Sukses

Kamar Berantakan Lahirkan Bisnis Beromzet Rp 4,1 Miliar per Bulan

Siapa bilang hanya hal-hal positif saja yang bisa menginspirasi orang untuk berbisnis?. Faktanya, gagasan bisnis bisa datang dari mana saja.

Siapa bilang hanya hal-hal positif saja yang bisa menginspirasi orang untuk berbisnis?. Faktanya, gagasan bisnis bisa datang dari mana saja.

Dari kamar yang berantakan misalnya. Seorang warga New York Amerika Serikat (AS) mampu mendirikan bisnis  berpenghasilan US$ 400 ribu (Rp 4,1 miliar) per bulan.

Mengutip laman Business Insider, Senin (29/7/2013), tiga tahun lalu, mantan bankir Mike Russel mengajak temannya di Bank of America, Mike Sharf untuk mewujudkan satu gagasan bisnis. Yakni, mendirikan perusahaan penyedia jasa kebersihan (cleaning service) di New York.

Ide ini muncul dari pengamatan Russel, banyak penduduk New York sibuk dengan berbagai aktivitas setiap hari. Akibatnya, banyak apartemen atau rumah yang berantakan karena terlalu sering ditinggalkan pemiliknya.

Padahal dia mengetahui ketiak tinggal di rumah tanpa pembantu atau tinggal di apartemen yang tak menyediakan fasilitas cleaning service, membersihkan rumah bisa jadi pekerjaan yang sangat sulit. Jasa cleaning service mudah ditemukan lewat kabar dari mulut ke mulut atau iklan ke beberapa email.

Pasangan sahabat tersebut lalu mendirikan MyClean, sebuah jasa layanan kebersihan di New York dengan dana yang terkumpul sebesar US$ 267 ribu dari teman dan keluarga.

Penyebaran informasi jasa tersebut dilakukan lewat sebuah situs internet. Situs tersebut membuat penemuan dan pemesanan jasa kebersihan sama mudahnya seperti memesan makanan.

Scharf dan Russell harus mengatasi berbagai masalah untuk membuat bisnisnya berjalan dengan baik. Mereka mengubah rencananya untuk merekrut para pembersih dari luar setelah para klien mengeluhkan hasil pekerjaan pegawainya. Hasilnya, saat ini Scharf dan Russel telah menciptakan bisnis yang bertahan lama.

MayClean mengawasi setiap bagian dari siklus pembersihan tersebut, mulai dari mengelola tempat si pemesan jasa hingga mengirimkan pekerjanya ke berbagai lokasi.

Sebagai CEO perusahaan, Scharf bekerja sama dengan badan kebersihan pemerintah untuk menemukan calon pekerja yang tepat. Setelah itu dia akan memberinya pelatihan, lalu mengangkatnya sebagai karyawan yang bekerja enam hari seminggu.

Scharf memprediksi karyawannya sanggup membersihkan 1.000 rumah dan kantor setiap minggu. Untuk pelanggan setia, mereka bisa membeli 80% model berlangganan MyClean.

Dengan begitu, para pelanggan bisa memperoleh pegawai kebersihan secara rutin, seminggu, dua minggu, atau sebulan sekali.

Bagi para pelanggan, perusahaan memberikan diskon khusus sebesar 5%-15%. Para pelanggan juga bisa memesan paket kebersihan yang tersedia.

Untuk merapihkan satu kamar dan satu kamar mandi, harganya adalah US$ 84. Untuk membuatnya sangat bersih, pelanggan dikenakan bayaran sebesar US$ 135.

Bahkan jika rumah Anda benar-benar berantakan, tim kebersihan MyClean akan membereskannya dengan sangat teliti. Debu-debu di sekitar lemari pun dibersihkan dengan harga sedikit lebih mahal, di atas US$ 200.

Untuk semua daftar harga di atas, tip belum termasuk. Para pekerja kebersihan bisa dipesan dalam satu hari yang sama, selama pemesanannya dilakukan sebelum pukul 04.00 sore.

Lewat pemesanan online, para pelanggan diketahui tidak perlu membayar biaya apapun. Hingga saat ini, MyClean belum memperoleh laba, tapi baru mendapatkan kembali modalnya.

Di bawah kepemimpinan Ken Shultz, MyClean menghasilkan US$ 4 juta - US$ 5 juta per tahun. Setiap bulan, sekitar US$ 400 ribu diraup dari bisnis ini. Padahal beberapa tahun lalu, pendapatannya hanya Us$ 15 ribu per bulan.

Untuk meneruskan bisnisnya, MyClean akan melebarkan bisnis ke beberapa kota lain. Tim Scharf tengah menargetkan kota-kota New Jersey untuk bisnis jasa kebersihannya tersebut.

Bagi Scharf pribadi, membesarkan bisnis jutaan dolar tak bisa diprediksi. Saat ditanya tentang apa yang mengejutkannya dalam memulai bisnis baru, jawabannya adalah Anda harus punya keinginan untuk melakukan apapun sendiri dan terus berusaha. (Sis/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini