Sukses

Karier Balotelli Hancur, Mancini Prihatin

Balotelli gagal jadi pemain hebat.

Liputan6.com, Jakarta- Pelatih Italia, Roberto Mancini sedih melihat nasib Mario Balotelli di Nice. Mancini merasa Balotelli telah menyia-nyiakan bakatnya.

Balotelli bergabung dengan Nice pada tahun 2016 lalu dengan tekad untuk memperbaiki karirnya yang semakin terpuruk. Harapannya terkabul, ia sukses membukukan 43 gol dari 66 penampilannya dalam dua musim di semua kompetisi. 

Pada bursa transfer musim kemarin, ia memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya demi bisa bergabung dengan klub besar. Sayangnya, tawaran untuk dirinya tidak kunjung datang dan ia pun terpaksa menerima kontrak baru dari Nice.

Sayangnya, performanya semakin memburuk di musim ini. Sang pelatih, Patrick Vieira, tidak memercayai kualitasnya dan lebih sering membuatnya duduk manis di bangku cadangan. Karena itu, catatan penampilannya belum menyentuh dua digit.

Nasib serupa juga terlihat saat tampil untuk timnas Italia, di mana dirinya terus dirundung kritikan dari berbagai penjuru. Mancini mengaku kasihan dengan Balotelli, dan menganggap sang penyerang menyia-nyiakan bakat besar di dalam dirinya.

"Saya merasa kasihan melihat Balotelli menyia-nyiakan talentanya dengan cara seperti itu, tetapi saya pikir dia bisa terus membuat orang terhibur dengan mencetak gol," ujar Mancini kepada Radio Anch'io Sport.

"Harapan selalu menjadi hal terakhirn yang mati dan terkadang muncul di kepalanya. Waktu berlalu dengan cepat jadi dia harus memanfaatkan semua kesempatan yang ia punya," lanjutnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Fokus Piala Eropa

Fokus Mancini jelas tidak bisa terpusat pada nasib Balotelli semata. Sebab di depan matanya, eks pelatih Zenit St. Petersburg itu harus mempersiapkan timnya untuk melakoni serangkaian partai penting di kualifikasi Piala Eropa 2020.

Di ajang tersebut, Gli Azzurri tergabing di Grup J dengan lawan yang terbilang cukup mudah, yakni Bosnia-Herzegovina, Finlandia, Yunani, Armenia, dan Lichtenstein. Ia pun mengaku senang dengan susunan grup yang harus dilewatinya.

"Laga kualifikasi Piala Eropa 2020 kami harus dimainkan lebih dulu, tetapi cukup jelas bahwa itu adalah hasil yang baik," tambahnya.

"Akan ada beberapa laga sulit seperti yang di Athena dan Sarajevo, jadi kami harus memainkan pertandingan tersebut dengan usaha yang maksimal," tandasnya.

Finlandia akan menjadi lawan Gli Azzurri dalam laga perdana mereka di kualifikasi Piala Eropa 2020 mendatang. Pertandingan tersebut digelar pada bulan Maret 2019 mendatang dengan Finlandia berstatus sebagai tuan rumah.

 Sumber Bola.net

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.