Sukses

Menhub Ingin Pelabuhan di Indonesia Bisa Contoh Laem Chabang Thailand

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terkesan dengan pengelolaan pelabuhan Laem Chabang di Thailand

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terkesan dengan pengelolaan pelabuhan Laem Chabang di Thailand. Dia ingin pengelolaan serupa bisa diterapkan di pelabuhan-pelabuhan di Indonesia.

Menhub mengatakan, Laem Chabang merupakan pelabuhan dengan kapasitas besar dengan 14 juta teus.

“Kita belajar banyak di sini (Pelabuhan Laem Chabang), karena ini adalah pelabuhan yang di desain dan dibangun dengan jumlah 14 juta teus,” kata Menhub Budi dalam keterangannya, dikutip Sabtu (10/2/2024).

Menhub Busi menambahkan sebagai negara dengan lebih dari 17 ribu pulau, pelabuhan menjadi salah satu hal terpenting yang harus dikelola dengan baik di Indonesia. Tidak hanya untuk konektivitas masyarakat tapi juga konektivitas logistik. Menurutnya, Pelabuhan Laem Chabang adalah contoh sukses bagaimana hal tersebut dapat dikelola dengan baik.

“Ini adalah sebuah pelabuhan yang dipindahkan dari Bangkok ke sini. Bangkok pasti membuat kemacetan oleh karenanya semua ekspor impor semua di bawa ke Laem Chabang," kata dia.

Diaplikasikan Indonesia

Menurut Menhub keberhasilan ini harus dapat diaplikasikan di Indonesia. Sehingga pelabuhan di Indonesia dapat bersaing dengan pelabuhan-pelabuhan di ASEAN bahkan dunia.

"Hari ini kami berterima kasih dan kita mendapat contoh yang bagus bagaimana mengelola suatu terminal dan dengan banyak partner dari beberapa perusahaan,” imbuhnya.

Turut hadir Dirjen Perhubungan Laut Capt. Antoni Arif Priyadi, Sesditjen Perhubungan Laut Lollan Panjaitan, Director General Pelabuhan Laem Chabang Mr. Rutthakorn, dan Managing Director Pelabuhan Laem Chabang Mr. Suwit Ratanachinda.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pelabuhan Patimban

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menilai, kehadiran Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat dapat menyeimbangkan arus logistik antara wilayah Barat, Tengah, dan Timur Indonesia.

Pelabuhan Patimban sendiri merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun dengan kucuran investasi Rp 18,9 triliun.

"Kami membangun infrastruktur transportasi laut seperti Pelabuhan Patimban, dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berparadigma Indonesia Sentris atau merata ke seluruh wilayah," kata Menhub Budi Karya Sumadi, Senin (25/2/2023).

Kehadirannya diharapkan dapat meningkatkan daya saing logistik nasional, yang dapat mendukung terwujudnya visi Indonesia Emas 2045 yang diusung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Pelabuhan Patimban akan menjadi pelabuhan besar bersama dengan Pelabuhan Tanjung Priok yang menjadi bagian dari rantai pasok global," imbuh Menhub.

 

3 dari 3 halaman

Pengembangan

Menhub mengatakan, pemerintah terus mengupayakan pengembangan Pelabuhan Patimban dapat berfungsi secara optimal. Beberapa upaya yang dilakukan, seperti dengan melakukan peningkatan kapasitas terminal, membangun akses jalan, serta membangun ekosistem di sekitar kawasan pelabuhan.

"Kami mengajak para pelaku usaha untuk memanfaatkan Pelabuhan Patimban sebagai pusat kegiatan logistik dan terlibat dalam pengembangan ekosistemnya. Saat ini sejumlah negara sudah menyatakan minatnya untuk berinvestasi," tuturnya.

Pemerintah terus menyelesaikan pengembangan Pelabuhan Patimban fase 1 seperti terminal peti kemas yang memiliki kapasitas 250.000 TEUs dan terminal kendaraan berkapasitas 218.000 CBU sudah rampung.

Saat ini sedang berlangsung tahap konstruksi pembangunan fase 2 yang akan meningkatkan kapasitas terminal kendaraan menjadi 600.000 CBU dan terminal peti kemas mencapai 3,75 juta TEUs.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.