Sukses

Ini Momen Awal Persahabatan Rossi dan Simoncelli

Rossi dan Simoncelli menjadi salah satu persahabatan yang paling mendapat sorotan di MotoGP.

Liputan6.com, Cattolica - Semua pecinta MotoGP tentu tahu bagaimana kedekatan yang terjalin antara Valentino Rossi dan Marco Simoncelli. Meski sudah tak lagi bersama sejak insiden MotoGP Malaysia 2011, ayah Simoncelli, Paolo, mengklaim Rossi masih belum bisa melupakan Simoncelli.

Saat Simoncelli masih hidup, tali persahabatannya dengan Rossi memang begitu erat. Dalam berbagai kesempatan, keduanya terlihat cukup banyak menghabiskan waktu untuk berbicara. Kebetulan keduanya memang sama-sama berasal dari Italia.

Saat para pembalap lain mengkritik gaya balap Simoncelli yang terkesan ugal-ugalan, The Doctor menjadi satu-satunya pembalap yang melakukan pembelaan. Paulo pun mengungkapkan momen pertama di mana persahabatan antara putranya dan Rossi mulai terjalin

"Dengan Valentino Rossi, semua berawal di Cava. Marco datang ke Cava dan bertanya apakah ia bisa ikut latihan. Saya masih ingat betul. Saat itu, Marco ingin mengubah gaya balapnya meski menurut saya ia sudah lebih cepat satu hingga dua lap dari Rossi," kata Paolo Simoncelli seperti dilansir Tuttomottoriweb.

Karenanya, saat Simoncelli dinyatakan tewas usai terlibat kecelakaan di Sirkuit Sepang pada 23 Oktober 2011, Rossi menjadi pembalap yang merasa sangat kehilangan. Terlebih, Rossi melihatnya secara langsung kala Simoncelli terjatuh dan tertabrak Colin Edwards.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penghormatan MotoGP

"Saya masih ingat pada hari pertama ia di Cava. Marco terlihat begitu frustrasi karena tak benar-benar kompetitif. Namun, setelah beberapa waktu, ia mengalami peningkatan. Dalam beberapa kesempatan ia menjadi lebih cepat, ya ia belajar dengan cepat. Dari pelatihan di Cava itulah lahir persahabatan dengan Vale," jelas Paolo.

Marco Simoncelli_(AFP/Vincenzo Pinto)

Simoncelli sendiri memang sempat disebut-sebut sebagai pembalap yang berpotensi menjadi penerus Rossi. Sayang, ia harus kehilangan nyawanya di usia yang relatih muda, yakni 24 tahun. Untuk menghormati Simoncelli, MotoGP pun sengaja mempensiunkan nomor 58.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini