Sukses

Forum OECD, Menko Airlangga Pamer Ekonomi Indonesia Tumbuh Terbesar di Asia Tenggara

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, Indonesia bergabung menjadi anggota OECD akan memperkuat upaya pemerataan ekonomi.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memamerkan Indonesia jadi negara dengan pertumbuhan paling baik di kawasan Asia Tenggara. Ini terbukti dari pertumbuhan ekonomi pada 2023.

Hal ini diungkap Airlangga Hartarto dalam forum Diskusi Aksesi Indonesia bersama Kepala Perwakilan Negara Anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) di Jakarta. Dia bilang, pertumbuhan ekonomi nasional itu jadi alasan Indonesia masuk ke OECD.

"Ini adalah kesempatan penting bagi anggota dan mitra OECD, sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang diundang untuk membuka diskusi aksesi OECD dan negara dengan perekonomian terbesar di kawasan dengan pertumbuhan tercepat di dunia," ungkap Airlangga dalam sambutannya, Rabu (28/2/2024).

Dia menjelaskan, bergabungnya Indonesia menjadi anggota OECD akan memperkuat upaya pemerataan ekonomi. Utamanya mengenai dalam membuka jalur transformatif menuju pertumbuhan dan ketahanan bagi semua pihak. 

Menko Airlangga menyebut, Indonesia bisa membuktikan klaim pertumbuhan terbaik di Asia Tenggara lewat kinerja sepanjang 2023. Apalagi, pertumbuhan moncer itu terjadi di tengah gejolak ekonomi global.

"Perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,05 persen pada tahun 2023 di tengah perlambatan ekonomi global, meningkatnya ketegangan geopolitik, risiko inflasi, dan perubahan iklim," tegasnya.

Pada konteks upaya bergabung dengan OECD, dia turut mengapresiasi sejumlah negara yang telah memberikan dukungannya. Dia menuturkan, proses itu terus berjalan sepanjang 7 bulan belakangan.

"Sejak kita bertemu pada bulan Agustus (2023) lalu, Indonesia telah bekerja keras untuk menjelaskan alasan kami harus bergabung dengan OECD. Tugas kita adalah menunjukkan kesamaan pikiran dan saling menguntungkan dan bahwa kita adalah pemain global yang signifikan dan terus berkembang," urai Airlangga.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Momen Bersejarah

Sebelumnya, Dewan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memutuskan untuk membuka diskusi aksesi dengan Indonesia usai penyampaian intensi Pemerintah Indonesia untuk bergabung dalam keanggotaan OECD, Rabu (20/2/2024). 

Indonesia menyampaikan hal ini, melalui surat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kepada Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann sebagai tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Keputusan tersebut mengikuti penilaian oleh anggota OECD berdasarkan evidence-based Framework for the Consideration of Prospective Members

Keputusan untuk membuka diskusi aksesi juga menjadi kelanjutan dari peningkatan keterlibatan dan kerja sama Indonesia sebagai salah satu negara Mitra Utama OECD sejak 2007.

3 dari 3 halaman

Jadi Mitra Strategis

Sebagai forum yang menekankan pentingnya kolaborasi dan menyusun standar global, OECD sendiri hingga kini telah menjadi mitra strategis Pemerintah dalam upaya melahirkan kebijakan nasional yang progresif dan globally accepted. 

"Keputusan Anggota OECD hari ini adalah sesuatu yang bersejarah. Pengajuan dari Indonesia adalah yang pertama di Asia Tenggara, salah satu kawasan dengan pertumbuhan paling dinamis di dunia. Sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara dan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, Indonesia adalah pemain global yang signifikan, memberikan kepemimpinan yang penting di kawasan ini dan sekitarnya,” ungkap Sekjen Cormann.

Sekjen Cormann menyampaikan, keputusan untuk membuka diskusi aksesi tersebut akan memberikan manfaat bagi Indonesia OECD.

Melalui diskusi aksesi, OECD berharap akan dapat memberikan dukungan bagi Indonesia dalam melanjutkan upaya reformasi untuk mencapai visi menjadi negara maju dengan pendapatan per kapita minimal USD30.300 pada 2045.

Di samping itu, Sekjen Cormann juga berharap keterlibatan Indonesia dalam proses aksesi tersebut juga akan membantu memperkuat relevansi dan dampak global OECD.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini