Sukses

MotoGP: Masih Kompetitif, Tak Ada Alasan untuk Valentino Rossi Pensiun

Kontrak Valentino Rossi bersama Yamaha akan habis setelah MotoGP 2020, tapi Scott Redding masih menganggapnya pembalap kompetitif.

Liputan6.com, Bologna - Pembalap Aruba.it Racing Ducati WorldSBK, Scott Redding, meyakini bahwa selama Valentino Rossi masih mampu tampil kompetitif di MotoGP, maka tak ada alasan baginya untuk pensiun. Hal ini ia sampaikan kepada Speedweek.

Redding meninggalkan MotoGP pada akhir 2018, akibat gagal meraih hasil baik bersama Honda, Ducati, dan Aprilia. Dalam wawancara ini, ia dimintai pendapat soal keputusan Jorge Lorenzo pensiun dalam usia 32 tahun.

Situasi berbeda justru dialami Valentino Rossi, yang sudah berusia 40 tahun namun belum juga menunjukkan tanda-tanda mau gantung helm dalam waktu dekat, meski kontraknya dengan Yamaha akan habis pada akhir 2020.

"Vale nyaris pensiun (saat di Ducati), tapi ia kembali ke Yamaha, meraih hasil baik dan terus balapan. Seorang pembalap didefinisikan oleh hasil balapnya. Selama ia sukses, tak ada alasan untuk berhenti," ujar Redding.

Valentino Rossi memang membela Ducati pada 2011 dan 2012, mengalami paceklik kemenangan dan hanya meraih tiga podium. Pada 2013, ia pun kembali ke Yamaha, kembali kompetitif, meski belum juara lagi sejak 2009.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Makin Tua

Rider Italia ini juga belum meraih kemenangan sejak MotoGP Belanda pada 2017, dan hanya meraih dua podium di sepanjang 2019. Redding pun yakin pada suatu saat Rossi akan mulai memikirkan pensiun.

"Jika pebalap jatuh, sebagai rider muda, ia akan terus bertarung. Tapi makin tua, tak pelak lagi ia akan bertanya pada diri sendiri, mengapa harus melanjutkan karier jika ia terjatuh, meski ia tak terlalu buruk. Jika Vale tak meraih hasil baik saat kembali ke Yamaha, pasti ia sudah pensiun," tutur Redding.

3 dari 3 halaman

Peringkat Terburuk

Akhir musim ini, Rossi juga duduk di peringkat ketujuh pada klasemen pembalap, yakni peringkat terburuknya sejak kembali ke Yamaha pada 2013 lalu.

Disadur dari Bola.net (Anindhya Danartikanya, published 1/12/2019)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.