Sukses

Kevin/ Marcus Menurun, Pelatih Beberkan Alasannya

Dalam tiga turnamen terakhir yang diikuti, Kevin/Marcus gagal juara. Di All England 2019, Minions langsung tersingkir di babak pertama setelah takluk dari ganda China, Liu Cheng/Zhang Nan.

Jakarta - Menurunnya performa Kevin Sanjaya/ Marcus Gideon membuat Herry Iman Pierngadi angkat bicara. Pelatih Kevin/Marcus itu akan berbicara secara mendalam pada dua anak asuhnya.

Dalam tiga turnamen terakhir yang diikuti, Kevin/Marcus gagal juara. Di All England 2019, Minions langsung tersingkir di babak pertama setelah takluk dari ganda China, Liu Cheng/Zhang Nan. 

Pada turnamen selanjutnya di Malaysia Terbuka, Kevin/Marcus kandas di perempat final. Kali ini, mereka takluk dari sesama ganda Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. 

Selanjutnya di Singapura Terbuka, ganda peringkat satu dunia itu hanya melaju hingga semifinal. Langkah mereka dihentikan ganda Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda. 

Kondisi tersebut sangat berbeda dengan tahun lalu ketika Kevin/Marcus jarang menelan kekalahan di turnamen yang diikuti. 

"Memang kalau saya lihat, Kevin/Marcus ada sedikit penurunan. Saya belum ngobrol sama mereka, apa mungkin ada rasa jenuh, sudah tidak ada tantangan, atau seperti apa?" kata Herry melalui rilis dari PBSI. 

"Kalau saya berpikirnya positif, menjelang olimpiade, kalau menang-menang terus, sejarah sudah membuktikan, nanti di Olimpiade masih tanda tanya. Idealnya memang menang-menang dan di Olimpiade juga menang. Kevin/ Marcus belum dapat gelar juara dunia dan emas Olimpiade, jadi target utamanya memang di dua kejuaraan itu," ujar Herry. 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Evaluasi Jangka Panjang

Herry IP tidak tinggal diam dengan tren tersebut. Dia mengaku sudah meminta bagian Litbang meneliti performa Kevin/Marcus. Penelitian itu untuk bahan evaluasi jangka panjang, 

"Kevin/Marcus karena sudah terbiasa menang, sehingga orang sudah terbius sama menang-menang, kalau kalah tidak boleh. Padahal mereka sudah fokus, jadi ada tekanan harus menang. Kalau menurut saya, kekalahan mereka ada positifnya juga. Kalau menang terus nanti saya malah khawatir di olimpiade, ya tapi kalau kalah terus juga tidak bagus," ujar Herry. 

"Harus bisa mengatur juaranya di mana. Level mereka cukup tinggi, lawan sudah mempelajari. Di samping itu, Kamura/Sonoda harus kita akui, penampilannya lagi bagus. Jadi prinsipnya, saya tidak khawatir sekali, tapi tetap harus dievaluasi kekurangannya."

Sumber: Bola.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.