Sukses

Puasa, Pegadaian Kebanjiran Gadai Barang Elektronik & Kendaraan

Saat ramadan, banyak warga menggadaikan barang elektronik dan kendaraan ke Pegadaian demi mendapat dana segar.

Masyarakat mulai berbondong-bondong menggadaikan barangnya ke PT Pegadaian (Persero) demi mendapatkan dana segar. Menurut Direktur Utama Pegadaian Suwhono, paling banyak menggadaikan barang elektronik dan kendaraan.

"Kebanyakan dari mereka, gadai mobil motor dan barang elektronik. Bahkan nasabah di daerah kerap menggadaikan kendaraan traktor dan pompa air saat puasa dan lebaran. Jadi lihat musim dulu, kalau puasa musim kemarau, traktor digadai dan diambil saat musim hujan," jelasnya saat ditemui di Jakarta, Kamis (18/7/2013) malam.

Selain barang elektronik dan kendaraan, emas juga menjadi andalan perseroan. Namun,  puasa dan lebaran tahun ini sepertinya berat untuk Pegadaian. Pasalnya harga emas yang masih lesu membuat outstanding pinjaman Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini agak melandai dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Dia mengungkapkan, selama ini pihaknya mengandalkan bisnis gadai emas sebagai sumber pendapatan terbesar perseroan.

"Harga emas belum naik dari sebelumnya mencapai Rp 510 ribu per gram menjadi sekitar Rp 470 ribu per gram. Sehingga dari nilai outstanding pinjaman pada bulan puasa dan lebaran secara rata-rata tetap sama dengan rata-rata per bulan," ucap dia.

Suwhono menyebut perlambatan jumlah outstanding pinjaman dikarenakan tercatat ada jatuh tempo pelunasan cicilan dari bisnis gadai yang turun sekitar Rp 1,5 triliun.

"Karena biasanya sudah mulai banyak yang menebus atau melunasi pinjaman. Trennya menjelang lebaran, barang nasabah yang digadai ditebus untuk diboyong saat mudik," tuturnya.

Kendati demikian, dia mengaku, omzet dari penjualan emas sampai dengan semester I 2013 telah mencapai sekitar Rp 970 miliar. Dan jumlah nasabah bakal meningkat 15%-20% walaupun secara nilai bisnis gadai sedikit menurun.
.
Sekadar informasi, hingga akhir tahun ini, perseroan menargetkan penyaluran pinjaman sebesar Rp 34 triliun dari total Rancangan Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) senilai Rp 36 triliun.

Suwhono pernah menyatakan, patokan target pertumbuhan penyaluran pinjaman akan melambat dari proyeksi sebesar 33% pada RKAP 2013 menjadi 28% karena harga emas yang menurun.

Perseroan bakal melakukan efisiensi di seluruh anggaran sehingga mampu menjaga pertumbuhan penyaluran pinjaman di level 28% atau senilai Rp 34 triliun pada tahun ini dari total raihan outstanding 2012 sebesar Rp 24,6 triliun.

"Diharapkan harga emas bisa rebound dan peningkatan penyaluran pinjaman menjelang puasa sekitar Rp 800 miliar-Rp 1 triliun. Tapi turun lagi 2-3 minggu setelah Lebaran karena biasanya banyak yang menebus barangnya lagi," paparnya. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini