Sukses

Isu Reshuffle Kabinet Jokowi Muncul Lagi, Menko Airlangga Kasih Bocoran

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara terkait kabar reshuffle atau perombakan kabinet yang kembali akan dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara terkait kabar reshuffle kabinet atau perombakan kabinet yang kembali akan dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Airlangga menyebut, persoalan reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif dari Presiden Jokowi.

"Kalau itu (prerogatif) pak presiden," kata Airlangga kepada awak media di Kementerian Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (19/2/2024).

Airlangga mengatakan, hingga saat ini belum ada pembicaraan khusus terkait rencana reshuffle kabinet oleh Presiden Jokowi bersama para menteri. Termasuk dirinya.

"Nggak ada, tidak ada," ucapnya.

Terkait pertemuannya dengan Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan di Kemenko Perekonomian pada sore ini. Menko Airlangga menyebut, pertemuan untuk membahas terkait persoalan yang terjadi pada komoditas beras termasuk sembako jelang Idulfitri 2024.

"Kita bahas sembako, makanya penting ini (beras) betul-betul harus di kendalikan," pungkasnya meninggalkan awak media.

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno membantah kabar adanya menteri mundur dari Kabinet Indonesia Maju. Isu tersebut sebelumnya disampaikan pengacara Hotman Paris Hutapea melalui akun instagramnya @hotmanparisofficial.

"Tidak ada," kata Pratikno kepada wartawan, Jumat (16/2/2024).

Dia juga membantah Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan melakukan perombakan atau reshuffle kabinet. Pratikno menegaskan hingga kini tidak ada rencana menteri akan diganti.

"Tidak ada menteri yang akan diganti," jelasnya.

Adapun, Hotman Paris mengunggah sebuah video dalam akun Instagram-nya. Hotman mempertanyakan bahwa akan ada menteri yang selama ini mendukung pasangan Capres-Cawapres Ganjar-Mahfud, mundur dari kabinet.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Istana Ungkap Isi Pembicaraan Jokowi dan Surya Paloh

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu malam (18/2/2024).

Menurut Koordinator Staf Khusus Kepresidenan Arie Dwipayana, Jokowi dan Surya Paloh bertemu dalam agenda silaturahmi kebangsaan.

"Silaturahmi membicarakan agenda agenda kebangsaan," kata Arie saat dikonfirmasi wartawan.

Selain itu, lanjut Arie, keduanya juga membicarakan tentang berbagai hal soal tantangan global, termasuk terkait dinamika politik dan pemilu 2024.

"Ada juga soal tantangan global, termasuk yang terkait dinamika politik dan pemilu," kata Arie.

Menurut Arie, apa yang terjadi malam hari ini adalah bukti ucapan Jokowi soal pentingnya bertemu dengan tokoh bangsa. Tujuannya demi bangsa dan negara.

"Seperti yang disampaikan Presiden beberapa waktu yang lalu, silaturahmi dengan tokoh bangsa, dengan tokoh politik sangat baik, apalagi untuk kebaikan bangsa dan negara," ucap Arie.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh diyakini sudah meninggalkan Istana Merdeka Jakarta, Minggu malam (18/2/2024).

Berdasarkan informasi yang diterima, Surya meninggalkan Istana sekira pukul 20.02 WIB setelah bertemu selama kurang lebih satu jam sejak kedatangan pukul 18.45 WIB.

Dari pantauan visual, Surya menggunakan mobil Lexus hitam melalui pintu Bali. Sayangnya, awak media dilarang lebih masuk mendekati pintu Bali karena aturan protokoler Istana Kepresidenan Jakarta.

Momen awak media menunggu Surya Paloh serupa dengan kehadiran Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto beberapa hari lalu.

Wartawan meliput tidak mendapat akses penuh untuk menangkap momen visual ataupun pernyataan yang bersangkutan saat kedatangan dan kepulangan.

3 dari 3 halaman

NasDem Sebut Surya Paloh Dipanggil Jokowi, bukan Menghadap

Pertemuan Presiden Jokowi dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh sebelumnya sudah dibenarkan oleh Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni.

"Benar sekali," kata Sahroni saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (18/2/2024).

"Dipanggil Pak Presiden ya, bukan menghadap," tegasnya.

Sahroni lalu ditanya apakah pertemuan itu sebagai ajakan agar Partai NasDem beralih mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Gibran. Sahroni menjawab hanya silaturahmi biasa.

"Silaturahmi biasa aja sepertinya," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.