Sukses

2 Menteri Jokowi Sambangi Kantor Erick Thohir, Bahas Apa?

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan sistem digital yang akan dikembangkan bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas dan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi akan memberikan transparansi dari program-program pemerintah terhadap masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir telah bertemu dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas dan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi.

Lantas, apa yang dibahas ketiga menteri ini?

Usai pertemuan, Menpan Anas mengatakan ketiganya membahas tentang integrasi layanan pemerintah bertajuk Government Technology (GovTech). Nantinya pengembangan digitalisasi layanan pemerintah ini akan ditangani oleh Perum Peruri.

Anas mengatakan ini jadi mandat Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Peraturan Presiden No. 82/2023 tentang Percepatan Transformasi Digital dan Keterpaduan Layanan Digital Nasional.

"Salah satu kunci transformasi SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) adalah di govtechnya dan Perpres 82 sudah memandatkan BUMN Peruri menjadi govtech yang akan ditransformasi oleh Kementerian BUMN dan langkah-langkah mulai Januari mengerjakan apa, mempersiapkan apa, sudah dilakukan dan hari ini ada komitmen luar biasa dari pak Menteri BUMN untuk mengerjakan arahan Bapak Presiden," jelasnya kepada wartawan di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (4/1/2024).

Melalui digitalisasi sistem ini, Menpan Anas melihat adanya integrasi dari laynan publik pemerintah. Sedikitnya, ada 9 prioritas yang dibidik dalam layanan ini.

"kita fokus ke 9 layanan prioritas digitali ID, digital payment, data exchange, portal pelayanan publik, administrasi pemerintahan, pendidikan, kesehatan dan sosial ditambah layanan kepolisian khususnya SIM online dan perizinan event," urai Menpan Anas.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Transparan dan Terbuka

Pada kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan sistem digital ini memberikan transparansi dari program-program pemerintah terhadap masyarakat.

"bagaimana nanti ada satu portal sistem untuk segala kegiatan pemerintah atau akses masyarakat yang bisa masuk ke program-program pemerintah secara transparan dan terbuka," ungkap dia.

Menurutnya, penunjukan Peruri sebagai pengembang platform GovTech nantinya menjadi penugasan yang telah disepakati antar 3 menteri kabinet Jokowi.

"Dan tentunya ini kehormatan buat kami kementerian BUMN kita mendapatkan penugasan, tetapi ini penugasan yang transparan bahwa ada kesepakatan dari 3 menteri, Bu menkeu juga sudah sepakat nah kita dorong di digitalisasi pelayanan publik yang memang Indonesia hari ini masih tertinggal," paparnya.

 

3 dari 4 halaman

Lompatan Besar Digitalisasi Birokrasi

Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas telah menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) guna membahas akselerasi penyiapan tim digital pemerintah alias GovTech guna mengintegrasikan layanan digital nasional.

Anas mengatakan, di jajaran 20 besar negara dengan e-Government Development Index (EDGI), hampir semuanya memiliki tim digital pemerintah alias GovTech yang bertugas mengintegrasikan seluruh layanan digital dan menciptakan standardisasi ekosistem digitalisasi pemerintahan. GovTech tersebut menjalankan garis besar kebijakan dari kementerian pengampu digitalisasi, di mana dalam konteks Indonesia adalah Tim Koordinasi SPBE yang berisi antara lain Menteri PANRB, Menteri Kominfo, Menteri Keuangan, Menteri PPN/Kepala Bappenas, dan Mendagri.

Menteri Anas mengatakan saat ini masyarakat dihadapkan dengan beragam layanan digital dari pemerintah.

“Kalau di Indonesia selama ini memang masih terpisah-pisah. Mau akses layanan A, maka downlod aplikasi Kementerian A; lalu mau akses layanan B maka harus download aplikasi B. Pengisian data berulang, belum ada interoperabilitas data yang baik sehingga user itu kesulitan. Ini yang Presiden ingin agar semua simpel dan memudahkan rakyat,” papar Anas.

“Melalui GovTech, hal ini kedepannya tidak akan lagi terjadi karena akan disatukan sehingga tidak lagi bertumpuk,” ungkap mantan kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) tersebut.

 

4 dari 4 halaman

Dikembangkan Perum Peruri

Penugasan GovTech, papar Anas, diberikan kepada Perusahaan Umum Percetakan Uang RI atau Perum Peruri. GovTech akan fokus dalam mengintegrasikan sistem dan aplikasi digital prioritas yang mengutamakan kebutuhan masyarakat.

“GovTech tidak akan mengambil alih, melainkan mendukung instansi penanggung jawab layanan serta sebagai jaminan keberlanjutan digitalisasi pemerintah,” papar Anas.

Berjalannya GovTech ini telah didukung oleh berbagai fondasi kebijakan, antara lain Perpres SPBE, Perpres Arsitektur SPBE, Perpres Satu Data Indonesia, serta UU Pelindungan Data Pribadi. Selain itu juga terdapat fondasi tata kelola melalui Tim Koordinasi SPBE Nasional dan Arsitektur SPBE Nasional.

Penyelenggaraan GovTech ini diharapkan dapat meningkatkan peringkat e-Government Development Index (EGDI) Indonesia. Disampaikan, 20 negara dengan peringkat terbaik EGDI memiliki GovTech yang menjadi fondasi dalam meningkatkan layanan pemerintah dan mempercepat pembangunan nasional.

“Peringkat EGDI Indonesia telah naik dari 103 ke 88, dan sekarang di peringkat 77. Kami yakin dengan adanya GovTech maka peringkat EGDI Indonesia akan naik karena akan ada transformasi dan percepatan dalam integrasi layanan pemerintah,” ujar Anas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini