Sukses

Hyundai hingga Boeing Bakal Uji Coba Taksi Terbang di IKN

Sejumlah perusahaan transportasi asing berminat untuk melakukan uji coba taksi terbang di IKN Nusantara.

Liputan6.com, Jakarta Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan bahwa sejumlah perusahaan transportasi asing berminat untuk melakukan uji coba taksi terbang di IKN Nusantara.

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN, Mohammed Ali Berawi mengatakan, ada 3 perusahaan transportasi yang tertarik melakukan pengembangan taksi terbang di IKN.

Ketiga perusahaan ini dari Amerika Serikat, Tiongkok dan Korea Selatan.

"Hyundai dari Korea Selatan. Lalu, Boeing Wisk (dari Amerika Serikat) dan EHang (dari Tiongkok)," ucap Ali Berawi dalam kegiatan Sweden-Indonesia Sustainability Partnership, di Ayana Midplaza, Jakarta pada Jumat (8/12/2023).

EHang sendiri Ali telah melakukan uji coba di Bandar Udara Budiarto, Curug, Tangerang pada 6 Desember 2023, diawasi oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Kementerian Perhubungan RI, dan OIKN.

Taksi Terbang Hyundai

Sementara itu, uji coba taksi terbang garapan Hyundai akan mulai dilakukan pada Juli 2024.

Disebutkan, taksi terbang Hyundai memiliki kapasitas empat penumpang dan satu pilot.

Adapun investasi taksi terbang dari perusahaan asal Amerika, Boeing Wisk, sedang dilakukan penjajakan.

"Boieng Wisk namanya. Itu kita sedang lakukan penjajakan," bebernya.

“Taksi terbang itu seluruh dunia belum ada yg komersial, masih pengembangan, jadi tahap pengembangan kita akan bangun research centernya di IKN,” terang Ali.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ganjar Pranowo Sebut Pembangunan IKN Bisa Tarik Minat Investor

Dalam kunjungan ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo memastikan akan mendorong keberlanjutan pembangunan IKN dan pemindahan Ibu Kota Indonesia.

Menurut dia, IKN adalah cita-cita Indonesia sejak lama yang mengandung banyak harapan untuk menyongsong kemajuan dan kesejahteraan bagi NKRI.

Hal ini diungkapkan oleh Ganjar usai mengunjungi Menara Pandang IKN, Kamis (7/12/23) siang.

Pembangunan IKN, kata Ganjar, harus dilanjutkan sesuai amanat konstitusi dan simbol lompatan kemajuan dari visi misi bangsa.

Dalam kunjungannya, dia sempat membahas mengenai pembiayaan kelanjutan pembangunan IKN yang diprediksi bakal rampung seluruhnya pada tahun 2045.

"IKN ini adalah cerita masa depan Indonesia. Cerita modrenitas, cerita kemajuan peradaban, cerita partisipasi, cerita ekonomi hijau, industri kreatif, industri digital, dan masa depan anak-anak," kata Ganjar.

Ganjar menyebut akan menggelontorkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk membangun aset-aset penting di IKN.

Kendati demikian, Politikus PDIP mengaku tak akan sepenuhnya APBN digelontorkan untuk pembangunan IKN.

Dia menjamin APBN akan tetap memenuhi kebutuhan pembangunan di Indonesia khususnya daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar). Sebab, itu menjadi komitmen Ganjar untuk mewujudkan pembangunan yang adil dan merata di Indonesia.

"Jadi kita tidak bisa berpikir bahwa seolah-olah uang negara, APBN habis semua di sini, tidak, karena ini butuh proses yang perencanaannya sudah terukur dan sudah dipersiapkan. Maka daerah-daerah yang perlu mendapatkan bantuan itu tidak boleh kita tinggalkan," jelas Ganjar.

3 dari 3 halaman

Investasi

Ganjar mengatakan pendanaan yang bersumber dari investasi sifatnya adalah dukungan.

Meski begitu, Ganjar tak menutup skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) dan investasi Public Private Partnership atau PPP yang harus menjamin insentif, kemudahan, dan kepastian untuk penanam modal.

Ganjar yakin strategi ini mampu membuat investor mengucurkan modal dukungan ke pembangunan IKN di masa pemerintahannya mendatang.

"Ketika kemudian kita ada dukungan dan itu dengan model PPP bisa kita berikan, maka mereka mesti kita ajak dan itu cerita insentif, cerita kemudahan, cerita kepastian," ungkap dia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini