Sukses

[Cek Fakta] Muncul Spanduk PDIP Tak Butuh Suara Umat Islam, Benarkah?

Foto tersebut kembali menjadi perbincangan warganet sejak muncul di facebook pada 10 Desember 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Seluruh partai politik peserta pemilu terus mempersiapkan diri untuk menghadapi pemilihan umum 2019 mendatang. Di tengah persiapan pemilu, muncul sejumlah isu yang menyerang beberapa partai politik tertentu. Satu di antaranya PDI Perjuangan.

Sebuah foto Billboard yang menampilkan gambar sejumlah partai politik pendukung capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin beredar di facebook. Di dalam foto Billboard itu juga berisi tulisan 'PDI-P TIDAK BUTUH SUARA UMAT ISLAM'.

Foto ini diunggah oleh akun facebook Marxos Hamdun Al Jadid. Konten tersebut telah dibagikan sebanyak 35 kali dan mendapat 2 komentar dari warganet, sejak diunggah pada 10 Desember 2018.

"Tah supaya nyaraho bae," tulis Marxos Hamdun Al Jadid dalam unggahannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Fakta

Berdasarkan penelurusan, foto Billboard yang beredar tersebut ternyata berisi informasi yang tidak benar. Hal ini sebagaimana artikel yang dipublikasikan situs turnbackhoax.id dengan judul [DISINFORMASI] 'Billboard Bertuliskan PDIP Tidak Butuh Suara Umat Islam'.

Billboard yang menyudutkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) khususnya dan partai-partai pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada umumnya adalah informasi yang tidak benar.

Terlihat sekali editan gambar yang kasar dari billboard tersebut. Dan setelah dilakukan penelusuran, billboard tersebut sebenarnya bertuliskan:

"Pesan Istri kepada Sang Suami : Wahai suamiku….. Carilah rezeki yang HALAL saja. Aku dan anak-anakmu rela Lapar dengan yang sedikit tapi halal, daripada kenyang, namun dibakar API NERAKA."

Billboard yang berisi Pesan Istri kepada Sang Suami, pada sudut kiri bawah tampak logo dari Pemerintah Kota Padang. Ditambah juga kode telepon yang dicantumkan yakni 0751 yang merupakan kode area Padang.

Terkait narasi 'PDIP Tidak Butuh Suara Umat Islam', dapat dikategorikan sebagai pemelintiran. Yang pernah dinyatakan oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto adalah tidak khawatir ditinggal atau kehilangan suara umat muslim.

Namun ini tidak terlepas dari konteksnya yakni PDIP mendukung Perppu Ormas yang dikeluarkan Presiden Jokowi untuk membatasi gerak Ormas yang bertentangan dengan Pancasila dan turunannya.

Hasto pun beranggapan bahwa ada pihak yang sengaja membenturkan PDIP dengan umat Islam setelah pengesahan Perppu Ormas menjadi UU.

"Itu bagian dari strategi kampanye yang ditiupkan pihak-pihak yang menolak Perppu tersebut," kata Hasto, Sabtu 28 Oktober 2017 silam.

Dari artikel yang sudah dipublikasikan turnbackhoax.id ini, diketahui bahwa foto Billboard tersebut sudah ada sejak 2017 lalu. Kemudian kembali diunggah kembali pada 2018.

Selain itu, seperti dilaporkan Liputan6.com, pelaku yang pertama kali mengunggah foto Billboard tersebut juga sudah ditangkap polisi, tepatnya pada Rabu 20 Desember 2017 silam. Pelaku diketahui berinisial RS, warga Ciparay, Bandung, Jawa Barat.

RS diduga melakukan hate speech atau ujaran kebencian dan memuat baliho hoaks terkait PDIP. Konten tersebut dimuat di akun Facebook RS.

Pada akun tersebut, RS mengunggah gambar baliho hasil editan yang menyatakan 'PDIP tidak membutuhkan suara dari umat Muslim.'

"Kami meringkus satu orang pelaku hate speech atau ujaran kebencian atas posting-an di akun Facebook di daerah Ciparay, Jawa Barat, kemarin malam," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di kantornya, Jakarta, Kamis 21 Desember 2017.

3 dari 3 halaman

Kesimpulan

Foto Billboard yang menampilkan gambar PDIP dan kalimat 'PDI-P TIDAK BUTUH SUARA UMAT ISLAM' ternyata tidak benar atau hoaks.

Konten tersebut telah beredar sejak 2017 lalu. Sementara, polisi sudah menangkap pelaku yang pertama kali mengunggah foto billboard tersebut.

 

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.