Sukses

Sir Jim Ratcliffe Akui Sulitnya Negosiasi dengan Keluarga Glazer untuk Beli Manchester United

Sir Jim Ratcliffe mengakui bernegosiasi dengan keluarga Glazer adalah hal yang sulit saat miliarder asal Inggris tersebut berusaha untuk memenangkan perlombaan pengambilalihan Manchester United.

Liputan6.com, Jakarta Sir Jim Ratcliffe tetap berada dalam persaingan untuk membeli Manchester United. Tapi, saat ini Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani berada di posisi terdepan untuk menyelesaikan pengambilalihan.

Ratcliffe diyakini hanya mencari saham pengendali MU pada saat ini. Sementara pengambilalihan penuh berpotensi terjadi setelah tiga tahun.

Sedangkan Sheikh Jassim menginginkan 100% dari klub. Bankir asal Qatar itu secara luas diperkirakan akan menjadi penawar yang lebih disukai.

Dalam buku Grit, Rigor & Humor: The INEOS Story, miliarder asal Inggris tersebut mengakui sulit untuk berurusan dengan keluarga Glazer. Namun, menyebut mereka semua "menawan".

"Kami menemui mereka dan mereka sangat menawan. Mereka (Avram, Joel, Kevin, Bryan, Darcie dan Edward, anak-anak dari mendiang Malcolm Glazer) sangat baik, terlepas dari pemberitaan yang mereka dapatkan," kata Ratcliff seperti yang dikutip oleh The Times.

"Josh sangat ramah. Tapi, klub ini dimiliki oleh saudara kandung dan Anda tidak bisa berbicara dengan banyak saudara, sungguh," tambah penggemar Manchester United itu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sir Jim Ratcliffe Pernah Mencoba Investasi di Barcelona

Sir Jim Ratcliffe juga mengungkapkan sebelumnya dia pernah mencoba untuk berinvestasi ke raksasa La Liga, Barcelona. "Kami melakukan percakapan yang sangat menarik," tulis buku tersebut.

Ratcliffe mengungkapkan bahwa ia mendesak presiden Joan Laporta untuk tidak menjual aset-aset klub."Kami mengatakan kepada mereka, "Jangan lakukan itu, teman-teman - kami akan menginvestasikan dua atau tiga miliar, merenovasi Nou Camp dan memiliki 50% kepemilikan - dan menandatangani sebuah akta yang menyatakan bahwa kami tidak akan pernah menjualnya," katanya.

"Kepentingan kami adalah sepak bola saja, bukan menghasilkan uang. Saya pikir itu akan berjalan dengan baik. Kami membicarakannya, tetapi pada akhirnya, mereka tidak berpikir bahwa mereka bisa memberikannya kepada para penggemar."

"Jalan yang mereka lalui adalah sebuah bencana. Kami mencoba menunjukkan hal itu dan mereka berkata, 'Kami tahu, tapi...' Mereka semua adalah rezim jangka pendek (rezim Barcelona) karena presiden datang, melakukannya selama lima tahun dan menyerahkan kekacauan kepada orang lain," ucap Ratcliffe dalam buku itu.

"Mereka sekarang telah menjual sebagian hak siar TV, dan hak merchandising, untuk 25 tahun ke depan. Mereka telah menjualnya kepada hedge fund Amerika. Jadi mereka memiliki uang tunai yang sangat banyak, yang sekarang bisa mereka hamburkan.

"Namun jika Anda melihat klub-klub sepak bola papan atas - Real Madrid, Barcelona, Manchester United, Manchester City dan seterusnya - mereka memiliki anggaran yang kurang lebih sama: katakanlah £800 juta demi kepentingan argumen. Karena apa yang telah dilakukan Barcelona, mereka akan menjadi lebih dari £500 juta.

"Itulah mengapa kami mengatakan kepada mereka untuk tidak melakukannya. Namun mereka mengatakan tidak, dan sekarang kami telah menyingkirkan hal itu dari sistem kami, kami bisa berkonsentrasi pada Nice."

 

3 dari 3 halaman

Ratcliffe juga Ingin Beli Chelsea

Sir Jim Ratcliffe juga mencoba untuk membeli Chelsea pada April 2023. Dia diduga telah mengajukan penawaran resmi.

Namun, sang miliarder Inggris pada akhirnya tidak berhasil mendapatkan Chelsea. The Blues menjadi milik Todd Boehly setelah mengambil alih dari tangan pengusaha kaya raya asal Rusia, Roman Abramovich.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.