Sukses

Marak Dipakai Saat Pandemi Virus Corona Covid-19, Berikut 3 Bahaya Disinfektan untuk Kesehatan

Pemakaian disinfektan diharapkan bisa memutus rantai penyebaran dan penularan virus corona covid-19.

Jakarta - Penggunaan disinfektan semakin meningkat saat pandemi virus corona covid-19. Pemakaian disinfektan diharapkan bisa memutus rantai penyebaran dan penularan COVID-19.

Intensitas penggunaannya pun sedang digalakkan diseluruh wilayah, baik oleh pemerintah maupun masyarakat biasa. Kebutuhan masyarakat yang tinggi akan disinfektan, membuat banyak orang berlomba-lomba membuat cairan disinfektan sendiri guna membunuh virus corona covid-19 yang diduga dapat hidup dan bertahan selama beberapa hari pada permukaan benda.

Selain itu, penyemprotan disinfektan pun dilakukan di sejumlah tempat yang memiliki intensitas tinggi terhadap kontak dan interaksi publik seperti fasilitas umum, wilayah perkantoran, hingga pemukiman warga. Namun, penggunaan disinfektan juga memiliki bahaya yang tidak disadari banyak orang.

Penyemprotan dan penggunaan disinfektan yang tidak benar justru malah membahayakan, misalnya disemprotkan secara langsung ke tubuh manusia. Senyawa yang terkandung didalamnya memiliki dampak buruk terhadap kesehatan, apabila bersentuhan langsung dengan kulit dan wajah.

Pada artikel kali ini, Fimela.com akan membahas tiga bahaya disinfektan bagi kesehatan. Tentunya informasi ini sangat penting untuk kamu agar tidak salah kaprah dalam menggunakan cairan ini. Berikut ini adalah tiga bahaya disinfektan.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mengandung Senyawa dengan Kadar Tinggi

Disinfektan memiliki kandungan senyawa yang beragam diantaranya adalah senyawa chlorin, hydrogen peroksida, creosote, aldehid, quaternary ammonium compunds (quats), idiofor, dan alkohol. Cairan ini juga diketahui memiliki kandungan senyawa yang disebut dengan biosida dan memiliki kadar yang cukup tinggi.

Dikutip dari Klikdokter bahwa formula untuk membuat cairan disinfektan harus terdaftar pada badan EPA (Environmental Protection Agency). Hal tersebut diperlukan mengingat senyawa yang diformulasikan dalam cairan disinfektan bekerja dengan cara merusak sel tubuh kuman, virus, dan bakteri.

Maka dari itu, cairan ini akan lebih efektif jika digunakan dan diaplikasikan pada permukaan benda-benda yang ada disekitar terutama pada benda yang sering digunakan. Contoh benda yang sering digunakan ialah gagang pintu, toilet, meja, kursi, dan lain sebagainya asal tidak langsung disemprotkan ke tubuh manusia.

3 dari 4 halaman

Disinfektan Dapat Menyebabkan Gangguan Pernapasan

Pada halaman sebelumnya, kita sudah membahas disinfektan memiliki beragam kandungan senyawa. Bahaya disinfektan yang kedua adalah disinyalir dapat menyebabkan gangguan pernapasan, akibat senyawa yang ada didalamnya apabila terhirup.

Tubuh manusia akan merespons hal tersebut, apabila terjadi dalam jangka waktu yang pendek dengan mengeluarkan zat beracun tersebut melalui sistem metabolisme tubuh. Akan tetapi, jika tindakan itu terjadi dalam jangka panjang maka dapat menurunkan sistem pertahanan tubuh.

Hal ini tentunya dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada sistem pernapasan, karena cairan disinfektan memiliki posibilitas tinggi terhirup secara tidak sengaja ketika disemprotkan secara langsung pada tubuh manusia.

Merujuk pada bahaya tersebut, lebih baik hindari penyemprotan cairan disinfektan secara berulang-ulang untuk menghilangkan dan mematikan virus corona. Cukup dengan mencuci tangan untuk menangkal penyebaran virus secara rutin pada waktu-waktu yang penting.

Dengan melakukan metode mencuci tangan secara benar dan tepat, kamu sudah dapat mengoptimalkan tindakan pencegahan dan meminimalisir gangguan kesehatan lain yang bisa disebabkan karena penggunaan disinfektan yang tidak benar atau berlebihan.

4 dari 4 halaman

Disinfektan Berpotensi Menyebabkan Keracunan

Disinfektan masih dianggap belum terlalu efektif untuk membunuh virus, kuman, dan bakteri apabila disemprotkan secara langsung ke tubuh manusia. Hal ini dikarenakan cairan disinfektan hanya mampu menyentuh bagian luar tubuh dan pakaian serta benda yang menempel pada tubuh.

Pasalnya, virus, kuman, dan bakteri yang menginfeksi tubuh masuk kedalam sel-sel tubuh. Maka dari itu, cairan disinfektan sebaiknya tidak disarankan untuk disemprotkan langsung pada tubuh manusia.

Alih-alih berniat untuk membunuh virus, penyemprotan disinfektan secara langsung ke tubuh manusia justru menimbulkan bahaya kesehatan lain pada manusia seperti potensi menyebabkan keracunan dan gangguan sistem pencernaan. Hal ini dapat terjadi apabila cairan tidak sengaja tertelan.

Oleh karena itu, sembari berjaga-jaga lebih baik hindari menyentuh mulut ketika sedang terjadi kontak dengan cairan disinfektan. Selalu tutup segitiga wajah apabila kamu hendak keluar rumah. Kamu juga dapat menggunakan masker sebagai tindakan pencegahan terhadap dampak buruk penyemprotan cairan disinfektan di tempat-tempat umum.

Disadur dari: Fimela.com (Penulis: Imelda Rahma/Editor: Ayu Puji Lestari/Published: 07/04/2020)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini