Sukses

Pogba Gagal Penalti, Manajer MU Membela

Ole Gunnar Solskjaer mengungkapkan dirinya membebaskan para pemain MU untuk menjadi eksekutor penalti.

Manchester- Paul Pogba jadi biang keladi kegagalan Manchester United (MU) mengalahkan Wolverhampton Wanderers di pekan kedua Liga Inggris. Pogba gagal penalti sehingga MU cuma bermain imbang 1-1.

MU mengakhiri laga mengakhiri laga melawan Wolverhampton dengan skor 1-1. Gol Anthony Martial dapat dibalas oleh Ruben Neves.

Pada menit ke-67, MU mendapat tendangan penalti setelah Paul Pogba dilanggar di kotak terlarang. Merasa ia yang mendapatkan penalti, Pogba meminta Rashford untuk mundur dan mengambil sendiri tendangan tersebut.

Setelah pertandingan, Solskjaer mengakui kalau ia tidak menentukan siapa yang harus menendang tendangan penalti dalam sebuah pertandingan. Ia menyerahkan hal tersebut kepada para pemainnya.

“Paul Pogba dan Marcus Rashford adalah pengambil tendangan penalti di Manchester United. Jadi, saya memang menyerahkan keputusan di tangan mereka,” ujar Solskjaer.

“Terkadang, ada pemain yang sangat percaya diri untuk mengambil tendangan penalti. Paul telah mencetak beberapa gol penalti untuk kami, namun Rui Patricio membuat penyelamatan yang apik pada laga tadi.”

“Pekan lalu, Marcus bisa mencetak gol melalui titik putih. Namun, Paul bisa meyakinkannya kalau ia percaya diri untuk mengambil tendangan tersebut.”

“Saya tidak akan mempermasalahkan hal tersebut,” ungkap Solskjaer.

Pada laga berikutnya, MU akan menghadapi Crystal Palace. The Red Devils akan menjadi tuan rumah pada laga tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Minim Sosok Pemimpin

Kejadian yang terlihat pada laga Manchester United kontra Wolverhampton Wanderers menunjukkan tidak adanya sosok pemimpin di tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer itu. Solskjaer mendapatkan satu lagi pekerjaan berat yang harus ia selesaikan.

Pada musim ini, Manchester United memiliki rataan usia pemain termuda dari klub mana pun di Premier League, yaitu 24 tahun 173 hari. Hal itu membuktikan kalau Manchester United sedang menjalani masa transisi di bawah kendali Solskjaer.

Namun, pada saat yang bersamaan, mereka kehilangan sosok pemimpin yang bisa membuat keputusan krusial saat pertandingan. Tidak ada Roy Keane, Gary Neville, atau Rio Ferdinand yang mengintervensi keputusan pemain Manchester United lainnya.

Semua pemain Manchester United pada laga melawan Wolverhampton tahu kalau Pogba sudah gagal tiga kali mencetak gol dari titik putih. Namun, tidak ada pemain yang meyakinkanna untuk memberikan tendangan tersebut kepada Marcus Rashford, yang memiliki rasio keberhasilan 100 persen.

Hal itu membuat Solskjaer harus menentukan urutan eksekutor penalti untuk Manchester United. Agar bisa memanfaatkan peluang yang lebih maksimal pada laga-laga berikutnya.

Sumber: ESPN/Bola.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.