Sukses

Miliarder Richard Branson Ungkap Ukuran Kesuksesan Bukan Uang

Meskipun menjadi salah satu miliarder paling terkenal di dunia, Richard Branson menolak untuk didefinisikan oleh kekayaannya.

Liputan6.com, Jakarta Seorang miliarder Richard Branson tidak ingin dicirikan oleh uangnya. Dia merasa tersinggung jika diperkenalkan sebagai “miliarder Richard Branson,” dan bukan sebagai salah satu pendiri Virgin Group

"Tak seorang pun boleh menganggap kekayaan bersih mereka sebagai ukuran akhir kesuksesan, dan sangat menyedihkan jika uang menjadi satu-satunya fokus hidup seseorang" Ujar Branson dikutip dari CNBC Ditulis Jumat (3/5/2024)

“Mungkin di Amerika, ‘miliarder’ adalah tanda kesuksesan, tapi itu mengganggu saya,” kata Branson.

Menurutnya, reputasi adalah apa yang diciptakan.

Dalam kasus Branson, reputasinya sering kali ditentukan oleh Virgin Group, sebuah perusahaan modal ventura dan perusahaan induk yang memiliki bisnis di berbagai industri, termasuk maskapai penerbangan, telekomunikasi, dan kedirgantaraan.

Menurut Forbes, perusahaan ini sebagian besar bertanggung jawab atas kekayaan bersihnya yang diperkirakan mencapai USD 2,5 miliar. Namun ia menolak anggapan bahwa ia mendirikan perusahaan ini untuk mencari keuntungan.

“Reputasi diri kita sendiri adalah bagaimana tim yang bekerja bersama Anda merasa bangga dengan apa yang telah mereka ciptakan,” kata Branson.

Membayar tagihan di akhir tahun memang penting, namun apa yang dilakukan oleh para wirausahawan di seluruh dunia saat ini dan satu-satunya alasan mereka berhasil adalah membuat perbedaan dalam kehidupan orang lain. Dan itulah yang terpenting.

Pertanyaan Penting

Ketika Branson mendirikan perusahaan baru, seperti Virgin Atlantic pada tahun 1984 atau Virgin Mobile pada tahun 1999, dia bertanya pada dirinya sendiri dua pertanyaan:

Bisakah saya mengembangkan sesuatu yang lebih baik dari apa yang dilakukan orang lain?Apakah hal itu bisa membuat perbedaan di dunia?

Kesuksesan finansial sering kali menyertainya, meskipun Branson menegaskan bahwa uang tidak pernah menjadi motivator utamanya.

Branson telah menyatakan bahwa usaha bisnis pertamanya yang sukses, “Student”, sebuah majalah budaya anak muda, dimaksudkan untuk melawan majalah-majalah tradisional yang sudah basi.

Majalah ini membahas topik-topik budaya seperti musik populer dan mengkampanyekan penentangan terhadap Perang Vietnam.

Ia berharap majalah ini akan bertahan. “Dan, ya, saya ingin iklan yang cukup untuk membayar percetakan dan produsen kertas,” ungkapnya. “Namun uang tentu saja bukan motivasi untuk menjalankan sebuah majalah.”

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kiat Branson Jadi sukses

Carilah peluang yang menurut Anda menarik dan mendebarkan.

Menurutnya ini adalah resep untuk kebahagiaan yang lebih baik, dan Anda lebih mungkin untuk berhasil daripada jika Anda hanya berfokus pada keuntungan

“Kita hanya memiliki satu kehidupan,” jelas Branson.

“Kita menghabiskan banyak waktu di tempat kerja dan akan menyedihkan jika kita hanya melakukannya demi gaji.”

Tentu saja, kesuksesan tidak bisa dijamin.

Jika Anda mengejar passion Anda, para ahli memperingatkan bahwa Anda tetap membutuhkan bakat dan keuletan untuk menghindari kegagalan.

Namun, Branson bukanlah satu-satunya miliarder yang percaya bahwa kepuasan pribadi tidak selalu harus dengan mengumpulkan uang yang banyak.

“Sukses tidak selalu tentang seberapa banyak uang yang Anda miliki,” kata pengusaha dan investor Mark Cuban.

“Sukses hanyalah menetapkan tujuan dan bisa bangun setiap pagi dengan perasaan senang atas apa yang telah Anda capai.”

Cuban, yang dibesarkan di sebuah rumah tangga kerah biru di dekat Pittsburgh, selalu menyatakan bahwa pilihan pekerjaannya dimotivasi oleh keinginan untuk mengatur waktunya sendiri, bukan karena tujuan finansial.

 

3 dari 3 halaman

Masalah Waktu

Waktu adalah satu hal yang tidak akan pernah bisa Anda dapatkan kembali.

“Anda tidak akan pernah bisa benar-benar memilikinya,” katanya

“Saya ingin berada di posisi di mana saya bisa membuat keputusan sendiri dan menghabiskan waktu saya dengan cara apa pun yang saya pilih. Itu selalu menjadi faktor pendorong saya.”

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini