Sukses

Inflasi Januari 2024 Catat Level Terendah Lima Tahun

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada bulan Januari 2024 sebesar 0,04 persen secara bulanan.

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada bulan Januari 2024 sebesar 0,04 persen secara bulanan. Secara tahunan, inflasi pada Januari 2024 mencapai 2,57 persen.

"Perkembangan inflasi pada Januari 2024 terjadi inflasi sebesar 0,04 persen secara bulanan atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen dari 105,15 pada Desember 2023 menjadi 105,19 pada Januari 2024," kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti selama konferensi pers di Jakarta, Kamis (1/2/2024).

Secara historis, ucap Amalia, inflasi Januari 2024 merupakan yang terendah selama lima tahun terakhir.

Data BPS mencatat, inflasi pada Januari 2020 sebesar 0,39 persen, inflasi Januari 2021 sebesar 0,26 persen, inflasi Januari 2022 sebesar 0,56 persen, inflasi Januari 2023 sebesar 0,34 persen, inflasi Januari 2024 sebesar 0,04 persen.

"Berdasarkan historis dalam 5 (lima) tahun terakhir selalu terjadi di terjadi inflasi di bulan Januari. Di mana inflasi Januari 2024 relatif lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya," ungkap Amalia.

Penyumbang Inflasi

Amalia menyebut, pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar berasal dari kelompok makanan minuman dan tembakau dengan inflasi sebesar 0,18 persen dan andil inflasi sebesar 0,05 persen.  

Adapun, komoditas penyumbang utama inflasi adalah tomat dengan andil inflasi sebesar 0,09 persen, bawang merah dengan ambil inflasi sebesar 0,04 persen serta beras dengan andil inflasi sebesar 0,03 persen.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyumbang Deflasi

Sementara itu, komoditas yang memberikan andil deflasi adalah cabai rawit dengan andil deflasi sebesar 0,11 persen. Selanjutnya, serta cabai merah dan tarif angkutan udara dengan andil deflasi masing-masing sebesar 0,09 persen.

"Berdasarkan sebaran inflasi bulanan menurut wilayah, sebanyak 25 dari 38 provinsi Indonesia mengalami inflasi. Sedangkan 13 lainnya mengalami deflasi," pungkas Amalia. 

 

 

 

 

 

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.