dan justru akan mengganggu pernapasan," katanya, seperti dikutip Huffpost."

Dalam artikel tersebut, Profesor mikrobiologi dan imunologi di University of Arizona Dr.Charles Gerba menyatakan, tisu basah memang ampuh membersihkan bakteri, tapi jangan disalah gunakan.

Tisu basah diklaim bisa membunuh virus hingga 99,9 persen. Namun, ini hanya membersihkan di permukaan saja, bakteri bisa saja masih menempel di tisu dan jika digunakan lagi, serta bisa terhirup jika dijadikan masker.

Pencarian juga mengarah pada artikel berjudul "Viral Masker DIY dari Tisu Basah, Dokter Ungkap Bahaya di Baliknya" yang dimuat lifestyle.okezone.com, pada 2 Maret 2020.

Berikut isinya:

"apakah masker dari tisu basah ini efektif dipakai sebagai alat pelindung diri dari COVID-19 ya? Menjawab pertanyaan ini, maka Okezone pun bertanya pada dr Erni Juwita SpPD, Ahli Penyakit Tropik dan Infeksi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Secara tegas Dokter Erni menjawab bahwa masker dari tisu basah tersebut adalah cara yang tidak benar untuk dilakukan. “Tisu basah? Kotor dong, logikanya ya konteksnya kan itu basah maka akan mudah menyerap apapun. Termasuk debu dan kotoran," katanya saat dihubungi Okezone, Senin (2/3/2020) melalui sambungan telepon.

Gunakan tisu basah sesuai fungsinya, sebagai tisu untuk bersihkan tangan atau benda-benda lain. "Enggak bener itu (kalau bisa jadi masker),” seru dr.Erni,

Dokter Erni lebih lanjut menjelaskan, tisu basah yang sudah dalam keadaan basa, malah akan tambah meningkatkan risiko iritasi saat diberi hand sanitizer, yang mengandung kandungan alkohol.

“Lebih basah ya lebih nempel, hati-hati loh ini basah. Alkohol itu kan menguap, digunakan tidak tepat bikin kuman nempel. Menghirup alkohol kan berbahaya, bisa iritasi di hidung nanti,” tambahnya."

Dalam artikel tersebut, Ahli Penyakit Tropik dan Infeksi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dr Erni Juwita SpPD menyatakan, penggunaan masker dari tisu basah tersebut adalah cara yang tidak benar untuk dilakukan, sebab kondisi tisu yang basah dapat menyerap debu dan kotoran.

Kata kunci pencarian menggunakan Google Search diubah menjadi 'bahaya masker dari tisu basah', dari mencarian tersebut mengarah pada artikel berjudul "VIRAL Tisu Basah Dijadikan Masker Cegah Corona, Apakah Aman? Begini Tanggapan Dokter Spesialis Paru" yang dimuat situs tribunnews.com, pada 2 Maret 2020.

Berikut isinya:

"Dokter Spesialis Paru dari Rumah Sakit Indriati Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Chrisrianto Edy Nugroho memberikan pandangannya.

Menurut dokter Chrisrianto, tisu basah tidak direkomendasikan untuk menjadi barang substitusi dari masker.

"Untuk tisu basah (dijadikan masker) belum ada penelitiannya, jadi tidak direkomendasikan," ujar Chrisrianto saat dihubungi Tribunnews, Senin (2/3/2020).

Chrisrianto menyebut yang direkomendasikan adalah masker yang sesuai dengan standar kesehatan.

"Yang direkomendasikan hanya masker bedah dan masker N95," ujarnya."

Artikel tersebut menyatakan, Dokter Spesialis Paru dari Rumah Sakit Indriati Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Chrisrianto Edy Nugroho tidak merekomendasikan penggunaan masker dari tisu basah.

Ahli lain juga menyebut, penggunaan tisu basah untuk masker tidak tidak tepat, sebab kondisi tisu yang basah memudahkan partikel menempel. Selain itu, tisu basah yang mengandung alkohol akan bahaya jika terhirup.

"Pengguna tisu basah untuk masker tidak tepat karena akan mempermudah partikel menempel di situ, juga mengandung alkohol akan terhirup. Pilih masker yang tepat sesuai anjuran pemerintah dan digunakan dengan benar, jangan terbalik," mengutip Juru Bicara pemerintah untuk Covid -19 dr Achmad Yurianto, saat dikonfirmasi Cek Fakta Liputan6.com.

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Cek Fakta Liputan6.com penggunaan tisu basah untuk masker tidak dibenarkan. Pasalnya, kondisi tisu yang basah akan membuat bakteri dan menempel, sehingga  berbahaya bagi kesehatan. Tisu basah memang ampuh membersihkan bakteri, tapi jangan disalahgunakan.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

 

Data: Eka M

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini