Sukses

Indonesia Mimpi Jadi Negara Maju 2045, Ganjar Pranowo: Ekonomi 7% Jangan Ditawar!

Ganjar Pranowo menjelaskan, guna mengerek pertumbuhan ekonomi 7%, setidaknya ada 2 hal penting. Pertama, soal ekonomi digital. Kedua, peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM).

Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden Ganjar Pranowo mengungkap syarat penting agar Indonesia bisa menjadi negara maju pada 2045 mendatang. Dia menekankan pada tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen.

Hal ini diungkapkan Ganjar Pranowo dihadapan para pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Dia pun mengajak para pengusaha itu untuk terlibat dalam meningkatkan rasio pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kalau kita di 2045 mau benar- benar menjadi negara maju, (pertumbuhan ekonomi) 7 persen jangan ditawar pertumbuhannya. Caranya bagaimana? Ayo, minimal kalau gitu, 8 (persen perutumbuhan ekonomi) boleh," ujarnya dalam Dialog Apindo Capres 2024, di Jakarta, Senin (11/12/2023).

Dia menjelaskan, guna mengerek pertumbuhan ekonomi tersebut, setidaknya ada 2 hal penting. Pertama, soal ekonomi digital. Kedua, peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM).

Poin selanjutnya, adalah soal industrialisasi yang terjadi di Indonesia. Konsepnya adalah biaya rendah, regulasi yang mudah serta buruh tak gelisah.

"Maka kalau kita bicara, kita mau tumbuh ekonomi 7 persen itu kalau industriliasasinya bernilai tambah, dan investasi ini membuka lapangan kerja. Tugas kami adalah menyiapkan SDM yang baik," ungkap Ganjar.

"Termasuk didalamnya nanti kami punya satu program bahaimana caranya biar si miskin itu juga bisa melompat, kelompok perempuan bisa melompat, penyandang disabilitas bisa melompat dengan pendidikan. Jangan ditawar pendidikan gratis ini, jangan pernah ditawar berapapun," tegasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ganjar Pranowo Pamer Cara Genjot UMKM Naik Kelas

Calon Presiden Ganjar Pranowo mengungkap upaya yang pernah dilakukannya untuk meningkatkan kelas UMKM. Hal ini dijalankan usai dia mengantongi sejumlan inti permasalahan yang dihadapi.

Ganjar mengatakan, permasalahannya mulai dari pengetahuan atas produk yang dibuat. Lalu, cara pengemasan hingga metode pemasaran. Masalah lainnya, ditemukan terkait akses permodalan bagi UMKM.

"Lagi-lagi saya contohnya Bank Jateng setelah menurunkan (suku bunga KUR UMKM) itu. Kita buat skema-skema banyak pak," kata dia dalam Dialog Apindo Capres 2024, di Jakarta, Senin (11/12/2023).

Ganjar menerangkan, pertama, dia menjalankan program Mitra Jateng 25. Ini memberikan akses modal berupa pinjaman dengan nilai maksimal Rp 25 juta untuk UMKM.

Kedua, ada kredit khusus untuk perempuan. Besaran bunganya dipatok sebesar 2 persen dalam satu tahun. Ganjar menyebut, modal kerja harian dari UMKM berkisar antara Rp 500 ribu sampai Rp 2 juta.

 

3 dari 3 halaman

Meramu Formula Lagi

Setelah itu, dia meramu kembali dengan menggunakak formula pendampingan. Namun, dia menegaskan kalau pendampingan ini acapkali kurang diperhatikan serius.

"Setelah akses modal apalagi? Pendampingan, ini seringkali gak dilakukan, pemerintah itu, ini otokritik buat saya sendiri waktu jadi gubernur biar gak ada yang tersinggung, bahwa ketika mereka melatih, sebagai ASN dia merasa selesai tugasnya. Maka outputnya sudah bisa dilaporkan sudah selesai," katanya.

Kendati begitu, Mantan Gubernur Jawa Tengah ini menagih lebih. Salah satunya adalah outcome dari proses pelatihan yang sebelumnya sudah dilakukan guna membuktikan UMKM benar-benar naik kelas.

"Outcome nya tak pernah bisa dihitung. Saya tagih, maka UMKM naik kelas itu mesti ditunjukkan," tegasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.