Sukses

Pemerintah Belum Punya Duit Bangun Kilang Minyak Rp 90 Tiliun

"Rp 90 triliun itu banyak. Itu baru rencana saja dan di APBN 2013 juga belum ada," kata Dirjen Anggaran Kemenkeu, Askolani.

Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani mengungkapkan pemerintah hingga kini belum menganggarkan dana pembangunan kilang pengolahan minyak mentah sebesar Rp 90 triliun.

"Rp 90 triliun itu banyak. Itu baru rencana saja dan di APBN 2013 juga belum ada," ungkap Askolani di kantor Kementerian Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (28/11/2013).

Askolani mengakui, pemerintah memang telah menyiapkan anggaran untuk studi kelayakan (feasibility study) pembangunan kilang minyak mentah.

Namun, lanjutnya, pemerintah juga baru sampai pada tahap rencana untuk menggelar studi kelayakan pembangunan kilang minyak di tanah air.

Sebelumnya Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Edi Hermantoro mengklaim pemerintah telah menyiapkan Rp 90 triliun untuk membangun kilang pengolahan minyak mentah menjadi bahan bakar minyak (BBM). Kapasitas kilang tersebut sebesar 300 ribu barel per hari.

"Pembiayaan melalui APBN dengan mekanisme tahun jamak atau multi-years," katanya. Edi menambahkan, pemerintah menganggarkan Rp 250 miliar dari APBN 2013 untuk membiayai studi kelayakan yang saat ini tengah digarap PT Pertamina (Persero).

PT Pertamina (Persero) saat ini diketahui hanya memiliki enam unit kilang minyak yang memiliki kapasitas 1,05 juta barel per hari (bph). Kilang-kilang tersebut sudah ada sejak sebelum Indonesia merdeka. Padahal Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini berdiri sejak 10 Desember 1957.

Keenam kilang milik Pertamina yaitu Kilang Dumai, Kilang plaju, Kilang Balikpapan, Kilang Cilacap, Kilang Balongan dan Kilang Sorong. Dari total kapasitas kilang tersebut, hanya mampu memproduksi minyak sebanyak 700 ribu-800 ribu bph.

Sementara, konsumsi bahan bakar minyak Indonesia saat ini mencapai 1,5 juta-1,6 juta bph dan terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal itu membuat jumlah impor minyak dan BBM Indonesia terus tumbuh setiap tahunnya. (Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini