Sukses

Cari Ketua Umum Baru, PBSI Agendakan Munas November

Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) sedang menggodok rencana Musyawarah Nasional (Munas) 2020-2024.

Liputan6.com, Jakarta - Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) sedang menggodok rencana Musyawarah Nasional (Munas) 2020-2024. Munas tersebut digelar untuk memilih Ketua Umum menyusul masa jabatan 2016-2020 yang segera berakhir.

"PP PBSI telah melakukan sejumlah persiapan awal menuju Munas dengan membentuk kepanitiaan dan tim Penjaringan," kata Achmad Budiharto, selaku Sekretaris Jenderal PP PBSI dalam rilis yang diterima Liputan6.com.

"Kami juga telah menyiapkan draft penyempurnaan AD/ART yang akan dibahas di Munas," ujarnya menambahkan.

Munas PBSI sejatinya sudah tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi. Rencananya, Munas tersebut akan berlangsung di JHL Hotel, Tangerang, Banten pada 5-6 November.

Saat ini, PBSI telah melakukan beberapa tahap persiapan awal. Salah satunya adalah menyusun kepanitiaan baik kepanitiaan steering comittee, organizing comittee maupun Tim Penjaringan.

Tak hanya memilih calon ketua umum. Sejumlah agenda seperti penyempurnaan AD/ART juga menjadi agenda Munas.

 

Saksikan Video Bulutangkis di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kirim Surat Edaran

Sementara itu, Ketua Tim Penjaringan Munas PBSI 2020-2024, Edi Sukarno, mengatakan bahwa timnya telah melakukan tahapan-tahapan proses penjaringan.

Tim Penjaringan merupakan tim khusus yang diberi tugas untuk proses seleksi bakal calon ketua umum.

"Kami telah mengirim surat edaran ke seluruh pengprov untuk memberitahunn bahwa mereka punya hak suara," kata Edi.

3 dari 3 halaman

Sosialisasi ke Masyarakat

Selain surat edaran, Edi menuturkan PBSI juga akan menyadakan sosialisasi ke masyarakat.

"Masyarakat yang berminat silahkan mencalonkan diri, tetapi berminat saja tidak cukup, harus ada dukungan dari pengprov," katanya mengakhiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.