Liputan6.com, Yogyakarta - Jakarta LavAni Allo Bank menjuarai putaran dua PLN Mobile Proliga 2023. Kepastian itu didapat setelah tim milik Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu mengalahkan Jakarta Bhayangkara Presisi.
Berlaga di GOR UNY Yogyakarta, Sabtu (18/2/2023) malam WIB, LavAni mengalahkan Bhayangkara 3-0 (25-15, 40-38, 25-22). Hasil tersebut membuat LavAni sukses membalas kekalahan dari Bhayangkara di putaran pertama Proliga 2023.
Selain itu, kemenangan itu juga membuat Dio Zulfikri cs tak terkalahkan dalam tujuh laga putaran dua dengan mengantongi 21 poin. LavAni pun berhak mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 30 juta.
Advertisement
LavAni yang tidak ingin kembali kalah dari Bhayangkara langsung menekan sejak awal set pertama. Tim asuhan Nicolas Ernesto Vives Coffigny bahkan mendominasi sepanjang laga dan unggul jauh 25-15 pada set pertama.
Tak ingin menyerah, giliran Bhayangkara yang menekan pada set dua. Bahkan LavAni sempat tertinggal tiga poin sebelum akhirnya mampu menyamakan skor dan terus saling kejar. Pada set ini tercipta rekor skor tertinggi Proliga mengingat laga harus berakhir dengan kedudukan 40-38.
Kemenangan di set kedua membuat motivasi pemain LavAni meningkat. Terlebih, mereka mendapatkan dukungan langsung dari SBY. Kendati Bhayangkara terus menekan, sang juata bertahan mampu tampil tenang dan mengakhiri set tiga dengan 25-22.
"Kehadiran Pak SBY setiap pertandingan LavAni memang membawa energi tersendiri bagi tim. Yang jelas kami sampaikan terima kasih atas dukungan maksimal selama ini," kata asisten pelatih Jakarta LavAni Samsul Jais usai pertandingan.
"Kami melakukan strategi berbeda pada laga kali ini termasuk rotasi posisi pemain dan itu jalan. Set dua yang dramatis kita bisa ambil membuat pemain tenang, bermain dengan lepas. Ini modal bagus untuk final four," ucap Samsul menambahkan.
Â
Strategi tidak berjalan
Pelatih Jakarta Bhayangkara Presisi Reidel Alfonso Gonzalez Toiran mengakui timnya tidak bisa tampil maksimal saat menghadapi Jakarta LavAni Allo Bank. Apalagi strategi yang diharapkan tidak bisa jalan dan mudah terbaca oleh lawan.
"Tim main kurang bagus. Banyak melakukan kesalahan sendiri," katanya usai pertandingan.
Hal yang sama disampaikan middle blocker Bhayangkara Presisi Hernanda Zulfi. Menurut dia, timnya banyak melalukan kesalahan sendiri dan dirinya tidak dalam kondisi terbaik.
Advertisement