Sukses

PSSI Sebut Indonesia dan Australia Saling Melengkapi Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 2034

Seperti diungkap sekjen PSSI, Ratu Tisha, Indonesia dan Australia akan berduet untuk maju pada bursa pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2034.

Jakarta - Indonesia dan Australia siap berduet mencalonkan diri dalam bursa tuan rumah Piala Dunia 2034. Kolaborasi kedua negara memungkinkan usai Thailand dinilai tak siap diajak bekerja sama.

Indonesia lewat PSSI awalnya ingin menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia 2034 dengan Thailand. Namun, Negeri Gajah Putih itu memilih mundur. Thailand menyatakan ketidaksiapan untuk menghelat pesta sepak bola terakbar di dunia tersebut.

"Tahun 2017, ketika AFF (Konfederasi Sepak Bola Asia Tenggara) mendapatkan surat dari Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) pada pertemuan ke-12 AFF di Bali. AFF waktu itu ingin menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 dan PSSI ditunjuk sebagai leader-nya," buka Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria.

"Nah, pada 2018, PSSI meminta AFF untuk menyiapkan bidding, dan awalnya Bersama Thailand. Tapi, mereka mengundurkan diri karena belum siap."

"Masih pada 2018, Australia melamar PSSI. Karena secara geografis juga dekat dengan Australia, dan kami juga punya kerja sama dengan mereka. Jadi, kami lebih mudah untuk berkomunikasi," ujar Tisha.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kombinasi Kuat

Tisha menilai, Indonesia dan Australia dapat saling melengkapi apabila dipilih sebagai tuan rumah bersama Piala Dunia 2034. Kedua negara sama-sama punya kelebihan untuk menjadi modal mengalahkan negara pesaing.

"Dan PSSI melihat kombinasi antara PSSI dengan Australia ini kuat. Australia pengalaman dan Indonesia tidak kalah infrastrukturnya," tutur Tisha.

"Saat meeting AFF pekan lalu di Laos, Australia bilang akan mengabarkan lebih lanjut mengenai niat mereka pada Agustus mendatang," imbuh wanita asal Serang, Banten itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.