Sukses

Puluhan Peti Kemas Terbengkalai Rugikan Pelindo II

Manajemen PT Pelindo II diimbau segera membereskan tumpukan peti kemas yang sudah berusia dua tahun ke atas di pelabuhan Tanjung Priok.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (KBUMN) meminta manajemen PT Pelindo II segera membereskan tumpukan peti kemas yang berusia dua tahun ke atas di pelabuhan Tanjung Priok. Bila tidak segera dibereskan dapat mempengaruhi kinerja Pelindo II dalam bongkar muat.

Menteri BUMN, Dahlan Iskan memerintahkan hal itu setelah mendapat laporan dari beberapa pihak. Selama ini terdapat tumpukan peti kemas sebanyak dua blok yang mangkrak di pelabuhan berlangsung empat tahun.

"Saya minta Pelindo mengurus supaya bisa keluar dari pelabuhan, karena yang berhak mengeluarkan itu bea cukai, jadi tiap hari harus mengurus ke bea cukai, tidak apa-apa," ungkap Dahlan saat ditemui di kantor pusat Perum Peruri, Jakarta, Kamis (6/2/2014).

Selain tumpukan peti kemas itu, ada juga puluhan kontainer yang tidak diketahui siapa pemiliknya, dan sudah berada di Tanjung Priok selama dua tahun. Puluhan peti kemas pun sangat merugikan Pelindo mengingat isi dari peti kemas tersebut adalah daging beku yang setiap hari membutuhkan listrik untuk menjaga suhu udara.

"Saya minta Pelindo mengalah, tiap hari harus mengurus itu, kalau perlu membebaskan karyawan yang tugasnya hanya ngurusi itu," ujar Dahlan.

Menurut orang nomor satu di Kementerian BUMN itu, adanya peti kemas yang mangkrak selama bertahun-tahun tersebut akan sangat mempengaruhi grafik kinerja Pelindo II dalam proses bongkar muat jika dinilai rata-rata setiap tahunnya.

"Karena kalau ada kontainer dua sampai empat tahun numpuk di sana, nanti mempengaruhi grafik Pelindo II, ada peti kemas yang cepat dibongkar tapi kalau ada yang seperti ini kan mempengaruhi rata-rata, saya tidak mau itu," kata Dahlan. (Yas/Ahm)

Baca juga:

Wapres: Biaya Tinggi Pelabuhan Kelemahan Daya Saing RI

Gaji Lulusan SMA di Pelindo II Sebesar Rp 10 Juta per Bulan

18% Jam Kerja Terbuang, Terminal di Tanjung Perak Buka 24 Jam



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.