Sukses

Jejak Eksistensi Olahraga Darts di Bandung: Pernah Melokal Sebelum Dihantam Pandemi

Olahraga darts pernah amat populer di Bandung beberapa tahun silam. Sayangnya, popularitas permainan tersebut mulai meredup, terutama sejak era pandemi COVID-19 dimulai.

Liputan6.com, Jakarta Olahraga darts belakangan mulai menemukan kembali eksistensi di Indonesia. Meski belum sepopuler di Eropa dan Amerika cabor ini dilirik lagi berkat adanya komunitas serta kompetisi-kompetisi lokal yang digulirkan.

Jika mengilas balik perjalanan darts di Tanah Air, Bandung sebenarnya merupakan satu lokasi di mana darts merambah dengan aktif. Kota Kembang pernah menjadi lumbung pemain-pemain darts di Indonesia. Olahraga tersebut dulunya amat lokal di sana lantaran tidak hanya dimainkan oleh kalangan ekspatriat seperti di Jakarta serta Bali.

Keberadaan kafe darts seperti iDarts Bandung jadi salah satu kunci. DartsLive menjadi provider soft tip dart machine di iDart Bandung, sehingga menggerakkan munculnya kafe-kafe sejenis di Paris van Java.

“Awalnya ditawari dan diajak oleh ipar untuk buka bisnis dengan konsep main darts di Bandung. Di Jakarta sudah jalan. Karena konsepnya unik dan memang belum ada di Bandung, jadi oke dijalankan. iDarts Bandung buka di Jalan Veteran, dekat Batagor Kingsley, didirikan tanggal 16 Januari 2015,” ungkap pemilik iDarts Bandung Eric Nugraha.

Adapun seiring dengan berdirinya iDarts Bandung, mulai banyak kafe-kafe lain yang mengadopsi konsep serua. Beberapa di antaranya meliputi White Pot, Riverside Café, Braga Station, Warung Anyar, Badung, hingga Seven.

Olahraga darts pun berhasil menemukan eksistensinya di Bandung berkat keberadaan tim-tim seperti Pheonix, RadikalDarts dan VDart yang terpacu berkat kehadiran DartsLive sebagai provider soft tip darts.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Masa Kejayaan Darts di Bandung

“Tahun 2016 sampai 2018 bisa dibilang menjadi masa jaya darts di Bandung. Banyak sekali tim darts yang terbentuk. Satu tim bahkan ada yang anggotanya sampai 25 orang. Overlimit, Rib Eyes, Warung Anyar, Darts Invader adalah team-team yang menonjol dan merajai berbagai kompetisi soft tip darts di Bandung era itu,” kisah Angga Putra Nurrullah, salah satu personel team Overlimit, yang pada masa itu pernah mendapat endorse dari salah satu brand produk darts Korea.

Leonardo, salah satu owner White Pot yang aktif di Team Darts Invader, juga menuturkan bahwa para pemain darts Bandung memang cukup kompetitif di berbagai level kala itu. Tak cuma bermain di ajang lokal, atlet darts asal Kota Kembang cenderung mencetak prestasi di kompetisi-kompetisi darts level nasional serta internasional.

Tim darts Bandung pun diklaim kerap ikut di berbagai kompetisi darts di luar negeri di Malaysia, Singapura hingga Jepang. Alih-alih hadiah, semangat kebersamaan menjadi energi utama yang memotivasi mereka saat berkompetisi.

3 dari 4 halaman

Dinamika Darts di Bandung

Sayangnya, keberadaan darts di Bandung juga menghadapi dinamika. Banyaknya pilihan provider soft tip darts yang tersedia dan menjadi pilihan rupanya justru menjadi bumerang bagi perkembangan darts di Bandung.

Kompetisi antar provider yang ketat membuat para pemain jadi manja. Kompetisi darts yang awalnya ramai, perlahan makin jarang digelar. Para pemain yang butuh wadah untuk berkompetisi satu per satu mulai hilang, hingga akhirnya pandemi COVID-19 mengakhiri masa kejayaan darts soft tip di Bandung. Kafe dan restaurant tutup, sementara Provider-provider soft tip darts menarik mesin-mesin nya dari pasar.

“Provider yang terlalu business oriented adalah faktor utama dari hilangnya darts di Bandung. Para pemain darts hanya dianggap sebagai objek pasar. Tidak ada kompetisi yang secara regular dan berjenjang di gelar oleh provider," ucap Eric Nugraha.

"Karena kompetisi tidak ada maka regenerasi pemain pun tidak ada. Darts hanya dijadikan sebagai sebuah permainan belaka. Bukan sebagai sebuah olahraga prestasi berjenjang. Provider hanya mengejar uang secara instan saja," sambung owner iDarts Bandung.

4 dari 4 halaman

IEG Bangkitkan Lagi Olahraga Darts

Indonesia Entertainment Group (IEG) selaku entitias media yang peduli akan perkembangan darts pun mulai mencoba memberi eksistensi baru buat olahraga tersebut di Tanah Air.Inisiatif IEG mengembangkan darts secara profesional ini mendapat sambutan antusias dari banyak pihak di Bandung Darts Community. Romantisme kebersamaan untuk kembali bertemu dan berkumpul sambil bermain darts menjadi hal yang paling dirindukan.

“Sejak dulu kami memang berharap agar ada sebuah organisasi yang legal dan terstruktur untuk menjadi wadah bagi semua hal tentang darts. Mulai dari pemain, kompetisi hingga business system nya. Semoga Indonesia Entertainment Group (IEG) bisa mewujudkan hal ini agar pengembangan darts di Indonesia mempunyai arah yang jelas dan terukur,” harap Avin Ashkalay, salah satu pemain darts yang tergabung di Team Ovelimit.

Harapan Avin dan para pemain Darts yang tergabung di Bandung Darts Community mungkin bisa terwujud. Indonesia Entertainment Group (IEG) telah menginisiasi hadirnya sebuah kompetisi nasional olahraga darts bertajuk “Darts National Competition” sebuah kompetisi berseri yang rencananya akan digelar sebanyak 6 seri di sepanjang tahun 2024 yang terdiri dari 5 (Lima) Seri Reguler dan 1 (Satu) Seri Final.

Seri perdana sudah diselenggarakan di Jakarta pada Tanggal 24 - 25 Februari 2024 dan 02 Maret 2024 yang lalu. Kini Indonesia Entertainment Group (IEG) telah membuka registrasi untuk Darts National Competition Series 02 yang akan dilaksanakan di Gading Festival Food & Fun, Jakarta Tanggal 27 & 28 April 2024. Para pemain darts yang ingin berpartisipasi dapat melakukan registrasi dengan mengeklik link berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.