Sukses

Alasan Pertamina Naikkan Harga Elpiji 12 Kg Mendadak

Kenaikan harga elpiji 12 kg pada 1 Januari 2014 membuat kaget masyarakat karena dilakukan secara mendadak.

PT Pertamina (Persero) telah menaikan harga elpiji 12 kilogram (kg) pada Rabu, 1 Januari 2014. Kenaikan harga elpiji 12 kg pada 1 Januari 2014 membuat kaget masyarakat karena dilakukan secara mendadak.

Lalu apa penjelasan Pertamina?

Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mudakir mengatakan, Pertamina memang sengaja untuk tidak melakukan sosialisai sebelum menaikan harga gas ini. Ini ditujukan untuk menjaga agar tidak terjadi aksi penimbunan gas ukuran ini oleh oknum tidak bertanggungjawab.

"Ini seolah tidak ada sosialisasi. Gas 12 kg ini unik, kalau disosialisasi bisa dimanfaatkan untuk menimbun, lagi pula (jika disosialisasikan) masyarakat  belum melakukan persiapan dengan membeli gasnya, karena kan harus menunggu habis. Jadi biar tidak ada kesempatan agen atau oknum tertentu untuk menimbun, biar tidak terganggu ulah oknum," ujarnya di Kantor Pertamina, Jakarta Pusat (2/1/2014).

Selain itu, menurut Ali, dalam Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 26 Tahun 2009 menyatakan harga elpiji non subsidi ditetapkan oleh badan usaha yaitu Pertamina. "Kami memang tidak pernah minta izin, karena aturannya tidak mewajibkan meminta izin, yang ada dilaporkan ke Menteri," lanjutnya.

Ali juga mengatakan, jika dihitung dengan pertimbangan harga elpiji Aramco sebesar US$ 1.172 per metrik ton, artinya jika mengikuti kurs rupiah saat ini, harga elpiji per kg-nya sekitar Rp 13 ribu.

"Belum ditambah komponen seperti margin agen, filling fee, filling cost dan transport, sekarang mungkin sudah di atas Rp 15 ribu," jelasnya.

Menurut Ali, jika Pertamina tetap menjual elpiji tetap pada kisaran Rp 5.000 per kg maka kerugian yang diterima perusahaan plat merah ini akan semakin besar.

"Itu ruginya makin besar dan malah akan mengganggu keberlangsungan suplai. Perusahaan mana yang mau bertahan berbisnis kalau rugi besar dan terus menerus," katanya.

Untuk saat ini, lanjut Ali, harga  elpiji naik disesuaikan dengan jarak agen pengecer dari stasiun pengisian gas. Jika berjarak kurang lebih 30 kilometer (km) maka harga elpiji tersebut berkisar Rp 122 ribu.

"Paling mahal radius 100 km itu tapi cuma beda Rp 1000, itu Rp 123 ribu, tergantung jarak dan ongkos kirim dia," tandasnya. (Dny/Ndw)

Baca juga:


Harga Elpiji 12 Kg Naik, Pemerintah Cuma Bisa Pasrah

Kenaikan Harga Elpiji 12 Kg Picu Pengoplosan

Harga Elpiji Termurah Ada di Indonesia, Malaysia, Atau Thailand?

Beda dengan RI, Harga Elpiji di Filipina Justru Turun

Konsumen: "Kemarin Sudah Naik, Sekarang Naik Lagi?"

Harga Elpiji 12 Kg Naik Mulai Hari Ini
Produksi Liputan6.com