Sukses

Jerman Jadi Salah Satu yang Terkuat di Piala Dunia 2022 Qatar

Jerman adalah pemegang empat trofi Piala Dunia, kedua terbanyak setelah Brasil.

Liputan6.com, Jakarta Sebagai juara Piala Dunia empat kali, kedua di belakang Brasil (lima), Jerman akan selalu pergi ke turnamen sepak bola paling bergengsi itu sebagai salah satu tim yang harus dikalahkan. Dan, Piala Dunia 2022 Qatar, yang dimulai pada 21 November, tidak berbeda bagi Jerman.

Jerman terakhir kali mengangkat trofi pada tahun 2014, setelah mengalahkan Argentina 1-0 melalui gol Mario Gotze di babak kedua perpanjangan waktu final di depan lebih dari 74.000 orang di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Brasil.

Tapi Jerman menjadi pemegang juara Piala Dunia ketiga berturut-turut yang tersingkir di fase grup pada edisi 2018 di Rusia setelah kekalahan mengejutkan dari Meksiko dan Korea Selatan. 

Diadu bersama Spanyol, Kosta Rika dan Jepang di Grup E di Qatar, Jerman, peringkat 11 dunia, akan memulai sebagai salah satu dari dua tim yang difavoritkan untuk melaju ke babak berikutnya bersama peringkat teratas Spanyol (ketujuh di dunia).

Jepang, yang bertemu tim Hansi Flick dalam pertandingan pembukaan mereka di Stadion Internasional Khalifa pada 23 November. Kemudian melawan Spanyol di pertemuan kedua pada 28 November di Stadion Al Bayt. Sementara pertandingan melawan Kosta Rika akan menjadi laga pamungkas grup.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Jerman Dalam Masa Rekonstruksi

Tim Flick sedang menjalani rekonstruksi serius setelah kepergian Joachim Low (2006-2021). Jerman gagal membuat kemajuan dalam dua Kejuaraan Eropa terakhir sejak memenangkan Piala Dunia pada tahun 2014. 

Tim Low saat itu tersingkir oleh Prancis 2-0 di semifinal Euro 2016 dan empat tahun kemudian mereka tidak bisa melewati Inggris di babak 16 besar kompetisi yang sama, kalah 2-0.

Di bawah Flick, Jerman kuat di kualifikasi Piala Dunia dengan memenangkan sembilan dari 10 pertandingan di mana Serge Gnabry, lkay Gundogan, Timo Werner mencetak lima gol; Leroy Sane, Enis Bardhi, Elif Elmas dan Aleksandar Trajkovski dengan empat; sementara striker veteran Thomas Muller dan Kai Havertz menyumbang tiga.

Pemain kunci: Manuel Neuer (kiper), Antonio Rudinger, Nilas Sule (bek), Joshua Kimmich, lkay Gundogan (gelandang), Leroy Sane, Timo Werner, Serge Gnabry, Thomas Muller (penyerang)

Pelatih: Hansi Flick

3 dari 5 halaman

Persiapan Kurang Matang

Namun, Times Live tidak dapat mengatakan bahwa Jerman memiliki persiapan yang ideal untuk Piala Dunia karena mereka tidak menghadapi penantang kuat di grup yang mencakup Makedonia Utara, yang menempati posisi kedua, Rumania, Armenia, Islandia, dan Liechtenstein.

Neuer dan Muller, yang tetap dari tim yang menang di Brasil pada tahun 2014 dan Gundogan dari Manchester City, diharapkan dapat menginspirasi generasi saat ini untuk mengangkat trofi Piala Dunia lainnya untuk Jerman..

Namun, Jerman membutuhkan waktu lebih lama (paling sedikit 16 tahun (1974-1990) daripada delapan tahun untuk memenangkan gelar Piala Dunia berikutnya. 

Penampilan Jerman di Piala Dunia sebelumnya:

Champions 1954, 1974, 1990, 2014;

Semifinal 1966, 1982, 1986, 2002;

Tempat Ketiga 1934, 1970, 2006, 2010;

Tempat Keempat 1958; Putaran Pertama: 2018

4 dari 5 halaman

Kutukan Piala Dunia

Selalu ada kisah menarik yang tersaji dalam gelaran Piala Dunia. Pasalnya, sejak pergantian milenium, tim yang berhasil menjadi juara dunia hampir selalu angkat kaki lebih cepat pada edisi berikutnya.

Mereka gagal melangkah ke fase gugur setelah tersingkir di babak penyisihan. Hal itu terjadi sejak lima edisi terakhir Piala Dunia, empat juara bertahan selalu kandas di fase grup.

Dimulai dari Prancis pada 2002. Berstatus sebagai juara beratahan di edisi 1998, Prancis menjadi unggulan. Apalagi mereka juga berhasil menjadi juara di Euro 2000. 

Tapi pada kenyataannya Prancis pun harus angkat koper dari Piala Dunia 2002 Korea-Jepang. Mereka tersingkir di fase grup dengan status sebagai penghuni dasar klasemen.

Sejak itu, kutukan selalu menghantui para juara berrahan di edisi berikutnya. 

Nasib tragis dialami Italia sang juara Piala Dunia 2006. Mereka langsung kandas di fase grup Piala Dunia 2010 yang berlangsung di Afrika Selatan.

5 dari 5 halaman

Spanyol dan Jerman Juga Kena Kutukan

Juara bertahan Spanyol tersingkir dari Piala Dunia 2014 di Brasil. Berbeda dengan juara bertahan sebelumnya, Spanyol justru lebih tragis. Mereka dipastikan gagal lolos ke babak 16 besar sejak dari laga kedua. 

Di Piala Dunia 2018, Jerman berstatus sebagai juara brtahan setelah sukses pada edisi sebelumnya, di Piala Dunia 2014. Sama seperti dua juara bertahan sebelumnya, Jerman juga mengalami nasib tragis di Piala Dunia 2018 Rusia.

Jerman yang tergabung di Grup F finis sebagai juru kunci. Di laga perdana, Jerman dikalahkan Meksiko 0-1.

Toni Kross dan kolega berhasil bangkit di laga kedua dengan menang dramatis atas Swedia 2-1. Namun, pada laga penentuan, Jerman dipecundangi Korea Selatan 0-2.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.