Sukses

RI Belum Punya Sanksi Tegas Atasi Perselisihan Bank dan Nasabah

Komisi XI DPR menilai Indonesia selama ini tak memiliki sanksi yang tegas bagi bank yang menghadapi masalah dengan nasabahnya.

Komisi XI DPR RI menilai masih banyaknya nasabah perbankan yang melaporkan keluhan pelayanan perbankan menunjukan aturan Bank Indonesia (BI) mengenai perlindungan konsumen masih sangat lemah. Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam melihat bank yang akan dipilihnya.

Wakil Ketua Komisi XI, Harry Azhar Aziz menghimbau kepada para masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih bank untuk menyimpan dana ataupun untuk bertransaksi.

"Perlindungan konsumen menurut saya masih ada di wilayah yang abu-abu semua," ujar Harry saat ditemui usai menggelar Rapat Dengar Pendapat dengan Deputi Gubernur BI dan beberapa bank di Ruang Rapat Koomisi XI, Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (10/7/2013).

Harry menilai Indonesia hingga kini belum mempunyai sanksi yang tegas kepada bank yang terlibat dalam suatu masalah, khususnya permasalahan antara bank dengan nasabahnya

DPR meminta agar setiap permasalahan yang dihadapi para nasabah, ditanggapi dengan sikap manajemen bank yang lebih bisa menunjukan sikap tanggung jawab dan membantu para konsumennya. "Prinsipnya bank sebagai intitusi dia harus bertanggung jawab untuk melindungi konsumennya," tegas Harry.

Sebagaiman diketahui pada hari ini Komisi XI DPR-RI bersama Bank Indonesia (BI) memanggil lima bank yakni pada Bank Mega, Bank Permata, Bank Danamon, Bank Mestika Dharma, dan Bank BJB, guna memepertanyakan apakah ke lima bank ini memiliki masalah. (Yas/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini