Sukses

Pompa Ancol Sentiong Diresmikan, Menteri Basuki Mau Ubah Citra Kali Item Dalam Setahun

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan salah satu manfaat dari beroperasinya Stasiun Pompa Ancol Sentiong. Selain untuk mengaliri genangan banjir, pompa ini digadang bisa membersihkan sungai atau kali.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan salah satu manfaat dari beroperasinya Stasiun Pompa Ancol Sentiong. Selain untuk mengaliri genangan banjir, pompa ini digadang bisa membersihkan sungai atau kali.

Salah satu yang disebut Basuki adalah Kali Item atau Kali Sentiong yang muaranya mengalir ke laut. Dia mengisahkan, Kali Item sendiri jadi tempat mengaliri air dari daerah hulu menuju hilir.

Sebelumnya, diketahui kalau sungai yang berada di Jakarta Utara ini terlihat berwarna hitam. Kemudian, pemerintah DKI Jakarta juga sempat menutup Kali Item dengan jaring.

"Inilah yang nanti akan kita pakai untuk flushing. Sekarang memang hitam, tapi saya yakin kalau ini bisa kita fungsikan, nggak ada setahun pasti sudah nggak hitam lagi," kata dia dalam seminar bertajuk Mewujudkan Kota Ramah Air: Tantangan dan Peluang Perencanaan Infrastruktur Wilayah, di Jakarta, Senin (11/12/2023).

Flushing sendiri bakal jadi satu fungsi dari Pompa Ancol Sentiong yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Basuki membidik, setelah dilakukan flushing, citra Kali Item akan semakin baik atau bahkan jadi jernih. "Jadi nggak perlu ditutup lagi, gak perlu disemprot, gak perlu ditutup lagi, kita flushing untuk bisa kita jernihkan," tegasnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pompa Ancol Sentiong Urai Banjir Jakarta

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkap Stasiun Pompa Ancol Sentiong bisa mengurai banjir di 7 kecamatan di DKI Jakarta. Ini disebut jadi upaya hilir untuk mengrangi genangan banjir di Ibu Kota.

Basuki bilang, rencananya Pompa Ancol Sentiong yang diresmikan pada pukul 11.00 WIB, hari ini jadi satu kesatuan dalam mengurangi potensi banjir di Jakarta. Sebelumnya, pemerintah sudah membangun bendungan penahan air, yakni Bendungan Sukamahi dan Bendungan Ciawi.

"Jadi, nanti (Pompa Ancol) Sentiong ini, kalau sekarang banjir Jakarta ini, kita sudah mengendalikan dari hulunya, yaitu dengan bangunan bendungan di Sukamahi dan Ciawi. Kalau yang di hilir, di tengahnya ini ada sodetan, kemudian ada normalisasi. Di hilirnya ada pompa-pompa," tuturnya dalam seminar bertajuk Mewujudkan Kota Ramah Air: Tantangan dan Peluang Perencanaan Infrastruktur Wilayah, di Jakarta, Senin (11/12/2023).

Dia mengatakan, pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah membangun sekitar 530 pompa-pompa pengendali banjir termasuk Pompa Banjir Sentiong ini. Menurut catatan, pompa banjir Sentiong ini akan mengamankan 7 kecamatan untuk penanganan banjir ini.

"Jadi, ini yang Sukamahi, Ciawi, kemudian ini di Katulampa, dari Katulampa ternyata kita punya bagian yang menerus ke arah Kali Item, kemudian ke Sentiong," urainya.

 

3 dari 3 halaman

Belum Ada Tanggul

Basuki mengungkap, beberapa waktu lalu masih ad banjir di kawasan Kebon Nanas dan Kampung Melayu. Hal itu bisa terjadi imbas dari belum adanya tanggul penghalang.

Namun, sebagian besar sudah dialirkan ke Kanal Banjir Timur (KBT) sehingga bisa mempercepat surutnya banjir di beberapa titik.

"Ini masih ada 17 km yang belum ditanggul. Jadi, mudah-mudahan 2024 ini bisa ditanggul semua sehingga banjir Jakarta segera bisa kita kendalikan," tegasnya.

Manfaat

Kemudian, beberapa manfaat yang bisa dihasilkan dari beroperasinya Pompa Ancol Sentiong ini diantaranya mereduksi banjir.

Rinciannya, mampu mereduksi banjir sebesar 879 hektare di 8 kecamatan meliputi Pademangan, Sawah Besar, Tanjung Priok, Kemayoran, Cempaka Putih, Johar Baru, Matraman, dan Senen.

Lalu, Pompa Banjir Sentiong juga melengkapi sistem pengendalian banjir dari hulu ke hilir di DKI Jakarta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.