Sukses

Debat Cawapres Minggu 21 Januari 2024, Pengamat Harap Masalah Mahalnya Harga Beras Terjawab

Debat Calon wakil presiden (cawapres) akan digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di JCC, Senayan, Jakarta, pada Minggu 21 Januari 2024.

Liputan6.com, Jakarta Debat Cawapres atau Calon wakil presiden akan digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di JCC, Senayan, Jakarta, pada Minggu 21 Januari 2024.

Tema debat Pilpres yang dikhususkan untuk cawapres itu mengusung tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.

Pengamat ekonomi pada Indonesia Strategic and Economic Action Institution (ISEAI), mengatakan khusus isu pangan, masalah ketahanan pangan akan menjadi isu penting untuk ditunggu bagaimana pada cawapres mengatasi berbagai persoalan pangan selama ini, terutama soal kapasitas produksi nasional, stabilitas harga, supply chain, kesejahteraan petani, keterjangkauan harga pupuk, regenerasi petani, dan banyak lagi.

"Tahun 2022 dan 2023 menjadi pelajaran penting bagi Indonesia terkait pengaruh harga komoditas global terhadap harga minyak goreng, gula, dan garam," kata Ronny kepada Liputan6.com, Kamis (18/1/2024).

Ronny menjelaskan, di tahun 2022, harga minyak goreng menggila, karena harga CPO global nail tajam imbas perang Ukraina. Tak pelak bahan baku minyak goreng ikut naik dan harga minyak goreng langsug bergejolak

Pola Cuaca

Selain itu, yang menjadi pelajaran penting soal ketidaksiapan pemerintah menghadapi perubahan pola cuaca yang menyebabkan keberlangsungan El Nino lebih lama.

"Walhasil, supply beras nasional meradang, karena gagal panen. Ditambah lagi soal tren kebijakan proteksionis dari negara produsen beras, yang membuat impor beras nasional menjadi kurang pasti. Imbasnya harga menjadi tak terkendali," ujarnya.

Setelah masalah impor mendapat kepastian, ternyata harga tak turun-turun, walaupun sudah stabil. Masalah baru ternyata muncul, yakni harga pupuk yang masih mahal. Karena masalah pupuk ini kita sadar bahwa pendekatan pemerintah terlalu partial, menyelesaikan masalah secara reaktif, bukan antisipatif.

"Jadi, ketika fokus ke supply dan harga, pemerintah abai terhadap pupuk. Risikonya biaya produksi tetap mahal, yang membuat harga beras menjadi sulit turun," kata Ronny.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Masalah Pangan

Masalah pangan lainya adalah semakin terabaikannya sektor pertanian. Regenerasi petani kurang berlangsung sebagaimana harapan, karena sektor pertanian dianggap kurang terlalu menarik bagi generasi muda.

"Padahal sektor pertanian sangat menjanjikan secara ekonomi. Jadi dibutuhkan program-program dan insentif-insentif pertanian yang atraktif dari pemerintah agar regenerasi petani berlangsung lebih masif," ujarnya.

Terakhir masalah pengelolaan supply berdasarkan momen dan musim. Musim panen berlangsung terkadang tidak serentak dengan momen konsumsi, misalnya Lebaran, natal, dan tahun baru. Sehingga harga naik di saat momen konsumsi tersebut.

 

3 dari 3 halaman

Rekayasa Waktu Tanam

Maka dibutuhkan rekayasa waktu tanam di beberapa lokasi, agar terjadi masa panen yang berkelanjutan. Selain itu, dibutuhkan pengelolaan stok pasokan yang modern dengan teknologi baru, agar supply yang disimpan tahan lama dan tetap layak dikonsumsi di saat pemerintah harus mengeluarkan stok nasional untuk stabilisasi harga.

"Semua masalah ini semestinya harus dijawab oleh para kandidat cawapres, agar masalah pangan bisa teratasi," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini