Sukses

Kasus Covid-19 Naik Lagi, Keluar Masuk di Bandara Bakal Diperketat?

Kasus covid-19 disebut mengalami kenaikan beberapa waktu belakangan ini. Untuk itu, pengelola bandara mulai bersiap. Diketahui, kenaikan kasus covid-19 terjadi di Singapura. Hal ini dikhawatirkan bisa turut meluas ke Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Kasus covid-19 disebut mengalami kenaikan beberapa waktu belakangan ini. Untuk itu, pengelola bandara mulai bersiap.

Diketahui, kenaikan kasus covid-19 terjadi di Singapura. Hal ini dikhawatirkan bisa turut meluas ke Indonesia. Maka, bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasinya.

Direktur Operasi Angkasa Pura I Indah Preastuty mengaku belum ada instruksi khusus dari pemerintah terkait mitigasi pencegahan Covid-19. Termasuk dari Kementerian Perhubungan maupun Kementerian Kesehatan.

“Kalau secara khusus kami belum menerima instruksi terkait pembatasan, memang belum ada instruksi langsung,” kata dia dalam konferensi pers, di Kantor InJourney, Sarinah, Jakarta, ditulis Kamis (14/12/2023).

Pemindai Suhu di Bandara

Meski belum ada arahan resmi, Indah mengaku oihaknya akan menyiapkan pemindai suhu di bandara yang dikelola jika diperlukan. Di sisi lain, AP I akan menjalin koordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

“Kita sendiri untuk melakukan antisipasi jika terdeteksi seperti ada gangguan terkait kesehatan yang berpotensi menimbulkan gangguan operasional,” ungkapnya.

Guna melengkapi itu, Indah mengatakan akan ada imbauan yang disampaikan petugas bandara kepada penumpang. Utamanya terkait penggunaan masker di ruang publik.

"Kita imbau untuk menggunakan masker kembali dan melakukan antisipasi terkait maraknya kembali COVID-19 dan pneumonia,” tuturnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tunggu Arahan Kemenhub

Sementara itu, Coporate Secretary Angkasa Pura II Deni Krisnowibowo mengatakan hal serupa. Dia masih menunggu arahan dari Kemenhub terkait pembatasan atau aturan perjalanan.

“Nantinya tentu kita akan menunggu penerapannya berdasarkan arahan stakeholder terkait, kami dari Kemenhub atau KKP untuk pelaksanaan di lapangan dan anitisipasinya seperti apa,” ujar Deni.

Sama halnya dengan AP I, Deni menyebut pihaknya juga akan mengimbau para penumpang untuk tetap waspada terkait penularan penyakit.

“Sekarang di bandara sudah mulai ada imbauan secara personal dari petugas-petugas kita untuk selalu waspada, dan selalu menggunakan alat kelengkapan diri untuk mencegah ini lebih luas. Mudah-mudahan kita harapkan tidak terjadi lagi seperti yang lalu ya,” pungkasnya.

 

3 dari 4 halaman

Vaksinasi di Jalur Mudik Nataru

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) sedang mempersiapkan layanan vaksinasi COVID di jalur mudik Natal 2023 dan Tahun Baru (Nataru) 2024. Upaya ini demi memudahkan masyarakat mengakses layanan vaksinasi.

Persiapan layanan vaksinasi COVID saat Nataru 2024 di atas disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy.

Layanan vaksinasi di jalur mudik Nataru juga salah satu upaya antisipasi penyebaran COVID menyusul kenaikan kasus yang sedang terjadi di Indonesia.

"Yang dipersiapkan itu nanti dari Kemenkes adalah membuka (layanan) vaksinasi bagi mereka yang belum vaksinasi (primer) dan booster," kata Muhadjir di Istana Negara Jakarta pada Senin, 11 Desember 2023.

"Kemudian kita siapkan lebih 143 posko mudik Nataru oleh Kemenkes terkait kebijakannya."

 

4 dari 4 halaman

Tidak Usah Terlalu Khawatir

Menilik kasus COVID-19 yang naik jelang Nataru, Muhadjir meminta masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan. Utamanya adalah masyarakat diharapkan menjalankan protokol kesehatan dan mewaspadai penularan virus Corona.

"Yang penting pemudik, orang-orang yang melakukan pergerakan selama Nataru ya waspada adanya COVID-19," ucap Muhadjir Effendy.

"Lebih bagus mematuhi protokol kesehatan, tapi tidak usah terlalu khawatir, nyaman-nyaman saja liburnya, ibadahnya berjalan seperti biasa."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini