Sukses

Suasana Liburan Jadi Biang Kerok Kegagalan Jerman di Piala Dunia 2022

Suasana liburan dianggap sebagai penyebab gagalnya Jerman di Piala Dunia 2022, untuk kedua kalinya secara beruntun tidak lolos dari fase grup

Liputan6.com, Munich- Federasi Sepakbola Jerman (DFB) telah menemukan apa penyebab kegagalan yang memalukan di Piala Dunia 2022. “Perasaan liburan” dituding sebagai penyebab utama tim nasional Jerman tersingkir di fase grup.

Sepeti dilaporkan media ternama Jerman, Bild yang dikutip Dailymail, (8/12/2022) “suasana liburan” di resor “terpencil”, dengan WAG’s yang asyik selfie di kolam renang, sementara para pemain menjaga anak-anak, merupakan alasan di balik amburadulnya penampilan Jerman.

Tim nasional Jerman angkat koper sedari awal, tampil begitu buruk selama fase grup Piala Dunia 2022. Der Panzer finis di posisi ketiga Grup E Piala Dunia 2022 dengan raihan empat poin dari tiga laga, hasil sekali menang, sekali imbang, dan sekali kalah.

Di laga perdana mereka secara mengejutkan keok dari Jepang. Tersingkir di fase grup merupakan kegagalan kedua kalinya secara beruntun setelah Piala Dunia 2018 Rusia.

Di tengah cibiran dan caci maki ketika tiba di Jerman, publik mempersoalkan apa penyebab loyonya Der Panzer selama berlaga di Piala Dunia 2022.

Apakah karena kesalahan taktik pelatih Hansi Flick, kurang semangatnya pemain, terlalu percaya diri sebagai salah satu tim yang diunggulkan?.

Koran nasional Jerman, Bild sebelumnya pernah menyindir dengan pedas timnas Jerman.  Media tersebut mengaitkan kekalahan timnas negara mereka dengan istri dan pacarnya yang kurang menikmati waktu selama di sana.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sindiran

"Apa yang salah dengan WAGs kami?" tulis Bild Dilansir The Sun, Bild juga menulis bahwa seharusnya WAGs Jerman lebih banyak berpesta seperti Inggris yang disebut 'minum sampai Qatar kering'.

Kekalahan Jerman tentu tidak ada hubungannya dengan para WAG, yang oleh pelatih Flick diijinkan menemani pasangannya, apalagi jika alasannya karena kurang berpesta. Media tersebut tampaknya hanya ingin membandingkan mereka saja dengan geng pasangan dari timnas Inggris.

"Tidak haus? Kaki alergi jika menari? Tidak ingin menerjang?" "Bersenanglah karena kalian sekarang pulang dengan kerdil sepakbola kalian. Tidak bisa terus seperti ini," tulis koran tersebut.

Setelah hasil imbang melawan Spanyol dilaporkan bahwa para pemain Jerman mengundang istri dan pacar mereka untuk tinggal di resor hotel mewah menjelang pertandingan melawan Kosta Rika.

WAG diizinkan untuk tinggal selama dua malam sebelum meninggalkan resor kesehatan yang terisolasi, lapor Bild.

 

3 dari 4 halaman

Pilihan Jerman

Beberapa rekan pemain berada di tribun saat bermain imbang 1-1 melawan Spanyol di Stadion Al Bayt, termasuk Sophia Weber, pacar Kai Havertz, dan tunangan kiper Kevin Trapp, Izabel Goulart.

Tapi sekarang tampaknya kunjungan WAGs menyebabkan gesekan di antara staf FA Jerman, manajemen senior, dan beberapa pemain.

Jerman memilih untuk tinggal di Zulal Wellness Resort di utara Qatar, salah satu akomodasi terjauh dari pusat Doha.

Demi suksesnya Piala Dunia 2022, Qatar dari jauh-jauh hari membuat persiapan matang. Infrastruktur seperti hotel dan stadion dibangun dan direnovasi sedemikian rupa. Mereka ingin menyuguhkan fasilitas terbaik dan mewah. 

Melansir laman Doha News, markas seluruh peserta didekorasi sesuai dengan identitas tim masing-masing. Hal tersebut disampaikan langsung Kepala Petugas Operasi Piala Dunia FIFA, Colin Smith. 

"Masing-masing dari 32 base camp tim telah dihiasi dengan warna atau identitas tim yang akan berada di sana," kata Smith.

Alih-alih memilih dekat perkotaan, Timnas Jerman justru memilih Zulal Wellness Resort sebagai markasnya. Resort itu terletak di Khasooma, Al Ruwais, sebuah lokasi pantai pribadi di utara Qatar.

4 dari 4 halaman

Membuka Jendela

Dikutip dari travellermade.com, Ar-Ruʼays, juga dieja Al Ruwais, adalah sebuah kota pelabuhan di munisipalitas Al Shamal di Qatar. Terletak di ujung utara Qatar, sekitar 127 km (79 mil) utara ibukota Doha. Sebelum lanskap ekonomi negara diubah dari ekstraksi minyak, Al Ruwais adalah salah satu pusat perikanan terpenting di semenanjung.

Kota ini terkenal dengan Pelabuhan Al Ruwais, pelabuhan terpenting kedua di Qatar.

Ini adalah resor bintang lima, seluas 28 hektar, dengan 120 kamar, yang menjangkau hingga Teluk Arab, di mana harga kamar bisa mencapai £1.400 per malam.

Die Mannschaft melakukan sesi latihan di Al Shamal Stadium milik klub divisi pertama Qatar, Al-Shamal SC. Stadion yang dibangun pada 2009 tersebut berumput alami dengan kapasitas 5.000 kursi. Selain itu, mereka menghabiskan waktu bermain bola basket di klub olahraga dekat tempat latihan.

Terdapat satu alasan menarik terkait pemilihan resort tersebut. Pasalnya, penginapan itu memungkinkan tamu untuk membuka jendela. Hal itulah yang dicari oleh Timnas Jerman. Direktur tim, Oliver Bierhoff turut mengamini hal tersebut.

“Kami senang menemukan rumah kami. Mungkin menyenangkan tinggal di Doha, tetapi kami melihat hotel di pusat kota jendelanya tidak terbuka. Anda merasa sedikit terpenjara,” ujar mantan striker Timnas Jerman itu.

Pemilihan markas yang jauh itu juga menimbulkan dampak yang cukup memalukan, yang terjadi saat berlangsung konperensi pers di Doha, sehari sebelum laga menghadapi Spanyol. Pelatih Jerman, Flick datang sendirian, tidak membawa satupun pemain yang merupakan hal wajib dalam regulasi pertandingan.

Flick beralasan ingin menjaga kebugaran pemain yang harus menempuh perjalanan pulang pergi tiga jam dari Zulal Wellness Resort ke Doha.

'Sangat penting bagi mereka untuk mencurahkan energi mereka untuk pelatihan,' kata Flick.

Akibatnya, FIFA mendenda DFB karena tidak adanya pemain yang mendampingi Flick dalam jumpa pers tersebut.

Kegagalan Timnas Jerman di Piala Dunia 2022 mulai menimbulkan dampak. Oliver Bierhoff memutuskan mundur dari jabatannya sebagai direktur Timnas Jerman dan akademi.

Kontrak Oliver Bierhoff sebagai direktur timnas dan akademi masih berlaku hingga Piala Eropa 2024, di mana Jerman menjadi satu di antara tuan rumah.

Sedangkan pelatih Hansi Flick masih dipertahankan untuk memimpin Jerman yang akan menjadi tuan rumah Piala Eropa 2024. ***

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini