Sukses

[Cek Fakta] Jokowi Dituduh Pakai Alat Bantu Komunikasi Saat Debat, Faktanya?

Liputan6.com, Jakarta - Capres petahana Joko Widodo atau Jokowi dituduh menggunakan alat bantu komunikasi atau wireless earphone dalam debat kedua Pilpres 2019, saat menghadapi Prabowo Subianto. 

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Liputan6.com, belum ada bukti sahih yang membuktikan dugaan itu.

Tuduhan tersebut salah satunya diungkap dalam akun Facebook Agus Ilham. Berikut narasinya:

SISA DEBAT CAPRES, meninggalkan tanda tanya===BPN harusnya memeriksa telinga Jokowi, ada earphone atau tidak, jika ada, patut dipertanyakan untuk apa itu earphone, cek juga pulpen yang dipegang Jokowi.

The rest of the debate, leaving a question mark===Bpn should check jokowi's ears, there's earphones or not, if there is, it's worth questionable for what it is earphones, check also the pen held jokowi.

Unggahan tersebut dibagikan lebih dari 35 ribu kali. Hal serupa juga diunggah akun Iis Wurdianingsih.

"Alat bantu pak de canggih banget ya,,,kerenn😊," tulis dia. Unggahan tersebut telah dibagikan sebanyak 8.800 kali.

Akun Facebook Feery Rindu juga menggunggah hal serupa. Unggahan tersebut telah dibagikan sebanyak 4.700 kali. 

Debat ke 1 sibuk dengan kisi kisi contekan, debat ke 2 sibuk dengan alat elektronic,.. lalu hebatnya di mana .....? Saya harap semoga alat tersebut hoax..hoax adanya....? Kalau bener... . alangkah malunya kita punya presiden yang gak jujur dan selalu membohongi rakyatnya......!

Debate to 1 busy with Grid Grid Cheat, debate to 2 busy with tools tools,.. then great where.....?I hope i hope the tool is hoax.. Hoax is....? If it's true.... What a shame we have an honest president and always lie to his people......!

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pembuktian

Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menepis kabar menggunakan alat bantu dengar atau earpiece saat debat kedua yang dilaksanakan di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu (17/2/2019) malam. Dia menilai hal tersebut adalah fitnah yang tidak bermutu.

Bantahan Joko Widodo dimuat dalam artikel berjudul Jokowi Jawab Tudingan Gunakan Earpiece saat Debat: Fitnah Enggak Bermutu yang dimuat di Liputan6.com.

Berikut narasinya:

"Ada-ada aja sih ini. Fitnah-fitnah seperti itu jangan diterus-terusin lah," kata Jokowi saat di SD Negeri Panimbangjaya 01, Tanjungjaya, Pandeglang, Banten, Senin (18/2).

"Jangan buat isu, fitnah-fitnah yang enggak bermutu," lanjut Jokowi.

Dia juga menjelaskan saat debat membawa pulpen adalah alat tulis biasa. "Ini Pulpen. Cek aja," kata Jokowi sambil menunjuk pulpen yang dibawa.

Sementara itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding membantah capres 01 Joko Widodo menggunakan earphone saat debat kedua semalam.

Jagad media sosial pagi ini diramaikan kabar Jokowi menggunakan earpiece dan pulpen sebagai alat bantu debat kedua capres, Minggu (17/2/2019) malam.

Karding mengaku menemani Jokowi dan Ma'ruf saat debat. Di sana bersama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Seskab Pramono Anung. Yang dipegang Jokowi kata dia hanya pulpen biasa.

"Saya menyaksikan bahwa tidak ada sama sekali pemasangan alat di tubuh Pak Jokowi berupa earphone, dan pulpen yang dibawa itu adalah pulpen biasa bukan pulpen yang seperti dinarasikan BPN (Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga) di medsos-medsos," ujar Karding kepada wartawan, Senin (18/2).

Dia menuturkan hanya alat clip on yang dipasang oleh panitia. Tujuannya untuk memperjelas suara. Karding pun menantang untuk mengecek rekaman CCTV.

"Jadi saya bersaksi bahwa tidak ada pemasangan sama sekali. Dan boleh dicek saya kira ada cctv di ruang itu dan mungkin bisa dicek," kata Ketua DPP PKB itu.

Karding menduga isu penggunaan alat itu cara timses menutupi kelemahan penguasaan materi Prabowo saat debat. Bahwa jawaban yang ditampilkan justru di luar standar dan kapasitas capres.

"Dan sekaligus menutupi kesuksesan Pak Jokowi di dalam memberikan jawaban-jawaban yang by data yang memiliki hope dan sekaligus sangat taktis sesuai dengan pertanyaannya. Dan jawaban-jawaban yang boombastis jargon dan berulang-ulang," kata dia.

Sebelumnya, di media sosial memperbincangkan gerak gerik Jokowi yang memegang kuping dan pulpen. Jokowi dituding memakai alat pendengaran untuk berkomunikasi.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto juga menyatakan penyesalannya terkait pernyataan Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade, atas tuduhan penggunaan earpiece oleh Jokowi saat debat berlangsung.

"Lagi-lagi politik kambing hitam diterapkan. Jangan hanya karena kalah debat, lalu menggunakan berbagai cara untuk menutupi kekalahan tampilan Prabowo tadi malam. Ketidakmampuan Pak Prabowo jelaskan unicorn sebaiknya menjadi bahan evaluasi tim 02," ujar Hasto melalui sebuah pernyataan tertulis, Senin (18/2/2019), seperti dimuat Liputan6.com dalam artikel berjudul TKN Sebut Ada Politik Kambing Hitam di Balik Isu Earpiece Jokowi.

Bantahan juga muncul dari Komisi Pemilihan Umum. Komisioner KPU Wahyu Setiawan membantah capres petahana Jokowi menggunakan earpiece saat debat capres kedua pada Minggu malam tadi.

"Tidak ada yang menggunakan alat bantu, jadi clear seperti itu," ujar Wahyu dikutip dari JawaPos.com, Senin (18/2/2019).

Tak hanya Jokowi, Wahyu mengatakan Prabowo Subianto juga tidak menggunakan alat bantuan supaya bisa mudah menjawab pertanyaan. Sehingga adanya tudingan Jokowi menggunakan earpiece adalah kebohongan.

"Jadi baik 01 maupun 02 tidak ada yang menggunaan alat bantuan," tegasnya.

Sementara calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengaku tak yakin jika Jokowi memakai alat bantu dengar saat debat pilpres kedua. 

"Saya enggak yakin ya. Dan walaupun teknologi itu ada, tapi kan itu dilarang oleh KPU, alat-alat bantu seperti itu," kata Sandi, di Media Center pemenangan Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya I, Jakarta, Senin 18 Februari 2019. 

Dia pun menilai, masing-masing capres baik Joko Widodo dan Prabowo Subianto sangat mengedepankan prinsip kejujuran saat bertarung dalam debat Pilpres 2019.  

"Menurut saya, kita semua telah memiliki komitmen dan integritas. Secara jujur dalam berkompetisi, saya cukup yakin Pak Prabowo dan Pak Jokowi sangat memperhatikan aspek kejujuran," ucap Sandiaga. 

Oleh karena itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta isu adanya penggunaan earpiece ini tak perlu ditanggapi secara serius. Sandi meyakini tak ada yang menggunakan alat tersebut dalam kontestasi Pilpres 2019.

"Jadi saya rasa itu tak harus ditanggapilah," ucapnya.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung pun turut memberikan klarifikasi tentang dugaan penggunaan alat bantu dengar atau earpiece yang digunakan oleh Jokowi saat debat capres.

Dalam akun instagramnya @pramonoanungw, mengunggah video pernyataan Jokowi dan foto pulpen yang digunakan mantan Gubernur DKI Jakarta itu dalam debat.

"PULPEN yg dipegang dalam debat semalam #kerjakerja #debatcapres," tulis @pramonoanungw pada Senin 18 Februari 2019.

 

 
 
 
View this post on Instagram

PULPEN yg dipegang dalam debat semalam #kerjakerja #debatcapres

A post shared by Pramono Anung W (@pramonoanungw) on

 

*Artikel ini telah diupdate pada Selasa 19 Februari 2019 untuk menambahkan lebih banyak pembuktian.

 

3 dari 3 halaman

Kesimpulan

Sejauh ini belum ada bukti sahih yang menguatkan dugaan bahwa Jokowi menggunakan alat bantu dengar dalam debat capres kedua pada Minggu, 17 Februari 2019. 

Bantahan telah disampaikan kubu Jokowi dan juga KPU.

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 61 media massa dan organisasi lainnya di seluruh dunia.

Kami juga bekerja sama dengan lebih dari 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini