Sukses

Produktivitas dan Luas Panen Meningkat, Panen Padi Tahun Ini di Sumsel Diprediksi Naik

Beberapa kabupaten di Banyuasin, Sumatra Selatan telah melakukan panen padi sejak Januari, Februari, hingga Maret tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta Beberapa kabupaten di Banyuasin, Sumatra Selatan telah melakukan panen padi sejak Januari, Februari, hingga Maret tahun ini. Panen padi tersebut dilakukan di enam kecamatan yakni Muara Telang, Tanjung Lago, Air Salek, Muara Padang, Sumber Marga Telang, Muara Sugihan, Pulau Rimau dan Selat Penuguan.

Selama tiga bulan, panen padi di Banyuasin itu pun diprediksi menyentuh luas sekitar 46 ribu hektare. Dan pada Maret 2024, musim panen raya secara keseluruhan di Sumatra Selatan diperdiksi sentuh 81 ribu hektare.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan, Tutti Murti menyebut, dengan target peningkatan luas panen sebesar 12,39% pada tahun 2024, komoditas padi di Bumi Sriwijaya diproyeksikan mampu terkerek naik.

"Produktivitas Sumsel tercatat menunjukkan hasil yang cukup baik dan akan mencukupi kebutuhan pasar. Hasil panen padi rata-rata tahun 2023 mencapai 5,5 ton per hektare atau naik dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 5,4 ton per hektare," sebutnya.

"Sumsel optimis produksi padi aman dan produksi kita naik dibandingkan 2022 lalu karena peningkatan produktivitas," jelas Tutti.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Luas Panen Meningkat

Tutti berharap agar Provinsi Sumatra Selatan dapat meningkatkan luas panen padi tahun 2024 sekitar 62,204 hektare atau 12,39%.

"Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah untuk meningkatkan produksi di beberapa lokasi lahan yang belum optimal," ujarnya.

"Jadi lahan sawah yang produksinya masih di bawah 5 ton ini yang akan kita bantu dan dampingi baik itu dengan memanfaatkan dana APBD maupun APBN," jelas Tutti.

Sebagai informasi, Pemprov Sumatra Selatan optimis tidak akan terjadi perubahan besar meski musim tanam bergeser dampak dari pengaruh El Nino di penghujung tahun 2023 lalu.

"Meski ada pengaruh cuaca El Nino pada tahun 2023 yang membuat terjadinya pergeseran tanam, di mana sebelumnya puncak tanam terjadi Oktober dan November ternyata mundur Desember karena sebagian daerah belum turun hujan," ujar Tutti.

"Hanya saja, puncak panen tidak akan mundur dan tetap berlangsung pada Maret-April 2024," imbuhnya.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini