Sukses

Pengamat: Strategi RD Mudah Terbaca

Indonesia wajib menang 4-0 atas Myanmar di laga terakhir jika ingin memastikan lolos ke semifinal.

Hasil minor yang ditorehkan timnas U-23 ketika ditahan imbang 0-0 Timor Leste pada lanjutan penyisihan grup B SEA Games, Sabtu (14/12/2013) sore mengundang perhatian pengamat sepak bola. Soalnya, Garuda Muda masih saja belum menunjukkan penampilan yang impresif sampai laga ketiga.

Alhasil, Indonesia harus menggantungkan asa ketika jumpa Myanmar di laga terakhir, Senin (16/12/2013). Indonesia wajib menang minimal dengan skor 4-0 jika ingin lolos ke semifinal. Jika tidak, Indonesia harus mengucapkan selamat tinggal dan angkat koper lebih cepat.

Ini menyusul hasil imbang 1-1 antara Myanmar kontra Thailand. Dengan hasil ini, Thailand dan Myanmar sama-sama mengoleksi posisi 7. Thailand berada di posisi pertama, meski punya poin dan selisih gol yang sama dengan surplus 5 gol.

Produktivitas gol Indonesia sendiri masih minus dua dan poin 4. Ini hasil dari menang 1-0 dari Kamboja dan kalah 1-4 dari Thailand. Mantan manajer Persitara Jakarta Utara yang juga pengamat sepak bola nasional, Hary Ruswanto menilai pelatih timnas U-23, Rahmad Darmawan atau RD tak punya solusi memecahkan masalah mandulnya lini depan timnas.

Bahkan ada kesan, kata dia, RD seperti kebingungan untuk menentukan komposisi lini depan."Dalam beberapa kali ujicoba kelihatan sekali RD sangat bingung dengan problem lini depan yang akhirnya berharap pemain pemain gelandang bisa memecah kebuntuan," kata Harry saat dihubungi wartawan.

Lemahnya lini depan membuat lawan dengan mudah membaca strategi timnas. Apalagi sebelumnya, Timor Leste sudah pernah menjajal Indonesia dalam sebuah uji coba.

"Jangan salahkan pemain. Pemain hanya menjalankan instruksi pelatih. RD harus bertanggung jawab atas hasil yang sangat mengecewakan ini," tegasnya.

Dia menyayangkan segala jaminan yang diberikan oleh Badan Tim Nasional (BTN) PSSI terhadap timnas U-23 tidak dimanfaatkan dengan maksimal. "Fasilitas dan uji coba sudah dipersiapkan dengan baik oleh BTN. Bahkan bonus pun sudah siap diberikan sebesar Rp 2 Miliar bila menjadi juara," pungkasnya. (Def)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini