5 Pelatih yang Bisa Gantikan Jurgen Klopp di Liverpool: Sanggup Bawa The Reds Raih Prestasi?

Xabi Alonso merupakan salah satu nama yang cukup ramai digadang-gadang berpotensi menjadi suksesor Jurgen Klopp di Liverpool. Pelatih berusia 42 tahun itu kebetulan sudah lumayan familiar dengan The Reds lantaran dia pernah berkarier sebagai pesepak bola di Anfield pada periode 2004-2009.

Adapun Xabi saat ini bertugas sebagai juru taktik di klub Bundesliga Bayer Leverkusen. Dia sanggup menunjukkan performa gemilang dengan mengantar anak-anak asuhnya menempati puncak klasemen sementara Bundesliga 2023/2024.

Di bawah kepemimpinan sang pelatih, Leverkusen sejauh ini sanggup mengoleksi 67 poin dari 25 pertandingan, yang mengantar mereka berselisih 10 angka dari tim raksasa Bayern Munchen. Anak-anak asuh Xabi Alonso juga tak pernah tersentuh kekalahan sejak awal musim serta menjadi tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit di kompetisi.

Sayangnya, kiprah positif Xabi bersama Bayer Leverkusen justru berpotensi menjadi penghalang bagi Liverpool untuk membajak tanda tangannya. Sang pelatih berpotensi ingin melanjutkan tren positifnya bersama klub Jerman, dengan Direktur Olahraga Bayer Leverkusen Simon Rolfes cukup optimistis pada masa depan Xabi Alonso di timnya.

Nama Julian Nagelsmann sempat ramai disebut-sebut sebagai calon pengganti potensial Jurgen Klopp di Liverpool. Meski baru berusia 36 tahun, kinerjanya cukup dilirik sejak dia bertugas di RB Leipzig.

Adapun Nagelsmann pernah mengantar tim Jerman mencapai semifinal Liga Champions pada musim 2019/2020. Ia lantas dipekerjakan oleh klub raksasa Bundesliga Bayern Munchen, sebelum dipecat dan beralih menggantikan Hansi Flick di Timnas Jerman.

Jika Liverpool serius ingin merekrut Julian Nagelsmann, mereka kemungkinan harus bersaing rival Premier League dengan Manchester United. Laporan mengeklaim investor baru Setan Merah Sir Jim Ratcliffe juga sempat melirik sang pelatih untuk dijadikan pengganti Erik ten Hag di Old Trafford.

Roberto De Zerbi tak ketinggalan disebut-sebut sebagai sosok potensial yang layak meneruskan kiprah Jurgen Klopp di Anfield. Juru taktik berusia 44 tahun itu memang cukup ramai dilirik oleh klub-klub Eropa menyusul kinerjanya yang menjanjikan bersama Brighton and Hove Albion.

Hanya saja yang perlu menjadi bahan pertimbangan, penampilan The Seagulls di bawah asuhan De Zerbi sedikit kurang konsisten akhir-akhir ini. Belum lagi, Brigton dikabarkan bakal menuntut kompensasi sekitar 13 juta poundsterling pada tim yang berniat membajak pelatihnya.

Persaingan dengan sejumlah tim papan atas pun berpotensi dihadapi Liverpool apabila mereka serius ingin mengejar tanda tangan De Zerbi. Klub Premier League Manchester United dan raksasa LaLiga Barcelona belakangan turut dikaitkan dengan pelatih Brighton mendekati musim panas 2024.

Graham Potter saat ini sedang menyandang status tanpa klub. Ia resmi menganggur sejak jabatannya dicabut oleh Chelsea pada April 2023 silam.

Adapun Potter kala itu memang belum berhasil membawa The Blues tampil ciamik di berbagai kompetisi. Kendati demikian, jasanya masih dilirik oleh klub-klub besar menyusul kinerja bagus yang dia perlihatkan kala menukangi Brighton & Hove Albion.

Dengan situasi Graham Potter saat ini, Liverpool jelas tak perlu repot-repot bernegosiasi demi membajak dia dari klub tertentu dan menjadikannya sebaagai penerus Jurgen Klopp di Anfied.

Hanya saja seperti nama-nama kandidat di atas, Manchester United berpotensi menjadi pesaing The Reds dalam perburuan tanda tangan pelatih berusia 48 tahun.

Ruben Amorim terkenal punya reputasi cukup baik di Portugal. Hal itu menyusul keberhasilan dia membangun Sporting CP serta mengantar tim tersebut memenangkan gelar liga untuk pertama kalinya sejak 19 tahun terakhir pada 2021 silam.

Laporan belum lama ini mengungkap Liverpool tertarik mengejar tanda tangan Amorim lantaran sang pelatih memang diisukan cukup dekat dengan pintu keluar Sporting CP.

Walau begitu, The Reds tetap harus menghadapi tantangan berat dari Barcelona yang juga diklaim berminat menyewa jasa Ruben Amorim, menyusul keputusan pelatih Xavi Hernandez mundur dari jabatannya pada akhir musim.