Sukses

4 Alasan Mengapa Lionel Messi Tidak Pernah Bisa Memenangi Ballon d'Or Lagi

Lionel Messi telah memenangkan enam penghargaan Ballon d'Or, terbanyak dalam sejarah. Namun, bintang Barcelona itu diprediksi tidak pernah bisa memenangi lagi.

Liputan6.com, Barcelona - Lionel Messi telah menjadi pesepak bola yang sensasional untuk beberapa waktu sekarang. Messi sudah memenangi enam penghargaan Ballon d'Or.

Pencapaian itu membuat Lionel Messi menjadi pesepak bola yang paling banyak memenangkan Ballon d'Or. Yang terbaru datang pada 2019, ketika dia mengalahkan bek tengah Liverpool Virgil van Dijk dan bintang Juventus Cristiano Ronaldo.

Sementara untuk Ballon d'Or 2020 sudah resmi dibatalkan. France Football (FF), selaku penyelenggara, menjelaskan pandemi Covid-19 yang merajalela sejak awal tahun lalu membuat jadwal kompetisi sepak bola di seluruh dunia menjadi rusak.

Akibatnya, ada penyesuaian di sana-sini yang terpaksa dilakukan otoritas sepak bola, baik level nasional, regional, hingga FIFA. Sehingga, majalah asal Prancis itu tak punya pilihan selain membatalkannya.

Ada berbagai alasan mengapa Ballon d'Or 2019 berpotensi menjadi yang terakhir bagi Lionel Messi. Berikut empat alasannya seperti dikutip dari Sportskeeda:

 

Saksikan Video Lionel Messi di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

4. Usia Lionel Messi

Lionel Messi adalah pemain terpenting Barcelona. Tapi pada usia 33, tidak bisa diharapkan Messi akan bertahan selamanya.

Setelah melakukan debutnya untuk Barcelona pada 2004, pemain timnas Argentina ini konsisten hadir di starting XI sejak saat itu. Dia juga memikul tanggung jawab tambahan sebagai pemain bintang klub yang diincar oleh setiap bek lawan.

Kualitas Messi tidak bisa disangkal. Tingkat kebugaran sang penyerang patut dipuji dan penampilannya musim ini untuk Barcelona sekali lagi menunjukkan kemampuannya yang berkelas dunia.

Namun, tubuh hanya bisa mengambil sebanyak itu.

 

3 dari 5 halaman

3. Munculnya Kylian Mbappe dan Erling Braut Haaland

Ada perdebatan di antara penggemar sepak bola serta kritik tentang apakah era Lionel Messi-Cristiano Ronaldo akan segera berakhir.

Kemunculan Kylian Mbappe dari Paris Saint-Germain dan bintang Borussia Dortmund Erling Braut telah menjadi awal dari perdebatan ini. Kedua penyerang muda itu dalam performa sempurna musim ini dan sudah menikmati status superstar dalam permainan.

Dengan Lionel Messi dan Ronaldo berusia 30-an, Mbappe serta Haaland dikabarkan siap mengambil alih tahta mereka.

Mbappe telah membuat 168 penampilan di semua kompetisi untuk PSG dan mencetak 129 gol. Pemain berusia 22 tahun itu telah memenangkan Piala Dunia bersama Prancis dan memainkan peran kunci saat PSG mencapai final Liga Champions musim lalu.

Haaland, di sisi lain, adalah salah satu striker terbaik di dunia meski baru berusia 20 tahun. Dia telah membuat 57 penampilan untuk Dortmund dan mencetak 55 gol. Dia telah dikaitkan dengan kepindahan ke Manchester City, Manchester United, Chelsea, dan Real Madrid.

Dengan dua penyerang ini sudah dianggap sebagai dua yang terbaik di dunia, era dominasi Lionel Messi-Cristiano Ronaldo mungkin akan segera berakhir.

4 dari 5 halaman

2. Penampilan internasional Lionel Messi

Cara yang sering digunakan untuk mengalahkan Lionel Messi adalah penampilan buruk Argentina di pentas internasional. Ditambah ketidakmampuan Messi untuk membantu Tim Tango memenangkan trofi internasional.

Perbandingan antara Lionel Messi dan Diego Maradona seringkali bermuara pada fakta sederhana ini; Maradona memimpin Argentina meraih sukses Piala Dunia, sementara hal terbaik yang bisa dilakukan Lionel Messi adalah membawa mereka ke final Piala Dunia FIFA pada 2014.

Sepak bola adalah olahraga tim, kecuali jika menyangkut Lionel Messi. Karena itu, kualitas penampilan Argentina sejak Piala Dunia itu menurun, dan mereka memiliki pekerjaan berat untuk memenangkan trofi internasional sebelum Messi menghentikannya.

Timnas Argentina akan ambil bagian di Copa America musim panas ini. Turnamen di bawah standar bisa menyegel warisan Messi di panggung internasional.

 

5 dari 5 halaman

1. Bentuk Barcelona saat ini

Ketika Lionel Messi mengumumkan keputusannya untuk meninggalkan Barcelona musim panas lalu, hal itu disambut dengan keterkejutan dan keterkejutan.

Barcelona musim lalu dipermalukan Bayern Munchen 2-8 di perempat final Liga Champions dan beberapa kontroversi membayangi klub. Terlepas dari pengumuman Messi, kepindahan itu tak terjadi dan dia terus menjadi kapten Barcelona hingga hari ini.

Namun, Barcelona saat ini berada di urutan ketiga, tujuh poin di belakang pemimpin klasemen La Liga Spanyol Atletico Madrid dengan satu pertandingan tersisa. Blaugrana tersingkir dari Liga Champions di babak 16 besar oleh Paris Saint-Germain.

Karena itu, jelas Barcelona akan membutuhkan waktu dan investasi yang tepat jika ingin kembali ke masa kejayaan.

Kontrak Messi dengan Barcelona akan berakhir pada musim panas dan telah banyak dikaitkan dengan kepindahan ke Manchester City. Namun, dalam beberapa pekan terakhir, ada laporan bahwa pemain Argentina itu bersedia menandatangani kontrak baru dengan klub kesayangannya.

Barcelona memiliki beberapa pemain muda yang bagus tetapi mereka perlu mengeluarkan uang untuk membeli nama-nama mapan. Mengingat situasi keuangan Barcelona, ​​sepertinya tidak mungkin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.