Sukses

210 Ribu Tiket KA Mudik Lebaran Ludes Terjual, Paling Banyak 7 April 2024

KAI mencatat sudah ada 210.944 tiket KA mudik Lebaran yang sudah terjual. Angka ini setara dengan 24 persen dari total tiket kereta api yang bisa dipesan oleh masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat sudah ada 210.944 tiket KA mudik Lebaran yang sudah terjual. Angka ini setara dengan 24 persen dari total tiket kereta api yang bisa dipesan oleh masyarakat.

VP Public Relation KAI Joni Martinus mengatakan antusiasme masyarakat sudah mulai terlihat dari tren penjualan tiket tersebut. Angka 210 ribu tiket yang terjual, berlaku untuk perjalanan 1-7 April 2024 atau H-10 sampai H-3 Idul Fitri atau Lebaran.

"Berdasarkan pantauan data pada Kamis (22/2/2024) pukul 12.00 WIB, total penjualan tiket pada periode H-10 sampai dengan H-3 sebanyak 210.944 tiket atau 24 persen dari total tiket yang sudah bisa dipesan sebanyak 888.583 tiket," ungkap Joni dalam keterangannya, Kamis (22/2/2024).

Joni juga mencatat, tiket KA paling banyak terjual pada H-3 Lebaran atau 7 April 2024. Jumlahnya mencapai 30.637 tiket yang terjual.

"Sebanyak 30.637 tiket atau 28 persen dari total keseluruhan yang dijual untuk keberangkatan pada hari tersebut," kata dia.

Jakarta Jadi Pemberangkatan Favorit

Joni mengatakan, melihat tren pemesanan, masyarakat cenderung membeli tiket mudik lebaran dari arah Barat seperti Jakarta dan Jawa Barat menuju arah Timur seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bahkan, sejumlah perjalanan KA terpantau sudah penuh.

“Sejumlah perjalanan KA okupansinya telah mencapai 100 persen untuk keberangkatan dari Barat ke Timur pada hari-hari tertentu menjelang Hari-H Lebaran seperti pada KA Argo Bromo Anggrek, Argo Wilis, Taksaka, Brantas, dan lainnya,“ ucapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rute Favorit

Sejauh ini rute favorit masyarakat pada periode Angkutan Lebaran adalah Jakarta - Surabaya, Jakarta - Solo, Bandung – Blitar, Jakarta - Purwokerto, Jakarta – Malang, dan relasi lainnya.

Joni mengingatkan, jika tiket yang diinginkan sudah habis, pelanggan dapat memilih tanggal dan rute alternatif. Selain itu, pelanggan bisa memanfaatkan fitur Connecting Train di aplikasi Access by KAI yang akan membantu memberikan opsi perjalanan dengan mengombinasikan jadwal kereta yang bersifat persambungan.

"KAI terus melakukan inovasi terbaru untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang, salah satunya dengan menerapkan sistem antrean saat pembelian tiket kereta api jarak jauh," terangnya.

Fitur sistem antrean atau waiting room adalah sistem antrean online yang diterapkan oleh KAI pada aplikasi Access by KAI dan website booking.kai.id pada saat pemesanan tiket untuk mengatur aliran pemesanan tiket secara lebih terorganisir, terutama pada saat trafik pemesanan tinggi.

"Fitur ini membantu memastikan bahwa website dan aplikasi tetap stabil dan pengguna dapat memesan tiket dengan lebih adil dan teratur," ujar dia.

 

3 dari 3 halaman

Mekanisme Antrean

Saat Anda mengakses aplikasi Access by KAI atau website booking kai.id untuk pemesanan tiket kereta pada periode sibuk, maka Anda akan dimasukkan ke dalam Waiting Room. Secara sistem di belakang Anda akan mendapatkan nomor antrean dan harus menunggu giliran Anda untuk bisa mengakses sistem pemesanan tiket. Waktu tunggu bisa bervariasi tergantung pada jumlah pengguna yang sedang online.

Jika Anda keluar dari Waiting Room sebelum giliran Anda, Anda akan kehilangan posisi antrean Anda dan harus memulai dari awal jika ingin kembali masuk antrean. Oleh karena itu, disarankan untuk tetap dalam Waiting Room hingga giliran Anda tiba.

"Setelah masuk ke tampilan jadwal yang dicari, pengguna akan diberikan waktu selama 5 menit untuk memilih jadwal atau menggeser tab tanggal ke tanggal sebelumnya atau tanggal berikutnya. Namun jika Anda dalam waktu 5 menit tidak memilih jadwal kereta atau idle di halaman pemilihan jadwal kereta, Anda akan diarahkan kembali ke dalam waiting room," pungkas Joni Martinus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini