Sukses

PNS Nigeria Hidup Makmur

Sebagian besar penduduk di ibukota Nigeria, Abuja, berprofesi sebagai pegawai negeri.

Dengan jumlah penduduk hampir 180 juta jiwa, Nigeria termasuk dalam negara besar mirip Indonesia karena mempunyai kekayaan sumber daya alam (SDA) berlimpah. Beruntung bagi Indonesia, tingkat kesenjangan antara orang kaya dan miskin di negara Afrika ini terbilang cukup tinggi.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Armida Alisjahbana mengatakan, hampir sebagian besar penduduk yang tinggal di Ibukota Nigeria, Abuja, merupakan pegawai negeri sipil (PNS).

"Sebagian besar penduduk di Abuja adalah pegawai negeri yang berpangkat golongan tinggi, sehingga hidupnya makmur," ujar dia saat berbincang dengan wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat (21/2/2014).

Kondisi ekonomi mapan ini, tambah Armida, mendorong peningkatan jumlah kendaraan pribadi roda empat di negara tersebut. Bahkan di Kota Abuja, tak ada satupun transportasi umum kecuali taksi.

"Saya tidak lihat bus, angkot sampai motor di sana. Mungkin memang tidak ada karena kondisi taksi pun sangat jelek. Yang ada cuma mobil pribadi yang bagus-bagus," tutur dia.

Meski begitu, lanjut Armida, konsumsi domestik terhadap bahan bakar minyak (BBM) di Nigeria baru satu juta barel per hari. Angka ini berbanding jauh dengan realisasi produksi minyak mentah di negeri Goodluck Ebele Jonathan, Presiden Nigeria yang tercatat sebanyak 2,5 juta barel per hari.

"Nigeria juga baru saja menaikkan harga BBM subsidi, tapi saya tidak tahu pasti angkanya. Di sana pun sudah tidak ada lagi subsidi minyak tanah," tukasnya.

Pada kesempatan kunjungannya ke Nigeria, Armida menceritakan jika sang pemimpin, Jonathan mempunyai kebiasaan menggunakan topi koboi dalam kesehariannya. Mulai dari aktivitas biasa hingga menerima kunjungan tamu kenegaraan dari negara lain.

"Kebiasaan itu memang muncul karena dia termasuk dalam sebuah suku diantara banyaknya suku di Nigeria," tandas Armida.(Fik/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini