Sukses

Tak Mau Ambil Pusing Soal Tawaran Menteri di Kabinet Baru, Erick Thohir Pilih Fokus Kerja

Menteri BUMN Erick Thohir belum saatnya berpikir pada jajaran kabinet pemerintahan baru.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir turut merespons soal tawaran menteri di kabinet presiden baru nantinya. Dia memilih fokus lebih dulu pada tugasnya hingga Oktober 2024 mendatang.

Erick Thohir mengatakan, belum saatnya berpikir pada jajaran kabinet di penerus Presiden Joko Widodo (Jokowi) nanti. Lantaran, masih ada sejumlah pekerjaan yang harus dituntaskan hingga akhir masa jabatannya.

"Saya masih kerja sama Pak Jokowi. Masa saya kerja sama Pak Jokowi, terus melipir-melipir, pembicaraan itu (kabinet presiden baru), kemarin (disebut) 'Pak Jokowi akan dilibatkan dalam diskusi', tunggu aja," ungkap Erick di Jakarta, dikutip Selasa (27/2/2024).

Dia turut membantah saat ini kabinet Presiden Jokowi sedang memanas. Dia mengakui setiap menteri yang berkepentingan tetap hadir dalam rapat-rapat yang digelar di Istana Negara.

Erick juga enggan berbicara lebih banyak mengenai posisi menteri jika ditawarkan nantinya. Dia menuturkan, fokusnya saat ini adalah menjalankan tugas hingga Oktober 2024.

"Nomor satu kalau menurut saya Oktober ini saya selesaikan tugas tadi saya bilang. Tugasnya diselesaikan dulu, jangan kanan kiri dulu. Kalau menurut saya, saya ini bekerja untuk pemerintah Pak Jokowi di mana sampai Oktober," tegas dia.

Target yang tengah dikejarnya itu adalah Proyek Strategis BUMN. Erick punya target menyelesaikan 9 proyek yang tersisa dari 88 proyek strategis yang diusung sejak 2019 lalu.

"Itu yang kita fokuskan penyelesaiannya. Jadi saya belum mau ya ke kanan kiri, saya coba selesaikan tugas dulu. Ya kalau bisa diselesaikan 7 sudah alhamdulillah, kalau misalnya 9 ya top lah," pungkas Erick.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Daftar Proyek Strategis BUMN

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir masih punya 9 proyek strategis BUMN yang harus dituntaskan. Targetnya, 7 dari 9 proyek itu bisa rampung sebelum Oktober 2024 ini.

Diketahui, Kementerian BUMN menetapkan 88 proyek strategis yang perlu dicapai mulai 2019-2024. 79 diantaranya sudah rampung, dan dikejar lagi 9 proyek strategis di waktu yang singkat, tahun ini. Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya membidik 99 persen proyek bisa selesai.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyebut beberapa proyek yang jadi target penyelesaian tahun ini. Mulai dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Bali. Ini merupakan kawasan khusus pariwisata kesehatan di Indonesia

"Kawasan Ekonomi Khusus Sanur, ya, kemarin udah diresmiin tuh ggotelnya, tinggal nunggu rumah sakitnya. Yaa mungkin bulan-bulan semester ke 2 awal udah jalan," ujar Arya, di Jakarta, dikutip Jumat (23/2/2024).

Kemudian, refocusing dan reorganisasi BUMN sektor pangan. Ini dikemas dalam perbaikan Holding BUMN Pangan, ID Food. Beberapa perusahaan yang jadi target refocusing dan reorganisasi yakni Sang Hyang Seri hingga Perikanan Indonesia (Perindo).

3 dari 4 halaman

Transisi Sektor Energi

Selanjutnya, transisi sektor energi dari batu bara ke energi baru terbarukan (EBT). Ini merujuk pada upaya mengurangi penggunaan Pembangkit Listrik Tanaga Uap (PLTU) di lingkungan operasional BUMN.

"Penyehatan keuangan (BUMN) farmasi, ini juga mudah-mudahan beres. Baru, tanjung Benoa juga yaa mudah-mudahan semester 2 awal juga selesai," urainya.

Tanjung Benoa yang dimaksud yakni pemugaran Pelabuhan Benoa. Harapannya, tempat itu bisa jadi pusat pariwisata maritim Bali. Pengembangan bakal menyasar kapal pesiar dan kapal wisata (yacht) untuk bersandar di Bali.

4 dari 4 halaman

Erick Thohir Sebut Bendungan Lolak Sulawesi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru

Sebelumnya diberitakan, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut, Bendungan Lolak, di Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru. Misalnya dari sisi pariwisata.

Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja meresmikan Bendungan Lolak, di Bolaang Mongondow. Pengerjaan bendungan ditangani oleh Kementerian PUPR dan PT Pembangunan Perumahan (PTPP).

"Harapan kita, bendungan ini dapat menjadi sumber pertumbuhan baru bagi Bolaang Mongondow dan mendorong akselerasi pemerataan ekonomi benar-benar dapat terjadi," ujar Erick Thohir dalam keterangannya, Jumat (23/2/2024).

Dia menjelaskan, Bendungan Lolak seluas 371,32 hektare dan luas area genangan sejumlah 101 hektare dapat memberikan manfaat dengan penyediaan air irigasi untuk daerah pertanian seluas 2.214 hektare. Dia berharap hal ini mampu meningkatkan produktivitas padi di daerah lumbung beras di Sulut tersebut.

"Berdasarkan data yang ada, bendungan ini juga diharapkan menyediakan sumber air baku dengan kapasitas 500 liter per detik dan sebagai pembangkit listrik tenaga air dengan potensi energi sebesar 2,43 MW serta sebagai pengendali banjir yang dapat mereduksi debit banjir hingga 12 persen," tutur Erick.

Erick menyampaikan, rasio sungai Indonesia yang mencapai 4.400 masih sangat timpang dengan jumlah bendungan yang baru sebanyak 292. Erick menegaskan komitmen BUMN untuk memperbanyak bendungan di sungai-sungai Indonesia.

"Alhamdulillah, BUMN-BUMN mampu mengemban penugasan dari pemerintah dengan sangat baik dalam penyelesaian bendungan," ucap Erick.

Erick mengapresiasi keberhasilan PT PP (Persero) yang mampu mewujudkan pembangunan bendungan yang mulai dikerjakan pada 2015. Erick mengatakan PT PP bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berhasil menuntaskan infrastruktur fisik bendungan pada pada akhir 2023.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini