Sukses

Harga Daging Belum Beringsut dari Rp 100 Ribu per Kg

Langkah pemerintah mengguyur pasar dengan daging impor milik Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) tak berhasil menstabilkan harga daging.

Langkah pemerintah mengguyur pasar dengan daging impor milik Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) tak berhasil menstabilkan harga daging di pasaran.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, di PD Pasar Jaya Pasar Minggu, Senin (5/8/2013), harga daging sapi masih bertengger di Rp 100 ribu per kilogram (kg) pada H-3 menjelang Lebaran, atau sama seperti sebelum dan awal Agustus 2013.

Pedagang daging di kios Pasar Jaya Pasar Minggu, Dedy Sutisna (51) mengatakan, harga daging sapi belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.

"Belum ada kenaikan atau turun harga daging sapi. Masih stabil di angka yang tinggi di level Rp 100 ribu per kg. Kami tidak tahu sampai kapan, kenapa harganya stabil di level tersebut," ujar dia.

Dedy mengaku tak mengerti penyebab harga daging sapi masih belum turun. Upaya pemerintah untuk menstabilkan harga di pasar, dinilai tak berhasil. Berbeda dengan kebutuhan pokok yang sudah mulai berangsur turun.

Dia mengaku, pasokan daging yang dijual di PD Pasar Jaya Pasar minggu berasal dari dalam negeri. Tak ada pasokan daging impor.

Hal itu, karena pembeli kebanyakan menginginkan daging sapi dari dalam negeri, yang kualitasnya lebih baik jika dibanding daging impor.

"Daging impor kualitasnya jelek, masih bagus dibandingkan kualitas lokal. Para pembeli pun banyak menginginkan daging lokal saja," kata Dedy.

Namun, dia mengaku keberadaan daging impor membuat masyarakat banyak yang keliru, mengira harga daging sudah turun menjadi Rp 75 ribu per kg.

Dia pun mengaku sulit menjelaskan kepada pembeli jika harga daging lokal lebih mahal masih berada di level Rp 100 ribu per kg.

"Saya meminta kepada pemerintah, janganlah mempersulit pedagang kecil. Saya selalu terbebani dengan harga yang tinggi. Maka dari itu, kami tunggu saja janji-janji pemerintah yang ingin menstabilkan harga di pasar. Kita sangat kecewa, jikalau pemerintah tidak berkomitmen mengenai harga ini," cetusnya. (Dis/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini