'Sirkuit Honda', Ancaman Serius Rossi di Akhir Musim 2016

Liputan6.com, Motegi - Twin Ring Motegi menjadi salah satu sirkuit tertua dalam sejarah MotoGP. Pertama kali lintasan itu masuk kalender MotoGP, mulai musim 1962 Twin Ring Motegi menjadi bagian dari seri kasta balapan roda dua tertinggi di dunia.

Sempat absen 2 dekade menghilang dari seri MotoGP, Twin Motegi secara rutin kembali menghelat lomba pada 1987.  Sejak itu, salah satu sirkuit legendaris di Negeri Bunga Sakura ini selalu menggelar balapan sampai sekarang. MotoGP Jepang menjadi salah satu seri sakral.

Status Twin Ring Motegi sebagai 'Sirkuit Honda' kian melekat. Bukan sekadar rekor mentereng Honda di sirkuit ini, lebih dari itu, Honda memiliki andil ketika sirkuit ini megalami renovasi besar-besaran pada 1997.

Samapi sekarang, Honda menjadi tim yang  paling banyak mengoleksi kemenangan. Total, tim 'Sayap Kepak' sudah mengoleksi 48 kemenangan di semua kelas; meninggalkan jauh sesama tim pabrikan Jepang lainnya, Yamaha mengoleksi 18 kemenangan. Rider Honda, Dani Pedrosa menjadi pembalap terakhir yang merebut podium pertama di lintasan sepanjang 2,49 km ini pada 2015 lalu. 

Jelang balapan di Twin Motegi pekan depan, pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, tentu harus waspada dengan catatan mentereng Honda di sirkuit ini. Pasalnya, MotoGP Jepang pada 16 Oktober 2016 akan menjadi seri yang krusial untuk peluangnya menjadi juara dunia.

Peluang Rossi menipis untuk merebut gelar juara dunia. Menempati peringkat dua di klasemen pembalap, The Doctor tertinggal 52 poin dari pembalap Repsol Honda, Marc Marquez. Rossi tinggal berharap, Marquez gagal merebut poin di MotoGP Jepang, (16/10/2016) sampai 3 seri terakhir.

Torehan Rossi di Twin Motegi juga tidak terlalu menjanjikan. Kemenangan  Rossi pada MotoGP Jepang terakhir didapat 2008. Bila akhir pekan depan, Rossi gagal finis, impian merebut gelar juara dunia MotoGP kedelapan akan sirna.