Sukses

ISL 2016 Tanpa Pasokan Pemain Asing Baru

Liga Super Indonesia (ISL) rencananya bakal bergulir mulai Maret mendatang.

Liputan6.com, Jakarta - Meski sepak bola Indonesia masih terkena sanksi FIFA, PT Liga Indonesia kembali berniat menggulirkan Liga Super Indonesia (ISL) 2016. Rencananya, kompetisi ini akan dimulai Maret ini.

Namun berbeda dengan ISL-ISL sebelumnya. Kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia ini nantinya tidak akan diramaikan oleh pendatang-pendatang baru dari luar negeri seperti biasanya.

Baca Juga

  • Agen Balotelli Ragukan Proyek Erick Thohir di Inter
  • 5 Pegolf Wanita Ini Tidak Kalah Seksi dari Model
  • Sebelum Tenar, Ronaldo Biasa Menyetrika Sendiri

"Tidak ada pemain asing baru. Dengan kondisi masih dibekukan, hanya pemain asing yang punya ITC di Indonesia bisa berlaga di ISL," ujar sekretaris PT Liga Indonesia, Tigorshalom Boboy.

ITC atau International Transfer Certivicate adalah berkas pemain yang pindah klub ke negara lain. Dokumen ini terdaftar resmi di FIFA dan dibutuhkan pemain untuk tampil di luar negaranya.

Peraturan yang sama juga dalam dua turnamen besar yang bergulir tahun lalu, yakni Piala Presiden dan Piala Jenderal Sudirman. Sejumlah pemain asing juga masih ikut meramaikan kedua turnamen ini. Namun para pemain impor yang berlaga merupakan wajah-wajah lama sepak bola Tanah Air.

PT Liga sendiri sejauh ini masih menunggu surat rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). PT Liga menolak berkirim surat kepada Tim Transisi. "Sejauh ini kami masih menunggu rekomendasi  BOPI. Sebab hanya BOPI yang ada di undang-undang," kata Tigor. 

Sebelumnya Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, telah mengultimatum langkah PT Liga Indonesia yang tidak mau mengirimkan surat permohonan rekomendasi ke tim transisi.

"Kalau tidak mau lapor Tim Transisi, jangan bertanding. Sekarang pemerintah punya kewenangan mengatur. Kalau tidak mau juga tidak apa-apa," ucap Imam saat ditemui di Widya Chandra, Kamis (31/12/2015).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.