Sukses

RI Sukses Yakinkan Investor untuk Bangun Kilang

Indonesia menggelar acara konsultasi pasar (market consultation) yang berlangsung di Singapura untuk menawarkan pembangunan kilang.

Tahapan awal rencana pembangunan kilang minyak mentah di Indonesia akhirnya berbuah manis. Dalam acara konsultasi pasar (market consultation) yang berlangsung di Singapura membuka kesempatan bagi para investor untuk masuk dan menancapkan modalnya pada mega proyek tersebut.

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Bambang Brodjonegoro mengklaim hasil pertemuan konsultasi pasar antara pemerintah dan investor berjalan sukses.

Investor, sambungnya, meyakini bahwa negara ini akan merealisasikan pembangunan kilang minyak mentah di Bontang, Kalimantan Timur.

"Selama ini mereka (investor) meraba-raba benar tidak Indonesia akan buat kilang?. Dengan pertemuan kemarin, mereka jadi lebih yakin," ungkap dia di Jakarta, seperti ditulis Kamis (13/2/2014).

Dari 38 investor yang hadir, lanjut Bambang, mayoritas berasal dari Jepang, China, Eropa, Timur Tengah termasuk Saudi Aramco. Para investor ini mengikuti rapat satu per satu (one on one meeting).

Dia menilai, minat investor sangat besar untuk berpartisipasi menggarap kilang minyak di Indonesia. Pasalnya kerja sama yang ditawarkan dalam bentuk konsorsium antar beberapa perusahaan.

"Kemungkinan yang maju ada konsorsium A, B dan C karena investor yang datang bukan saja yang punya bisnis minyak, tapi juga konstruksi maupun kimia," paparnya.

Lahan pendirian kilang minyak yang rencananya akan dibangun di Bontang, Kaltim ini, kata Bambang, berstatus jelas dengan luas tanah memadai dan siap dipakai.

Selain itu, kawasan pun terintegrasi dengan pabrik petrokimia dalam rangka memperbaiki defisit transaksi berjalan di samping perekonomian.

"Impor petrokimia kita kan selama ini tinggi selain minyak. Nah semua ini dibahas di one on one meeting itu sehingga selanjutnya bisa dilakukan lelang internasional dan menentukan insentif," ujarnya.

Dia mengaku, pemerintah memberikan kesempatan kepada investor untuk mengusulkan permintaan insentif pembangunan kilang. Ini dilakukan sebagai ada kepastian pemerintah Indonesia dalam hal insentif berupa tax holiday.

"Kalau fiskal insentif ya tax holiday, itu sudah aturannya dan tidak bisa tax allowance. Jadi mereka tidak nanya lagi kenapa dulu insentif tidak dikasih saat bersama Kuwait Petroleum Company (KPC)," jelas dia.

Jika tahapan berjalan dengan lancar, Bambang menargetkan pemenang lelang kilang minyak 300 ribu barel per hari ini bisa diumumkan pada akhir tahun ini.

"Lalu bisa pemasangan tiang pancang (groundbreaking) di 2015, dibangun dan target selesai pada 2018," pungkas dia. (Fik/Nrm)

*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com

Baca juga:

Modal Tipis, Bank Danamon Absen Danai Proyek Kilang Minyak

Ingin Bangun Kilang Minyak, RI Cari Investor di Singapura

Bangun Kilang Minyak, Pemerintah Makin Agresif Cari Investor

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.