Sukses

Kisah Michael Jordan: Pesan Filosofis, Jangan Menyerah! [3-Habis]

Legenda hidup bola basket dunia Michael Jordan tak sekadar pemain terbaik sejagad, tapi juga teladan atlet profesional. "Jangan menyerah!"

Popularitas tidak membuat Michael Jordan lupa beramal. Runtuhnya menara kembar WTC pada September 2001 membuat Jordan tergugah memberikan bantuan. Jordan memutuskan untuk kembali turun gelanggang setelah memutuskan pensiun dan gajinya didonasikan bagi para korban serangan Al-Qaeda itu.

----------

Kebintangan Michael Jordan membuat keputusannya untuk pensiun dini pada 6 Oktober 1993 berimbas pada kompetisi NBA. Jumlah penonton basket di dunia menurun. Dunia basket seakan kehilangan rohnya. Situasi ini membuat para pelaku dan pecinta basket meminta Jordan untuk kembali.

Setelah sempat menjajal cabang olahraga baseball dengan memperkuat Birmingham Barons selama setahun, Jordan akhirnya memutuskan untuk kembali ke lapangan basket pada Marat 1995. Dia bergabung lagi dengan Chicago Bulls. Kali ini Jordan memakai nomor punggung 45 (nomor punggungnya di Barons) karena nomor 23 sudah dipensiunkan oleh Bulls.



Dari Lapangan Basket ke Dunia Film

Pamor Jordan makin naik setelah pensiun. Kehadiran pemain spesialis rebound Dennis Rodman membuat Bulls kembali merajai NBA. Jordan membantu Bulls meraih three peat kedua pada periode 1995-1998. Jordan juga terus mengukir rekor di antaranya menjadi pemain pertama yang mencetak triple double di pertandingan All-Star.

Pada masa itu Jordan juga sempat merambah dunia film. Di tahun 1996 Jordan membintangi film Space Jam dengan memerankan dirinya sendiri. Film tersebut berkisah tentang perjalanan Jordan sebagai bintang NBA sampai akhirnya memutuskan pensiun dini.

Film Space Jam juga sekaligus mempertegas status Jordan sebagai dewa bola basket. Dalam film tersebut tokoh-tokoh animasi Looney Tunes seperti Bugs Bunny, Daffy Duck, dan Tasmanian Devils sampai-sampai harus meminta bantuan Jordan untuk mengalahkan sekumpulan alien dalam permainan bola basket.

Pensiun Kedua

Setelah mempersembahkan three peat kedua, Jordan memutuskan pensiun pada 13 Januari 1999. Kali ini langkah Jordan untuk pensiun dipengaruhi habisnya kontrak pelatih Phil Jackson dan kepergian dua pemain pilar Bulls Scottie Pippen dan Rodman.



Setahun setelah pensiun, Jordan balik ke NBA. Tapi kali ini bukan sebagai pemain. Jordan menjadi bagian dari pemilik dan presiden operasional Washington Wizards. Karier baru Jordan ini tidak begitu sukses. Beberapa pemain yang direkrut Jordan seperti Kwame Brown dan Juwan Howard tak cemerlang di NBA.

Rekor di Usia 40 Tahun

Lama tak bermain basket dan melihat Wizards terpuruk membuat Jordan gerah. Tepat pada 25 September 2001, Jordan memutuskan akan kembali main di NBA, dan kali ini akan membela Wizards. Aksi Jordan bersama Wizards juga sebagai bagian dari amal. Jordan mendonasikan gajinya pada musim tersebut untuk korban serangan menara kembar WTC.



Kehadiran Jordan mampu membuat pundi-pundi Wizards makin tebal. Seluruh tiket laga kandang Jordan bersama Wizards selalu ludes terjual. Meski sudah termakan usia, Jordan masih mampu jadi pemain terbaik di Wizards dengan 22.9 ppg.

Walau sudah 40 tahun, Jordan masih bisa menciptakan beberapa rekor. Salah satunya adalah pemain berusia 40 tahun pertama yang bisa mencetak 43 poin dalam sebuah ertandingan NBA.

Jordan akhirnya benar-benar memainkan laga terakhirnya di NBA pada 16 April 2003 di Philadelphia. Para fans termasuk tim lawan sangat sedih melihat Jordan memainkan laga terakhir. Jordan mendapatkan standing ovation selama tiga menit dari rekan setim, lawan, wasit hingga fans.

Setelah benar-benar pensiun, Jordan tetap tidak bisa jauh-jauh dari dunia basket yang membesarkan namanya. Jordan menjadi mantan pemain pertama yang memiliki saham mayoritas sebuah klub NBA setelah pada 17 Maret 2010 membeli Charlotte Bobcats. Akan tetapi lagi-lagi Jordan tidak mampu berkiprah sebaik saat menjadi pemain. Bobcats hanya menjadi tim penggembira saja di NBA.



Usai memutuskan pensiun, Michael Jordan kerap diminta untuk menjadi pembicara dan sekaligus motivator dalam berbagai acara seminar motivasi. Michael Jordan selalu mengingatkan pada publik penggemarnya: "Jangan Menyerah!"

"Sepanjang karier saya, lebih dari 9.000 tembakan saya meleset. Saya pernah kalah dalam 300 pertandingan. Setidaknya, 26 kali saya dipercaya untuk melakukan tembakan penentu kemenangan dan gagal. Saya telah berkali-kali menemui kegagalan dalam hidup saya, dan itulah sebabnya saya bisa berhasil," itulah ungkapan yang terlontar dari mulut seorang legenda bola basket dunia Michael Jordan. (Vin)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.