Sukses

Harga Emas Stabil, Risiko Geopolitik Ditahan Kekhawatiran Penurunan Suku Bunga

Harga emas menyentuh level tertinggi sepanjang masa di USD 2.431,29 per ounce pada perdagangan Jumat. Kenaikan harga emas ini terjadi setelah dimulainya serangaan balasan Iran terhadap Israel sehingga risiko geopolitik meningkat.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia bergerak stabil pada perdagangan Selasa kemarin. Permintaan instrumen investasiu safe haven di tengah ketegangan yang berlangsung di Timur Tengah mengimbangi ekspektasi penurunan suku bunga.

Mengutip CNBC, Rabu (17/4/2024), harga emas dunia di pasar spot sedikit berubah menjadi USD 2.382.72 per ounce pada pukul 13.56 ET (17.56 GMT). Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup 1% lebih tinggi pada USD 2.407,8 per ounce.

Harga emas menyentuh level tertinggi sepanjang masa di USD 2.431,29 per ounce pada perdagangan Jumat. Kenaikan harga emas ini terjadi setelah dimulainya serangaan balasan Iran terhadap Israel sehingga risiko geopolitik meningkat.

Data pada hari Senin menunjukkan penjualan ritel AS pada bulan Maret meningkat lebih dari perkiraan. Dampak dari data ini adalah imbal hasil Treasury 10-tahun naik untuk hari kedua berturut-turut. Kenaikan imbal hasil ini membuat emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik.

 

“Pasar berada dalam mode jeda dan menunggu dampak lainnya akibat konfrontasi Israel-Iran ini. Anda akan melihat kenaikan emas lainnya jika situasinya meningkat,” kata analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff.

 

Elemen Bearish

“Jika konflik di Timur Tengah mereda, fokus pasar akan beralih ke The Fed. Sudah jelas bahwa Fed tidak akan dapat menurunkan suku bunga dalam waktu dekat, yang merupakan elemen bearish bagi pasar emas dan perak.” jelas dia.

Gubernur Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell mengatakan kepada panel Senat AS lima minggu lalu bahwa The Fed tidak jauh dari pendapat bahwa inflasi perlu turun ke tingkat yang diperlukan untuk menurunkan suku bunga.

Namun, investor dan analis luar telah kehilangan sedikit kepercayaan pada hal tersebut. prospek tersebut berdasarkan serangkaian data ekonomi yang kuat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Prediksi Harga Emas

Deutsche Bank memperkirakan harga emas akan berada di kisaran USD 2.400 per ounce pada akhir tahun ini dan naik lagi menjadi USD 2.600 per ounce pada Desember 2025.

“Kami pikir emas kemungkinan akan tetap berada pada posisi yang kuat karena setiap aksi ambil untung yang dilakukan oleh investor awal akan digantikan oleh investasi dari mereka yang sejauh ini tidak berpartisipasi dalam langkah tersebut, namun secara filosofis setuju dengan arahnya,” tulis Deutsche Bank dalam sebuah pernyataan.

Untuk gerak logam lainnya pada Selasa, harga perak di pasar spot turun 2,4% menjadi USD 28,17 per ounce, harga platinum turun 1,2% menjadi USD 958,03 dan harga paladium turun 2,3% menjadi USD 1.012.

 

3 dari 4 halaman

Harga Emas Tembus Rekor Termahal

Pada perdagangan sebelumnya, harga emas naik pada perdagangan Senin (Selasa waktu Jakarta) karena permintaan safe-haven yang dipicu oleh ketegangan antara Iran dan Israel di Timur Tengah.

Harga emas dunia melompat bahkan ketika dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil Treasury naik menyusul kenaikan penjualan ritel AS yang lebih tinggi dari perkiraan pada bulan Maret, menambah kekhawatiran bahwa Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) dapat menunda pemotongan suku bunga.

Selasa (16/4/2024), harga emas di pasar spot naik 0,9% menjadi USD 2.365,09 per ounce, setelah mencapai rekor tertinggi USD 2.431,29 pada perdagangan Jumat sebagai antisipasi serangan balasan Iran terhadap Israel.

Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 0,4% ke level USD 2.383.

Kepala Strategi Komoditas TD Securities, Bart Melek mengatakan, hal ini tampak seperti pergerakan harga yang didorong oleh geopolitik, yang mungkin terkait dengan pernyataan pasukan pertahanan Israel bahwa sesuatu akan terwujud di sini.

Iran meluncurkan drone dan rudal berbahan peledak pada Sabtu malam yang merupakan serangan pertama terhadap Israel oleh negara lain dalam lebih dari tiga dekade, memicu kekhawatiran akan konflik regional yang lebih luas.

4 dari 4 halaman

Kurs Dolar Menguat

Dolar naik 0,2% dan imbal hasil Treasury 10-tahun mencapai level tertinggi dalam lima bulan setelah data menunjukkan penjualan ritel AS meningkat lebih dari perkiraan pada bulan Maret, bukti lebih lanjut bahwa perekonomian telah mengakhiri kuartal pertama dengan solid.

Pasar kini melihat kurang dari dua pemotongan sebesar 25 basis poin pada akhir tahun, setelah sebelumnya memperkirakan tiga basis poin.

"(Namun) dalam jangka pendek, harga emas bisa turun menuju USD 2.200 karena premi geopolitik hilang,” kata Ahli Strategi Pasar Senior di RJO Futures, Daniel Pavilonis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini